Akhir riwayat Gareth Bale di Real Madrid berada di ujung waktu
Ya, Bale yang sempat menjadi pemain termahal dunia kala dibeli Real Madrid dari Tottenham Hotspur pada musim panas enam tahun lalu akan berakhir.
Dan kenangan Bale juga menjadi pahlawan kemenangan El Real kala mengalahkan Liverpool di final Liga Champions musim lalu akan jadi kenangan. Cedera memang sempat mengganggunya, tapi kemudian dia bisa bangkit.
Tapi, nasib Gareth Bale sekarang penuh ketidakpastian di Real Madrid. Hal itu setelah Zinedine Zidane yang kembali datang untuk menangani Los Blancos.
Bale dan Zidane diketahui memiliki hubungan yang kurang harmonis. Sejak Zidane melatih Real Madrid lagi, perang dingin pun terjadi.
Puncaknya menjelang kompetisi Liga Spanyol musim ini berakhir. Zidane menegaskan tidak akan menurunkan Bale kendati jatah menurunkan pemain cadangan menjadi empat pemain.
“Saya bergantung kepada pemain lain dalam beberapa pekan terakhir, dan bila saya punya pergantian pemain keempat hari ini, saya tidak akan memainkannya (Bale),” tutur Zidane seperti yang dikutip dari Goal.
Dalam beberapa kesempatan, Gareth Bale memang pernah mengancam hengkang bila sering dicadangkan. Namun, kini kontrol berada di tangan Zidane. Pelatih asal Prancis itu terang-terangan mengatakan bahwa Bale sudah tidak cocok dengan gaya bermainnya.
Mantan presiden Real Madrid Ramon Calderon ikut angkat bicara soal nasib Bale. Calderon menilai mustahil Bale bertahan di Santiago Bernabeu, terutama karena faktor Zidane dan hubungan dengan fans El Real.
“Hal terbaik bagi dia (Bale) adalah untuk pindah. Dia harus mengambil kesempatan secepat mungkin jika tersedia,” papar Calderon.
“Mungkin dia akan pergi sebagai pemain pinjaman. Selalu jadi masalah ketika pemain dan pelatih tidak berhubungan baik, anda harus melihat setiap opsi untuk menemukan solusi,” terangnya.
Gareth Bale makin frustrasi dengan kondisinya di Real Madrid. Saking frustrasinya, Bale kini menyamakan posisinya sebagai pemain bola seperti robot.
Ya, Bale mengatakan pemain sepak bola tidak bisa mengatur hidupnya dengan bebas seperti atlet golf atau tenis. Dia mengaku paham kalau pemain yang sudah pensiun dari sepak bola seakan mendapatkan kehidupan mereka kembali.
“Ya tentu Anda mendapatkan kehidupan Anda kembali karena sebagai atlet profesional dalam tim, Anda tak bisa memilih jadwal, mungkin seperti pemain golf atau tenis,” kata Gareth Bale seperti dikutip Marca.
Hal ini diungkapkan Bale dalam sebuah film dokumenter berjudul “State of Play” yang akan disiarkan oleh BT Sport.
“Jadi kami ini seperti robot-robot. Kami diberitahu harus ke mana, kapan tiba di sana, kapan waktunya makan, kapan waktunya menemui pelatih. Seperti Anda kehilangan hidup Anda. Anda disuruh-suruh harus lakukan apa,” kata Gareth Bale.
Bale sendiri mengaku siap bertahan meskipun tidak dimainkan oleh Zidane. Bahkan, Bale siap makan gaji buta hingga kontraknya habis jika Real Madrid tidak mengambil kebijakan terkait masa depannya.
Sementara itu, mantan presiden Real Madrid Ramon Calderon menyarankan Gareth Bale segera menemukan klub baru.
Dia yakin winger asal Wales itu sudah tidak mungkin bertahan di Santiago Bernabeu dengan segala permasalahannya.
Bale terus kesulitan di Real Madrid. Dia tidak benar-benar membuktikan diri sebagai pemain bintang usai kepergian Cristiano Ronaldo. Pelatih berganti, Bale tetap tak terpilih.
Kini, di era Zinedine Zidane, masa depan Bale kian suram. Hubungan Bale dan Zidane memang tak pernah baik. Bale pernah mengancam pergi karena terus dicadangkan.
Namun, kini kontrol berada di tangan Zidane. Bos asal Prancis itu terang-terangan mengatakan bahwa Bale sudah tidak cocok dengan gaya bermainnya.
Karena itu, Bale harus meninggalkan Real Madrid dan mencari klub baru.
Pada beberapa laga terakhir Real Madrid musim ini, Zidane tidak pernah memainkan Bale. Masuk bangku cadangan saja sudah bagus untuk Bale.
Teranyar, ketika Madrid takluk dari Real Betis
Zidane menyebut tidak akan memainkan Bale. Bahkan, jika ada slot pergantian empat pemain.
“Zidane tidak menyukai dia, ini adalah hubungan yang bakal berakhir. Tampaknya dia telah memainkan laga terakhirnya untuk Real Madrid,” tutur Calderon kepada BBC.
“Zidane, tahun lalu ketika dia pergi, dia berpikir sangat penting mempertahankan [Cristiano] Ronaldo dan menjual Bale, tetapi mereka memutuskan tidak melakukannya.”
“Tampaknya mustahil bagi Bale untuk bertahan karena faktor pelatih dan hubungan dengan fans. Mereka pikir dia tidak berkomitmen dan itu adalah masalah besar,” sambungnya.
Lebih lanjut, Calderon percaya meninggalkan Madrid bakal jadi keputusan terbaik Bale sekarang. Kemampuan Bale masih mumpuni, kariernya masih panjang, dia tidak bisa terus jadi cadangan di Madrid.
“Hal terbaik bagi dia adalah untuk pindah. Dia harus mengambil kesempatan secepat mungkin jika tersedia.”
“Mungkin dia akan pergi sebagai pemain pinjaman. Selalu jadi masalah ketika pemain dan pelatih tidak berhubungan baik, anda harus melihat setiap opsi untuk menemukan solusi,” tandasnya.
Terlepas dari kontroversi tersebut, kabarnya Gareth Bale bersikeras bertahan di Real Madrid apa pun yang terjadi. Dia mau pergi jika mendapatkan gaji yang sama besarnya.