Site icon nuga.co

Masih Tanda tanya Masa Depan Bale di Real

Masa depan Gareth Bale di Real Madrid?

Ya, masa depan Bale.

Dan Ryan Giggs  menjawabnya dengan  tidak cemas

Pelatih Timnas Wales itu hanya ingin Bale siap bermain maksimal pada kualifikasi Euro tahun depan. Wales mengejar target lolos ke putaran final.

Situasi Bale di Real Madrid kian tak kondusif. Dia tidak mendapatkan tempat pada skuat utama Zinedine Zidane. Pilihannya hanya dua: tetap bertahan sebagai pelapis atau menjajal karier di tempat lain.

Bale masih ngotot bertahan. Dia masih terikat kontrak dengan gaji besar dalam tiga musim ke depan. Bale hanya mau pergi jika bisa mendapatkan gaji yang sama besarnya di klub lain.

Tarik-ulur soal masa depan Bale ini tak hanya memengaruhi Real Madrid, tetapi juga klub-klub yang mengincarnya.

Sebagai pelatih Wales, Giggs tidak mau berbicara di luar ranahnya. Memang benar situasi Bale itu bisa mengganggu konsentrasi sang pemain, tetapi Giggs yakin Bale merupakan profesional sejati.

“Dia berada di klub hebat. Saya tidak melibatkan diri saya pada apa yang terjadi di level klub, saya hanya mencemaskan dan fokus membuat Gareth bisa tampil maksimal pada kualifikasi ini [Euro 2020] pada Juni nanti,” tutur Giggs kepada Sky Sports.

“Dia telah membuktikan pada dunia bahwa dia merupakan pemain kelas dunia, entah dia bermain di Spanyol atau di tempat lain, fokus saya adalah soal apakah dia bisa tampil fit seperti yang dia lakukan pekan lalu.”

Situasi Bale ini seharusnya bisa lebih mudah jika performa Bale cukup bagus dan tidak rentan cedera seperti sekarang ini. Menjual pemain seperti Bale seharusnya mudah, tetapi tidak dalam kondisinya yang sekarang.

Bale sudah berusia 29 tahun, yang berarti kariernya hanya tersisa beberapa tahun lagi. Dia juga punya masalah cedera kambuhan yang selalu membuatnya tampil tak konsisten. Bale sulit menjaga kualitasnya.

Tak hanya itu, Madrid juga kesulitan menemukan klub yang mau memenuhi tuntutan gaji Bale. Hanya klub-klub besar yang bisa menyanggupi, tetapi tidak banyak klub besar yang tertarik pada Bale.

Sejauh ini, ada dua opsi yang terus dibicarakan: kembali ke Tottenham Hotspur atau bergabung dengan Manchester United. Yang mana pun, nasib Bale di kedua klub itu dinilai bakal lebih baik daripada bertahan di Madrid.

Sementara itu,  manajer Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, masih malu-malu bicara soal ketertarikan timnya pada winger Real Madrid, Gareth Bale. Menurut dia, kurang sopan bicara tentang pemain dari klub lain.

Madrid telah membuka pintu keluar lebar-lebar untuk Gareth Bale. Sebab, Pelatih Zinedine Zidane sudah muak dan berencana mengusir sang bomber di bursa transfer musim panas mendatang.

Di akhir musim ini, Zidane bahkan tak memberi Bale kesempatan bermain. Media-media Inggris melaporkan bahwa Bale bisa kembali ke Tottenham musim depan.

The Lilywhites ingin meminjam Gareth Bale guna menambah amunisi di lini depan. Pochettino sendiri enggan bicara banyak soal rumor tersebut.

“Bale adalah pemain Real Madrid. Tapi kami memiliki hubungan yang baik. Kami bermain melawannya tahun lalu. Saya punya referensi bagus tentang dia,” kata Pochettino di Soccerway.

“Semua orang memiliki kenangan indah tentang Bale di sini, sama seperti di Southampton. Bale masih memiliki tiga tahun kontrak di Madrid. Ini adalah situasi yang tidak mudah baginya dan tidak mudah bagi klub,” Pochettino menambahkan.

Lantas bagaimana kabar Bale akan ke Manchester United?

Menurut Komentator BT Sports, Ian Dark, Bale memang sudah waktunya meninggalkan Real Madrid.

Sebab pelatih Los Blancos, Zinedine Zidane sama sekali tidak melibatkannya dalam rencana musim depan. Bahkan dalam dua laga terakhir, Zidane sama sekali tidak melirik Bale yang berada di bangku cadangan. Zizou sama sekali tidak memberinya kesempatan tampil.

Dark seperti dilansir Dailystar menambahkan, dalam kondisi seperti ini tidak ada gunanya bertahan di Real Madrid. Apalagi usia Bale tidak akan bertambah muda. Menurut Dark, mumpung kemampuannya belum tergerus usia, Bale sebaiknya memikirkan tawaran tim lain.

“Saya pikir dia masih diterima di Premier League dan menjadi perekrutan yang hebat bagi klub seperti Manchester United (MU) yang membutuhkan operasi besar,” kata Dark.

“Tapi banyak jembatan yang harus dilewati sebelum hal itu bisa terjadi. Mungkin Gareth Bale lebih tenang duduk di sana bermain golf karena Zidane sama sekali tidak menginginkannya.”

“Saya pikir apa yang terjadi di sana tentu telah sampai ke telingan klub-klub besar di Liga Primer. Namun apakah mereka siap untuk membayar gaji yang besar dan apakah mereka bisa membujuknya untuk datang itu maslah lain lagi. Tapi ini prospek menarik,” beber Dark.

Selain Tottenham Hotspur, MU belakangan memang santer disebut-sebut calon pelabuhan baru Bale musim depan. Hanya saja, Dark ragu spekulasi tersebut bakal menjadi kenyataan. Bukan karena MU kesulitan menebus transfer Bale, tapi karena absennya MU di Liga Champions.

“Jika Anda mengatakan MU yang tidak tampil di Liga Champions mengajukan tawaran, saya tidak tahu apakah itu bakal menjadi pembunuh kesepakatan dengan pemain seperti Bale. Tapi katakanlah MU tertarik dan mengajukan tawaran yang tepat, saya pikir mereka akan  bersiap untuk mengambil kesempatan itu karena dia akan jadi rekrutan besar,” beber Dark.

Exit mobile version