AC Milan, klub milik Silvio Berlusconi masih ada. “Belum mati bersama Silvio,” tulis “della Sporta,” setengah mengejek usai klub San Siro itu menaklukkan PSV Eindhoven dalam leg kedua memperebut tiket kualifikasi Champion League.
Milan memang belum mati. Mereka masih tak terkalahkan di San Siro. Boateng dan Balotelli membuat gol “borongan” untuk menghempaskan Eindhoven lewat agregat gol 4-1, dan menjadikan klub yang kondisi arus kas keuangannya “berdarah-darah” itu kembali mencapai Legue Champions seperti musim lalu.
Kemenangan ini, begitu pentingnya bagi Milan untuk meneguhkan eksistensinya di kancah Eropa. Sebagai tim yang memenangi begitu banyak League Champion, yang hanya kalah dari El Real, Milan memang tidak diunggulkan ketika harus berhadapan dengan PSV Eindhoven.
Tapi Milan membuktikan, bahwa mereka masih dinantikan di Champions. Dan AC Milan berhasil sukses menundukkan PSV Eindhoven dengan skor telah 3-0, Kamis dini hari WIB itu.
Tiga gol Milan tercipta melalui sepasang gol Kevin Prince Boateng dan Mario Balotelli. Namun, menurut kapten Milan, Riccardo Montolivo, kemenangan timnya bukan hanya karena gol Boateng dan Balotelli semata, melainkan juga karena aksi Cristian Abbiati.
Ya, Montolivo menilai bahwa Abbiati memainkan peran penting di bawah mistar gawang Milan saat menghadapi anak asuh Philip Cocu di San Siro. Berkat penampilan impresif Abbiati, gawang Milan pun tak ternoda pada leg kedua.
Hasil positif ini menjadi pengobat duka bagi Milan yang gagal meraih hasil sempurna pada laga perdana Serie A kontra Hellas Verona, akhir pekan lalu. Seperti diketahui bahwa raksasa Serie A itu harus bertekuk lutut di tangan Verona dengan skor 0-1.
“Hari ini kami berhasil menang telak, namun untuk mendapatkan poin itu sangat berisiko. Terima kasih Abbiati. Saya pikir kami berhasil lolos, kendati dalam laga seperti ini Anda dapat saja kalah seperti saat melawan Verona,” tutur Montolivo, seperti dilansir Footbaal Italia, Kamis, 29 Agustus 2013.
“Seharusnya tidak ada perbedaan mentalitas saat bermain di pentas Serie A atau Liga Champions, meski nyatanya terdapat motivasi yang berbeda. Kami menelan kekalahan di Bentegodi. Beruntungnya kami tidak jatuh pada kesalahan yang sama,” tutup Montolivo.
Pada awal pertandingan, Milan langsung tampil menekan pertahanan tim tamu. El Shaarawy dkk seperti ingin membuktikan janji pelatih Massimilliano Allegri untuk tampil menyerang. Hasilnya, pertandingan baru berjalan 8 menit, Kevin-Prince Boateng sudah menggetarkan jala gawang Jeroen Zoet lewat tendangannya dari luar kotak penalti tanpa bisa dihalau barisan pertahanan PSV.
Berdasarkan data dari situs OptaSports.com, ini merupakan kali ketiga dalam sepekan terakhir Milan mencetak gol pada 15 menit pertama pertandingan. Pada leg pertama kontra PSV di Philips Stadion serta pertandingan Serie-A kontra Verona, gol-gol Rossoneri juga dicetak pada 15 menit pertama.
Unggul satu gol, Milan tak mengendurkan tekanan. Stephan El Shaarawy ganti mencoba peruntungan pada menit ke-12, tetapi sepakannya hanya melambung di atas mistar gawang PSV. Pada menit ke-18, Adam Maher mencoba menyamakan kedudukan, tetapi peluang yang dimilikinya masih mampu dibendung Christian Abbiati.
Milan memiliki kesempatan menambah skor lewat sepakan Riccardo Montolivo. Sayangnya, tembakan Montolivo dari area kotak penalti PSV masih melebar ke sisi gawang Zoet. El Shaarawy kembali membahayakan lawan, tetapi kembali upayanya hanya menemui mistar gawang.
Jelang akhir babak pertama, ketegangan sempat terjadi saat kapten Riccardo Montolivo terlibat adu mulut dengan Stijn Schaars. Pasalnya Schaars menjegal dan menjatuhkan Montolivo. Montolivo segera bereaksi dengan mendorong Schaars dan memarahinya. Namun, perselisihan tak berlanjut dan wasit Mark Clattenburg mengganjar kedua pemain dengan kartu kuning.