Manajer Manchester United Louis van Gaal, Minggu, 10 Januari 2016, usai timnya menekuk Sheffield United di putaran ketiga Piala FA, lewat gol tunggal hasil penalti Wayne Rooney, di ujung laga, mengakui Piala FA bukan turnamen sembarangan, tapi berat dan penuh tantangan.
Kemenangan United di Old Trafford ini bukan hanya menyenangkan pelatih asal Belanda itu, tapi juga keberhasilannya menantang para pemainnya untuk bermain lebih agresif dan lebih bertanggung jawab.
The Red Devils tampak kesulitan musim ini.
Selain tersingkir dari babak grup Liga Champions pada bulan lalu, mereka sempat tidak mampu meraih kemenangan dalam delapan pertandingan, yang akhirnya bisa diputus lewat kemenangan atas Swansea City di Liga Primer Inggris pada pekan lalu.
Usai memenangkan laga kontra Sheffield United, van Gaal menyatakan, suasana hati di ruang ganti timnya sudah berkembang makin nyaman.
“Saya rasa atmosfir di ruang ganti sangat bagus, mungkin terlalu bagus karena mereka selalu menjaga ruang ganti. Ini sangat bagus hingga ketinggian tertentu,” ujar van Gaal kepada wartawan.
“Saya kira kondisi ruang ganti kami sangat baik. Bahkan terlalu baik karena mereka selalu melindungi satu sama lain, para kolega mereka.”
“Itu memang baik, tapi hanya sampai batas tertentu saja.”
Van Gaal kemudian ingin memastikan suasana ruang ganti lebih demokratis lagi, dan ia juga mulai mendengarkan masukan dari para pemainnya.
“Kami harus mengganti pendekatan kami agar para pemain mulai mengambil tanggung jawab,” kata van Gaal.
“Saya telah menstimulasi mereka untuk berpikir tentang sepak bola. Permainan ini adalah masalah otak.
Sekarang Anda bisa mengajak mereka berpikir dan juga mengganti pendekatan Anda sehingga mereka mulai mengambil tanggung jawab.”
Metode ini telah diterapkan van Gaal di Piala FA babak ketiga melawan Sheffield Wednesday
Kata-kata van Gaal ini terlontar setelah ia ditanyai wartawan apakah kondisi ruang gantinya telah berubah.
“Tidak, saya kira bukan begitu,” kata van Gaal.
“Saya kira kondisi ruang ganti kami sangat baik. Bahkan terlalu baik karena mereka selalu melindungi satu sama lain, para kolega mereka.”
“Itu memang baik, tapi hanya sampai batas tertentu saja.”
Van Gaal kemudian ingin memastikan suasana ruang ganti lebih demokratis lagi, dan ia juga mulai mendengarkan masukan dari para pemainnya.
“Kami harus mengganti pendekatan kami agar para pemain mulai mengambil tanggung jawab,” kata van Gaal.
“Saya telah menstimulasi mereka untuk berpikir tentang sepak bola. Permainan ini adalah masalah otak.
Sekarang Anda bisa mengajak mereka berpikir dan juga mengganti pendekatan Anda sehingga mereka mulai mengambil tanggung jawab.”
“Kami harus mengubah pendekatan kami kepada pemain agar menjadi lebih mudah dalam mengambil tanggung jawab. Saya harus mendorong mereka untuk memikirkan tentang sepakbola.”
“Pertandingan adalah olahraga otak dan sekarang Anda perlu membuat mereka ebrpikir bersama Anda, kemudian mengubah pendekatan Anda.”
“Para pemain punya komitmen, contohnya, untuk rencana pertandingan dan jenis-jenis keputusan lain, kemudian komitmen menjadi lebih besar.”
“Tapi, kami harus melihat bagaimana itu bekerja. Kami mengupayakan segala sesuatu untuk mendatangkan solusi, tapi itu selalu tergantung pada kondisi apakah kami lebih baik dari para lawan. Tapi, kami harus mencetak banyak gol.”
Sebelum laga berlangsung United diunggulkan dibanding lawannya.
Louis van Gal, juga menegaskan jika timnya sama sekali tak meremehkan lawan dan turnamen.
Bagi LvG, Piala FA merupakan turnamen yang sangat berat di mana semua klub bisa saling mengalahkan tanpa pandang kasta.
“Kompetisi ini Piala FA sangat berat untuk dimenangi. Siapa pun lawan yang yang dihadapi, tidak ada bedanya,” ungkap Van Gaal, seperti dikutip laman resmi klub.
“Setiap klub punya motivasi untuk tampil di ajang ini. Saya harus mengatakan bahwa kompetisi di Inggris lebih hidup.
“Juara? Saya berharap seperti itu. Semoga saya bisa menjadi manajer yang mempersembahkan trofi Piala FA,” harapnya.
“Tidak, saya kira bukan begitu,” kata van Gaal.
“Saya kira kondisi ruang ganti kami sangat baik. Bahkan terlalu baik karena mereka selalu melindungi satu sama lain, para kolega mereka.”
“Itu memang baik, tapi hanya sampai batas tertentu saja.”
Van Gaal kemudian ingin memastikan suasana ruang ganti lebih demokratis lagi, dan ia juga mulai mendengarkan masukan dari para pemainnya.
Gol semata wayang Setan Merah dicetak kapten tim, Wayne Rooney, melalui titik penalti pada injury time babak kedua.
Penalti diberikan wasit setelah Memphis Depay dijatuhkan di kotak terlarang. Hal itu tentu saja mengakhiri perlawanan sengit Sheffield yang membuat frustasi lini depan ManUtd, yang tak mampu berbuat banyak di babak pertama.
Kegagalan skuat besutan Louis van Gaal mengoyak jala gawang Sheffield, membuat ManUtd kini telah 10 pertandingan berturut-turut gagal mencetak gol pada babak pertama di Old Trafford.
Buruknya daya gedor Wayne Rooney dkk bahkan terlihat dari hanya tiga ancaman yang dihasilkan Setan Merah di babak pertama, yang mana tak satupun mengarah ke gawang lawan.
Babak pertama yang berjalan membosankan tanpa peluang berarti itu juga tak terlalu banyak berubah di paruh kedua pertandingan.
ManUtd yang tampak berusaha meningkatkan tempo permainan juga tak kunjung menciptakan peluang berarti.
Tendangan mengancam yang hadir di babak kedua yang dinantikan publik Old Trafford, akhirnya datang dari kaki pemain pengganti, Memphis Depay, pada menit ke-66.
Namun, sama seperti sepakan-sepakan pemain Setan Merah sebelumnya, tendangan pemain asal Belanda itu masih belum mengarah ke gawang Sheffield.
Satu menit berselang, tendangan mengarah ke gawang pertama dalam pertandingan itu justru datang dari pihak tim tamu.
Beruntung bagi ManUtd, tendangan Chris Basham masih mengarah tepat ke David De Gea.
Tempo pertandingan yang mulai memanas, akhirnya membuat ManUtd mencatatkan sepakan mengarah ke gawang pertama mereka pada menit keenam sembilan
Namun, sepakan Matteo Darmian tepat tepat mengarah ke arah penjaga gawang Sheffield, George Long.
Ketatnya pertahanan Sheffield kembali membuat lini depan ManUtd frustasi menjelang peluit panjang berbunyi.
Pada menit kedelapan tujuh, sepakan keras Anthony Martial di dalam kotak penalti Sheffield berpotensi menjadi mimpi buruk tim tamu andai John Brayford tidak dengan berani melemparkan tubuhnya untuk menghalau sepakan penyerang asal Perancis tersebut.
Namun, penalti Rooney di injury time ketiga akhirnya menjadi satu-satunya momen seru dalam pertandingan tersebut.