West Ham, klub London Selatan, akan datang ke Old Trafford , Sabtu, 27 September 2014, untuk mengejar kemenangan dari Manchester United setelah menjungkalkan Liverpool di Anfield pekan lalu.
“Liverpool sudah kami habisi di Anfield. Kini kami datang ke Old Trafford untuk menghajar Manchester Untied. Kami ingin menang. Dan itu yang kami cari Sabtu besok,” kata Big Sam, pelatih West Ham yang berbadan besar itu kepada “Daily Mail” sehari sebelum laga, Jumat, 26 september 2014.
Menurut Big Sam, timnya tidak pernah merasa lebih rendah kastanya ketika harus datang ke Old Trafford untuk menghadapi Manchester United. “kenapa harus lebih rendah. Pekan lalu saja kami menjungkalkan Liverpool, kali ini kami akan mengalahkan ‘The Red Devil’ di kandangnya,” tegas Big Sam.
West Ham meraih hasil mengejutkan saat menjamu Liverpool di pekan kelima. Bermain di kandang sendiri, Boleyn Ground, The Hammers menjungkalkan runner up musim lalu itu dengan skor tiga satu.
Tujuh hari berselang, West Ham harus berhadapan dengan tim besar lainnya. Yang harus dihadapi pada Sabtu akhir pekan ini adalah Manchester United. Meski harus melawat ke Old Trafford, skuat besutan Sam Allardyce sama sekali tidak merasa inferior.
“Seratus persen kami bisa menang. Saya tidak melihat ada alasan untuk tidak meraihnya,” cetus Big terkait peluang West Ham di Old Trafford.
“Anda lihat bagaimana kami bermain menghadapi Liverpool, bagaimana kami memulainya, sejak awal, saya tidak melihat ada perubahan saat kami pergi ke MU,” lanjut sang pelatih di “Daily Mail.”.
West Ham tidak akan diperkuat beknya Carroll dalam laga pekan lalu karena dia masih mengalami cedera dan diprediksi baru akan kembali pada Desember mendatang. Meski tanpa striker mahalnya itu, West Ham berhasil mencetak lima gol dalam dua pertandingan terakhir. Statistik yang jelas harus diwaspadai MU.
Soal lini depan, barisan penyerang MU sebanarnya juga sangat oke. Mereka malah lebih produktif lantaran berhasil tujuh kali menjebol gawang lawan dalam dua laga terakhir. Namun lini belakang yang sangat rapuh masih menjadi kelemahan terbesar skuat besutan Louis van Gaal. Apalagi ‘Setan Merah’ juga dihantam cedera pemain.
Louis van Gaal membeberkan bahwa menangani Manchester United adalah pekerjaan yang paling sulit selama kariernya. Ia juga mengeluh tentang kondisi kebugaran para pemainnya.
Sementara itu van Gaal, pelatih United sedang bertarung dengan masa kelam pada awal jabatannya di OId Trafford. Ya, United dibawanya baru merasakan satu kali kemenangan dari lima pertandingan Premier League.
Di laga terakhir, Wayne Rooney malah dipermalukan oleh tim promosi Leicester City dengan skor lima banding tiga gol. Belum lagi kekalahan empat gol tanpa balas oleh tim kasta bawah Milton Keynes Dons di ajang Capital One Cup.
“Ini adalah pekerjaan tersulit saya. Tapi kami harus melihatnya dalam waktu satu tahun. Sebagai manajer, Anda sudah tahu ini adalah tantangan besar. Klub ini sedang masa transisi, tapi kami akan mengatasi beberapa masalah,” kata Van Gaal, seperti dilansir Soccerway, Jumat, 26 September 2014
Isu cedera yang menghampiri beberapa pemain United dinilai sebagai salah satu faktor terpuruknya performa tim. Adapun kebugaran skuad juga semakin menipis karena pada hari Sabtu malam WIB, The Red Devils akan bertemu West Ham United.
“Saya tidak berpikir bahwa pemain-pemain saya adalah robot. Mereka juga manusia dan membuat kesalahan. Saya juga hanya manajer yang selalu ingin mengevaluasi dan mendiskusikan hal-hal.
Tantangan besar lain dihadapi Van Gaal dan MU-nya di akhir pekan ini. Menghadapi West Ham United, MU kehilangan sembilan pemain karena dibekap cedera.
Louis van Gaal akan memaksimalkan jajaran pemain muda untuk laga di akhir pekan, seiring dengan badai cedera yang sedang melanda timnya.
Van Gaal mesti putar otak ekstra keras untuk menjamu West Ham United, akibat adanya sembilan pemain cedera di timnya.
“Saya harus berpaling ke pemain muda dan memilih pemain. Saya juga bilang begitu di konferensi pers sebelumnya. Kini para pemain yang lebih muda bisa mendapatkan kesempatan,” kata Van Gaal seperti dikutip Mirror.
“Itulah filosofi klub ini. Saya harus menggunakan pemain muda, tapi pemain muda Manchester United memiliki level tertentu yang bisa menyediakan faktor jadi pelapis itu,” jelasnya.
Van Gaal setidaknya diprediksi tak bisa menurunkan Jonny Evans, Chris Smalling, dan Phil Jones. Sudah begitu bek Tyler Blackett juga terkena larangan bermain. Ini jelas kian menyulitkan Van Gaal yang masih terus berusaha mengantar timnya meraih hasil lebih baik, setelah sebelumnya MU cuma bisa meraih 5 poin dari 5 pertandingan awal di Premier League.
“Jonny Evans sangat sulit tampil. Tulangnya amat memar sehingga kami harus menunggu dan mengevaluasi kondisinya. Smalling tak menyelesaikan sesi latihan kemarin karena rasa kaku di kakinya, dan saya tak mau ambil risiko dengan para pemain,” bebernya.
“Sebagai seorang manajer Anda sudah harus tahu sedari awal bahwa ini adalah tantangan besar. Klub sedang menjalani transisi. Tapi Anda harus menilai kami setelah satu tahun, bukan dalam satu pekan dengan sembilan pemain cedera dan satu larangan bermain,” tegas Van Gaal.