Arsene Wenger mengungkapkan kesetiannya menangani Arsenal dan pernah menolak tawaran memanajeri klub elite Liga Inggris lainnya, Manchester United.
Wenger membeberkan, ia mendapat kesempatan tawaran dari klub Setan Merah untuk menangani tim itu ketika Sir Alex Ferguson berniat hengkang dari Man United.
Mendapat kesempatan itu, pelatih asal Perancis tersebut langsung menolaknya karena ingin setia bersama The Gunners untuk membuat sejarah di klub itu.
“Tidak, karena Arsenal merupakan kesayangan dalam hidup saya. Saya sudah menolak tawaran banyak klub untuk tetap berada di sini dan menghadapi tantangan ketika kami membangun stadion Emirates, markas The Gunners.”
“Saya tidak pernah menyesali itu karena begitu cara saya memandang hidup saya tentang hal yang paling penting bagi saya,” demikian ujar Wenger seperti dikutip dari Sport Bible.
Wenger pun mengungkapkan salah satu petinggi klub Setan Merah melobinya agar ia mau mengarsiteki Man United di tengah guncangan kabar Ferguson bakal tinggalkan klub itu.
“Benar, saya bertemu [Presiden Man United Martin Edwards. Banyak orang datang menemui saya tapi tetap loyal dengan klub ini,” terang Wenger.
Pada akhir sembilan puluhan, rivalitas antara Wenger dan Ferguson di masing-masing tim pernah meningkatkan tensi persaingan antara Arsenal dan Man United.
Hanya dua klub itu yang kerap menjuarai Liga Primer Inggris di akhir-akhir sembilan puluhan hingga awal dua ribuan sehingga membuat Wenger dan Ferguson disebut sebagai manajer paling berwibawa di kompetisi itu.
Ferguson sendiri mengumumkan pensiun dari kursi manajer setelah the Red Devils meraih gelar juara Liga Primer Inggris tiga kali beruntun.
Wenger sendiri akhirnya mengumumkan hengkang dari Arsenal musim ini setelah mempersembahkan tiga gelar juara Liga Inggris.
Sementara itu, mantan kapten Manchester United, Roy Keane menilai beban manajer Arsenal pengganti Arsene Wenger tidak seberat David Moyes saat menangani Manchester United usai kepergian Alex Ferguson.
Wenger akhirnya meninggalkan Arsenal setelah menangani tim tersebut selama dua puluh dua tahun. Di tangan Wenger, Arsenal jadi penantang utama dominasi Manchester United di dekade pertama sebelum akhirnya mulai kesulitan bersaing di dekade berikutnya.
Keane menilai manajer anyar Arsenal nantinya tidak akan memiliki beban seberat Moyes saat datang ke Manchester United.
“Ada banyak tekanan pada David Moyes dan ia tidak mendapatkan kesempatan, terutama dalam hal perekrutan pemain.”
“Saya rasa lebih mudah bagi manajer baru Arsenal. Memang ada masalah di tim Arsenal saat ini namun pekerjaan ini tetap merupakan pekerjaan luar biasa. Banyak manajer yang ingin menangani Arsenal dan mengembalikan klub ini jadi kompetitif,” ujar Keane kepada ITV Sport seperti dikutip dari Sport Review.
Arsenal musim ini kembali gagal menjadi juara Liga Primer Inggris. Tak hanya itu, The Gunners juga hampir tidak mungkin mengakhiri musim dengan duduk di zona Liga Champions.
Kesempatan tersisa untuk Arsenal agar bisa lolos ke Liga Champions tinggal melalui jalur Liga Europa. Arsenal baru saja bermain imbang lawan Atletico Madrid pada leg pertama babak semifinal Liga Champions di Stadion Emirates.
Selain Keane, manajer Manchester United, Jose Mourinho, juga mengagumi sosok Arsene Wenger.
Mourinho mengatakan Wenger telah membuat dirinya menjadi manajer yang lebih baik karena kualitas luar biasa yang dimiliki pelatih asal Perancis itu.
“Ketika saya tiba di Inggris, Arsenal baru saja memenangkan gelar juara tanpa sekali pun dikalahkan. Saya akan katakan [manajer] yang tak terkalahkan membuat saya menjadi pelatih yang lebih baik.”
Begitulah saya akan terus mengingat Arsene [Wenger], meskipun harus saya katakan ia belum ‘habis’. Saya ragukan ia bakal mengakhiri karier di sepak bola sebagai pelatih,” terang Mourinho dikutip dari Football London.
Keberadaan Wenger di Liga Primer Inggris disebut Mourinho juga secara perlahan mampu mengangkat kualitas kompetisi kasta tertinggi negara tersebut.
“Saya yakin para fan Manchester United akan mengingat seluruh tahun ketika Arsenal pernah menjadi rival terberat klub mereka.”
“Saya juga mengingat Arsene (Wenger) sebagai lawan terberat, manajer yang tak terkalahkan. Itulah kesan tahun pertama saya di negara ini,” ujar Mourinho.
Mantan manajer Chelsea itu juga punya ambisi menjadi manajer satu klub dalam waktu yang sangat lama seperti Wenger dan Sir Alex Ferguson.
Namun, impian itu dinilainya nyaris mustahil mengingat persaingan yang semakin keras di Liga Inggris.
“Anda tidak akan membiarkan hal tersebut [menjadi manajer klub dalam waktu yang sangat panjang Media, media sosial, perkembangan pesat pengamat sepak bola. Saya rasa terlalu banyak tekanan, bukan hanya kepada manajer, tapi juga bagi klub.”
“Saya tidak tahu sampai berapa lama berada di Man United, tapi saya enggan berada di klub lainnya. Sejujurnya, di seluruh klub, saya sudah berpikir langkah yang harus saya lakukan ke depannya. Tentu saya harus pergi ke Italia, dan ke Spanyol,” terang Mourinho.
Ia merasa masih banyak yang ingin ia lakukan untuk mengangkat Setan Merah menjadi klub terbaik di Liga Inggris dan kembali disegani di Eropa.
“Banyak hal yang ingin saya lakukan, tapi untuk saat ini tak ada sesuatu yang saya nantikan. Saya belum mau melakukan hal berbeda dari yang saya lakukan sekarang,” tutur pelatih asal Portugal itu.
Mourinho boleh memuji Wenger, namun faktanya pelatih asal Perancis itu memiliki rekor buruk setiap kali menghadapi tim yang pernah ditangani rivalnya itu.
Wenger tercatat hanya menang dua kali atas manajer Manchester United, Jose Mourinho, dari total delapan belas laga