Paris Saint Germain kembali harus tersingkir di babak enam belas besar Liga Champions.
Pasukan Thomas Tuchel secara tragis tersisih setelah kalah dari Manchester United di kandang sendiri, Kamis dinihari WIB.
Bertanding di Parc des Princes, PSG sudah berada di atas angin.
Pasalnya mereka berhasil menang pada pertemuan pertama di kandang MU, Old Trafford.
Meski masih belum bisa diperkuat Neymar, PSG sangat diunggulkan lolos ke perempat final. Sebab MU datang ke Paris dalam kondisi lebih pincang. Paul Pogba absen karena skorsing. Nemanja Matic, Jesse Lingard dan Juan Mata tak main akibat cedera.
Sial bagi PSG, MU yang tampil tanpa beban bisa unggul cepat di menit kedua lewat aksi Romelu Lukaku. PSG mampu menyamakan skor di menit dua belas berkat sontekan Juan Bernat.
MU kembali unggul di menit tiga puluh. Lagi-lagi Lukaku yang mencetak gol memanfaatkan blunder Gianluigi Buffon yang gagal menangkap tembakan Marcus Rashford.
Drama terjadi di menit sembilan puluh. MU mendapat penalti berkat VAR. Wasit memberikan penalti karena menilai Presnel Kimpembe menyentuh bola dengan tangan di kotak terlarang.
Marcus Rashford yang menjadi algojo sukses memperdaya buffon sehingga MU menang tiga gol berbanding satu gol.
Kekalahan tragis ini diratapi oleh Neymar. Pria Brasil ini menilai PSG tak layak tersingkir. Dia menyesalkan keputusan wasit memberikan penalti untuk MU.
“Ini memalukan, mereka menempatkan empat orang yang tidak tahu apa-apa tentang sepak bola yang bertugas melihat replay untuk VAR. Itu bukan penalti. Bagaimana bisa itu handball ketika bola mengenai punggungnya!” tulis Neymar di media sosial.
Saking kesalnya, eks pemain Barcelona itu juga menambahkan umpatan kepada para pengadil di lapangan di postingan tersebut.
Sementara itu pelatih Paris Saint Germain Thomas Tuchel membela kemarahan Neymar di akun media sosial usai tim mereka disingkirkan Manchester United dari Liga Champions
PSG tersingkir setelah kalah dari Setan Merah uang lolos ke perempat final karena unggul jumlah gol tandang dengan agregat.
Usai laga itu Neymar meluapkan kemarahannya melalui akun media sosial karena wasit Damir Skomina seharusnya tak menghadiahi penalti kepada Setan Merah saat injury time babak kedua.
Skomina menunjuk titik putih setelah bola hasil tendangan Diogo Dalot mengenai tangan Presnel Kimpembe. Sang wasit mengambil keputusan setelah melihat VAR.
Penalti Rashford kemudian memastikan kemenangan Man United atas PSG dan lolos ke babak perempat final Liga Champions.
“Ini memalukan. Mereka tetap membiarkan empat orang [wasit] yang tidak tahu sepak bola untuk melihat tayangan ulang sepak bola, ini tidak boleh terjadi,” tulis Neymar di Insta Story akun Instagramnya dikutip dari Daily Mail.
“Bagaimana bisa dia [Kimpembe] menarik tangannya ketika dia menghadap ke belakang. Oh, persetan dengan kalian.”
Neymar sendiri masih absen saat PSG vs Man United karena menjalani pemulihan cedera metatarsal.
Menanggapi kemarahan Neymar tersebut, Tuchel menganggapnya sangat wajar. Reaksi Neymar disebut Tuchel sebagai emosi sesaat.
“Tentu saja itu reaksi yang kuat. Kadang setelah pertandingan besar, Anda menggunakan kata-kata dan bereaksi secara emosional, kemudian Anda harus menenangkan diri beberapa jam kemudian.”
“Dia ingin sekali kembali bersama kami [PSG] jika kami perempat final dan dia benar-benar berharap banyak di momen-momen kami bermain sehingga jangan terlalu keras kepadanya,” ucap Tuchel usap pertandingan seperti dikutip dari Mirror.
\Tuchel sendiri enggan mengomentari kata-kata yang ditulis Neymar tersebut dalam media sosialnya.
“Saya enggan menafsirkan kata-kata yang digunakannya. Di momen yang panas ini, semua bisa cepat ditulis dalam telepon pintar,” ujar Tuchel.