Pelatih Paris Saint-Germain Unai Emery ingin anak asuhnya berhadapan dengan skuat Real Madrid yang diperkuat pemain-pemain terbaiknya.
Emery tidak ingin melewati pertandingan menghadapi Madrid begitu saja karena menurutnya, duel kontra juara bertahan Liga Champions merupakan laga spesial bagi pemain dan pendukung PSG.
“Saya ingin bermain menghadapi pemain-pemain terbaik Real Madrid. Ini merupakan salah satu pertandingan penting musim ini, dan ini merupakan momen unik bagi suporter PSG dan untuk Perancis. Kesempatan yang baik untuk melangkah maju,” kata Emery.
Keinginan Emery menghadapi pemain-pemain utama Madrid terancam tak terkabul lantaran masalah cedera yang dialami dua gelandang Los Blancos, Toni Kroos dan Luka Modric.
Kroos yang menderita masalah ligamen lutut dan Modric yang mengalami cedera hamstring, terakhir kali tampil memperkuat El Real pada leg pertama perdelapan final Liga Champions menghadapi PSG di Santiago Bernabeu pada pertengahan bulan lalu.
Setelah itu, dalam lima pertandingan selanjutnya, kedua pemain tersebut tidak pernah terdaftar sebagai pemain inti Madrid.
Kendati Kroos dan Modric terlihat berlatih bersama pemain-pemain Madrid lainnya dalam sesi latihan resmi di Parc des Princes, belum ada kepastian mengenai kabar tampilnya dua pemain asal Jerman dan Kroasia itu.
Sementara mengenai kesiapan pemain PSG, pelatih asal Spanyol itu tampaknya akan memberi kesempatan Angel di Maria reuni bersama MU sejak menit pertama menggantikan Neymar yang
Selain itu Emery juga memberikan sinyal tampilnya Thiago Motta dan Lassana Diara yang tidak diturunkan pada leg pertama lalu.
“Di Maria sudah siap, dia tahu arti Liga Champions. Motta dan Lass jugasiap bermain, mereka memiliki pengalaman tampil dan buat saya itu adalah pilihan yang mudah,” ucap Emery
Sementara itu Paris Saint Germain tak ingin lagi dengan penampilan wasit yang mengecewakan pada laga leg kedua ini.
Pernah merasa kecewa atas kepemimpinan wasit di Liga Champions, Paris Saint-Germain berharap UEFA dapat menugaskan wasit yang dapat dipercaya pada leg kedua perdelapan final menghadapi Real Madrid.
PSG merasa tidak puas dengan ofisial pertandingan pada leg pertama. Selain itu pada leg kedua babak Enam Belas Besar musim lalu Les Parisiens yang kalah satu gol berbanding enam gol dari Barcelona merasa dirugikan atas keputusan-keputusan wasit Deniz Aytekin.
Pelatih Unai Emery sempat menlontarkan harapan mengenai wasit dan kemudian disusul Direktur Olahraga Antero Henrique yang menegaskan keinginan PSG untuk mendapat pemimpin pertandingan yang adil.
“Ketika itu di leg pertama pertandingan tidak hanya melibatkan pemain dengan pemain, ada pengaruh dari luar. Saya tidak mau kepemimpinan wasit jadi alasan kekalahan, tapi semua merasakan seperti itu, bagi saya itu tidak menghormati Paris, tidak menghormati Perancis,” ujar Henrique.
“Tapi ini bukan sekadar pertandingan leg pertama, musim lalu juga sama saja. Inilah pertanyaannya, mengapa itu terjadi? Kami memerlukan salah satu wasit terbaik dan kami ingin seseorang yang memiliki kemampuan luar biasa,” tambahnya.
Dengan kekalahan satu banding tiga gol dari Madrid di leg pertama, PSG butuh kemenangan dengan skor minimal dua gol tanpa balas untuk memastikan tiket ke babak perempat final.
Dalam pertandingan kedua, PSG dipastikan tampil tanpa Neymar yang mengalami cedera patah tulang metatarsal dan harus menjalani operasi di Brasil.
Sejak menjadi kesebelasan bermodal besar dan mendatangkan pemain-pemain bintang, PSG sukses menjadi penguasa di liga lokal sejak lima tahun lalu
Namun klub yang berdiri pada tahun empat puluh delapan tahun silamitu kerap gagal di fase gugur Liga Champions selama lima musim belakangan
“Kami tetap serius dari awal hingga akhir. Kami melanjutkan permainan sampai akhir dan kami tampil efektif di lini depan. Itu bagus,” kata Areola kepada Canal+ usai pertandingan.
“Tentu saja semua orang menantikan prestasi besar. Tak ada yang mustahil. Itu semua tergantung pada diri kami sendiri untuk meletakkan semua kartu di atas meja dan membiarkan semuanya terjadi di lapangan
Sementara itu Real Madrid kini bisa mengalihkan fokus sepenuhnya ke pertandingan leg kedua Liga Champions kontra Paris Saint-Germain setelah membukukan kemenangan atas
Pelatih Zinedine Zidane masih menunggu kesiapan Toni Kroos dan Luka Modric yang absen karena cedera dalam pertandingan melawan Getafe.
Kroos dan Modric menjadi pilar penting dalam kesuksesan Zidane bersama Madrid sejak 2016. Kedua pemain itu juga tampil selama sembilan puluh menit ketika Los Blancos mengalahkan PSG dalam leg pertama yang berlangsung di Santiago Bernabeu.
“Mereka belum berlatih bersama kami, kami harus menunggu mereka hingga besok. Saya tidak pernah menyesali pemain absen. Mereka adalah pemain penting tapi kami harus melihat pertandingan hari Selasa,” kata Zidane.
“Jika mereka tidak bisa tampil bersama kami, maka pemain lain akan bermain. Kami memiliki dua hari untuk melihat perkembangan Luka dan Toni,” sambungnya.
Seandainya Kroos dan Modric tidak tampil, maka pemain lain yang menjadi alternatif bagi Zidane di antaranya adalah Mateo Kovacic, Lucas Vazquez, dan Marco Asensio.
Madrid telah mendapat kabar gembira dengan pulihnya Marcelo yang masuk menggantikan Theo Hernandez dalam laga melawan Getafe.
Kendati PSG tanpa Neymar dan tertinggal dalam jumlah gol, Zidane sebelumnya menegaskan pertandingan menghadapi Les Parisiens tidak akan mudah bagi anak asuhnya.