Barcelona tanpa Lionel Messi menang dua gol tanpa balas atas Inter Milan pada laga ketiga Grup B Liga Champions, di Camp Nou, Kamis dini hari WIB.
Hasil ini membuat El Barca menyudahi catatan kemenangan I Nerazzurri.
Inter sebelumnya berhasil memetik tujuh kemenangan beruntun di seluruh ajang kompetisi.
Mereka juga mampu mencetak dua belas gol dan hanya kemasukan empat gol.
Dengan tambahan tiga poin ini, Barca makin nyaman berada di puncak Grup B dengan nilai sembilan. Skuat Catalan unggul tiga angka atas Inter Milan di peringkat kedua.
Tampil di hadapan publik sendiri, Blaugrana coba mengambil inisiatif serangan sejak bola digulirkan. Meski tanpa Lionel Messi yang mengalami cedera patah tangan, serangan Barcelona kerap merepotkan barisan belakang Inter.
Clement Lenglet dan Rafinha bergantian mengancam gawang Il Biscione.
Akan tetapi, bola hasil sundulan Lenglet pada menit kedelapan belas dan bola hasil tembakan Rafinha menit kedua puluh satu masih bisa digagalkan kiper Samir Handanovic.
Masuk menit ketiga dua, Rafinha akhirnya membawa Barca memimpin lebih dulu. Umpan dari Luis Suarez mampu dikonversikan Rafinha menjadi gol dengan tendangan kaki kiri.
Inter Milan yang tertinggal satu gol coba meningkatkan intensitas serangan. Namun sampai jeda, skor satu gol untuk keunggulan Los Cules tetap bertahan.
Masuk interval kedua, Barcelona masih menguasai jalannya pertandingan. Sementara itu, Inter Milan lebih banyak bertahan dengan hanya sesekali melancarkan serangan balik.
Saat pertandingan menyisakan tujuh menit lagi, Jordi Alba berhasil menggandakan keunggulan Barca. Umpan dari Ivan Rakitic dapat dituntaskan Alba menjadi gol dengan sepakan kaki kiri.
Sementara itu dalam laga lainnya, Paris Saint Germain ditahan imbang Napoli pada laga ketiga Grup C Liga Champions, di Parc des Princes
Dengan hasil ini, Paris Saint-Germain berada di peringkat ketiga dengan mendulang empat poin. Mereka tertinggal satu angka dari Napoli di urutan kedua Grup C.
PSG mendapat perlawanan sengit dari Napoli sejak menit awal pertandingan. Berdasarkan statistik di situs resmi UEFA, Les Parisiens pada paruh pertama hanya mencatatkan empat puluh tujuh persen penguasaan bola, berbanding lima puluh tiga persen milik Partenopei,
Saat laga berjalan tujuh belas menit, Edinson Cavani memiliki kesempatan untuk membawa PSG memimpin. Sayang, bola hasil tembakan kaki kiri Cavani masih dapat dihentikan penjaga gawang Napoli, David Ospina.
Masuk menit kedua puluh empat, Dries Mertens berpeluang membobol gawang Paris Saint-Germain. Akan tetapi, bola hasil sepakan kaki kanan Mertens hanya menerpa mistar gawang.
Napoli unggul lebih dulu ketika laga berjalan dua puluh sembilan menit. Bola lob hasil tembakan Lorenzo Insigne yang memanfaatkan umpan dari Jose Callejon melesat mulus masuk ke dalam gawang Paris Saint-Germain.
Tertinggal satu gol, PSG coba membalas. Namun, upaya Neymar, Kylian Mbappe, dan Edinson Cavani untuk mencetak gol selalu kandas. Hingga turun minum, skor satu gol untuk keunggulan Napoli tetap tidak berubah.
Masuk babak kedua, pertandingan berjalan sengit. PSG sukses menyamakan kedudukan setelah Mario Rui melakukan gol bunuh diri pada menit keenam puluh satu.
Pada menit ketujuh puluh tujuh, Napoli kembali memimpin. Kali ini berkat bola hasil tembakan Dries Mertens dari dalam kotak penalti.
Sayangnya, Napoli gagal mempertahankan keunggulan tersebut setelah Angel Di Maria sukses mencatatkan namanya di papan skor pada menit kesembilan puluh
Umpan dari Julian Draxler dapat dikonversikan Di Maria menjadi gol dengan sepakan. Sampai laga berakhir, Paris Saint-Germain sama kuat, dua gol berbanding dua gol.