Site icon nuga.co

Bagaimana Cara City Mengunci Barca?

Manchester City mengunci Barcelona di Nou Camp?

Kenapa tidak. Syaratnya City dituntut untuk tampil kompak. Hal itu penting agar Barca tak bisa terlalu bebas bergerak.

Paling tidak itu yang disarankan Jamie Carragher, pengamat sepakbola Inggris yang “bekerja” di Sky Sports, tentang laga leg kedua enam belas besar Liga Champions di Nou Camp, Kamis dinihari WIB, 19 Maret 2015.

Dianjurkan Carragher, City tak boleh mengulang kesalahan yang mereka buat pada pertemuan pertama yang digelar di Etihad Stadium, tiga pekan silam.

“Saat itu, mereka tampil sangat buruk pada babak pertama dan memberi ruang yang terlalu longgar untuk Barca. Barca pun memanfaatkannya dengan mencetak dua gol lewat Luis Suarez,” tutur Carragher kepada “Goal,” Rabu, 18 Maret 2015.

“City memang bermain lebih baik pada babak kedua. Tapi, mereka cuma bisa mencetak satu gol balasan lewat Sergio Aguero dan kalah.”

Kalah di leg pertama membuat peluang City lolos ke perempatfinal tidak terlalu besar.

Untuk membalikkan keadaan, The Citizens harus mengalahkan Barca dengan selisih minimal dua gol di Camp Nou, Kamis dinihari WIB.

Menurut rekan Carragher di “Sky Sports,” Gary Neville, City bisa belajar dari Schalke dan Paris Saint-Germain ketika di leg kedua babak enam belas besar Liga Champions kedua tim itu mengundang banyak pujian.

“City harus terinspirasi oleh dua tim tersebut,” kata Gary Neville

Pertengahan pekan lalu, Schalke mendatangi kandang Real Madrid, Santiago Bernabeu. The Royal Blues awalnya diprediksi tak akan terlalu merepotkan Madrid karena saat tampil di kandang sendiri saja kalah dua gol di leg pertama.

Tapi, Schalke nyatanya mampu memutarbalikkan semua prediksi.

Mereka tampil tanpa beban dan membuat Madrid kalang kabut di hadapan publik Bernabeu dan menang empat gol berbanding tiga. Madrid yang lolos ke perempatfinal dengan keunggulan agregat gol

Sehari setelah Schalke bikin heboh, PSG yang mencuri perhatian ketika datang ke Stamford Bridge

Klub Prancis itu secara dramatis menyingkirkan Chelsea meski sempat kehilangan Zlatan Ibrahimovic sejak babak pertama dan dua kali ketinggalan, tapi dua kali pula mampu mencetak gol balasan.

“City harus merasa tertantang untuk membuat cerita hebat seperti Schalke dan PSG,” ujar Neville

“Semua orang sudah mencoret Schalke sebelum mereka menghadapi Real Madrid, tapi mereka menang dan bisa saja mencetak gol lagi yang mana akan meloloskan mereka. Tak ada yang menduga hal itu,” ujarnya.

“Tak banyak yang berpikir PSG akan bisa mengalahkan Chelsea, khususnya cuma dengan sepuluh pemain dalam waktu yang lama. Jadi, saya tahu bahwa apapun bisa terjadi, bukan cuma di Liga Champions tapi juga di setiap pertandingan,” lanjut Gary

“Semua orang memprediksi Barca akan lolos, tapi semoga kami bisa memberi penamplan yang bagus. Kami tak merasakan tekanan apapun karena kami tertinggal dan main tandang,” katanya.

Sementara itu pemain City Fernandinho membenarkan penampilan Schalke dan PSG sudah menginspirasi City.

“Pekan lalu, ada dua tim yang bermain dengan karakter di kandang lawan dan target kami adalah melakukan hal yang sama,” tutur Fernandinho.

“Schalke dan PSG tampil sangat baik dan tim kami mungkin bisa terinspirasi oleh dua tim itu dan hasil-hasilnya.”

“ Mungkin itu akan sedikit membantu. Tapi, lebih penting lagi adalah memastikan kami melakukan pekerjaan kami, menampilkan permainan kami, bermain melawan Barca pada level yang sama dan berusaha untuk menang,” katanya.

Bisakah mereka melakukannya?

“Target kami adalah pergi ke Camp Nou dan menang. Itulah satu-satunya pilihan yang kami punya,” ucap gelandang City, Fernandinho, di situs resmi klub.

“Tapi, untuk melakukan hal itu, kami harus tampil kompak, yang tak akan memberi Barca terlalu banyak ruang. Kami harus menampilkan permainan terbaik dalam hidup kami dan lolos ke babak berikutnya,” kata Fernandinho.

Pada laga di Nou Camp nanti, The Citizens mendapatkan tambahan tenaga dengan kembalinya sang jenderal lapangan tengah, Yaya Toure usai mengakhiri masa hukuman tiga pertandingan.

Walau memulai musim tak begitu cemerlang, namun pemain ini memiliki kecepatan, kekuatan, akurasi umpan, dan daya kreasi yang tak satupun pemain dapat menyainginya. Tipikal gelandang komplet.

Berlaga dihadapan publik sendiri, Barca kemungkinan besar memainkan pola empat-tiga-tiga.

Pola formasi yang menjadi andalan Enrique selama menjadi peracik strategi di Camp Nou. Dengan Pola tersebut, mereka hanya menelan dua kekalahan dari 18 laga, sisanya berkahir indah.

Sedangkan City, jika berdasarkan tiga pertandingan sebelumnya, mereka selalu bermain menggunakan empat-empat-dua dengan Sergio Aguero yang sedikit di belakang Edin Dzeko.

Dengan cara ini, City memang mendominasi laga, kecuali saat bertemu Liverpool.

Pola ini juga bisa digunakan kembali dengan melihat cara bermain mereka di pertemuan pertama kontra Barca, namun perlu kembali dicatat.

Mereka harus tetap menjaga dan bermain dengan sebelas pemain sepanjang sembilan puluh menit, jika kembali mendapatkan kartu merah. Sudah pasti Barca berada jauh di atas awan.

sumber : sky sports, mirror dan guardian

Exit mobile version