Site icon nuga.co

Janet Gantikan Nicki Minaj Konser di Arab

Janet Jackson, Chris Brown, Cent, rapper Future dan Tyga diumumkan telah masuk dalam daftar musisi yang akan tampil di Jeddah World Fest, Arab Saudi, setelah Nicki Minaj memilih mundur beberapa waktu lalu.

Dalam laman resmi acara yang akan diselenggarakan di King Abdullah Sports Stadium, pihak penyelenggara mencantumkan sejumlah nama musisi Hollywood tersebut bersama musisi yang sudah diumumkan sebelumnya, Liam Payne dan Steve Aoki.

Lembaga pembela hak asasi manusia the Human Rights Foundation sebelumnya menyerukan kepada para musisi dunia untuk tidak tampil di Arab Saudi.

Mereka beralasan bahwa negara tersebut memiliki diskriminasi dan pemisahan berdasarkan gender yang berlaku di tempat publik, seperti restoran, kedai kopi, sekolah dan universitas negeri.

Namun peraturan tersebut telah dilonggarkan oleh negara kerajaan itu yang ditandai dengan wanita diperbolehkan untuk mengemudi kendaraan dan menghadiri acara di stadion olahraga.

Perwakilan dari Janet Jackson, Chris Brown, Cent, rapper Future dan Tyga tidak merespons permintaan tanggapan dari AP atas rencana mereka konser di Arab Saudi.

Thor Halvorssen, presiden dari the Human Rights Foundation mengkritik para musisi dalam pernyataannya yang dikirim ke Associated Press. Ia menyebut “sangat menyedihkan bahwa mereka telah memilih uang daripada moral.”

“Para individu ini secara konsisten membuat pernyataan publik atas dukungan mereka terhadap hak LGBT dan wanita, kecuali, tampaknya, ketika cek berisi tujuh digit disodorkan,” lanjutnya.

“Kemunafikan yang luar biasa. Uang tampaknya lebih penting bagi mereka dibandingkan prinsip,” kata Halvorssen.

Nicki Minaj sebelumnya mengumumkan membatalkan konser di Arab Saudi setelah berbagai kecaman muncul untuk meminta dirinya tak tampil di negara tersebut. Ia pun memilih bertahan dengan prinsip mendukung LGBT dan menolak uang dari Saudi itu.

“Setelah perenungan yang hati-hati, saya memutuskan untuk tidak lagi bergerak maju dengan jadwal konser saya di Jeddah World Fest,” kata penyanyi itu dalam sebuah pernyataannya

Arab Saudi sedang dalam perubahan dengan melonggarkan norma dan pelarangan dunia hiburan berkat gebrakan Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang menginginkan bisnis hiburan masuk ke negara tersebut.

Salah satu industri yang mulai masuk ke Arab Saudi setelah ada pelonggaran tersebut adalah perfilman yang ditandai dengan kedatangan jaringan bioskop asal Amerika Serikat.

Namun Halvorssen menyebut Putra Mahkota tetap memaksa ada penampilan musik dari Amerika Serikat demi menunjukkan Arab Saudi yang mulai terbuka terhadap industri kreatif.

“Jelas bahwa, setelah kehilangan Nicki Minaj karena catatan hak asasi manusia yang mengerikan dari rezim Saudi terhadap wanita dan komunitas gay, Putra Mahkota telah memilih untuk melakukan apa pun untuk mencitrakan bahwa segalanya normal dan ini hanya sekadar konser musik. Namun itu tidaklah benar,” kata Halvorssen.

“Ini adalah sebuah pencitraan ala Humas yang dilakukan secara gamblang karena kasus pembunuhan jurnalis Washington Post dan penahanan berkelanjutan terhadap lusinan aktivis hak asasi manusia. Saudi terlibat atas pengalihan isu yang canggih.” lanjutnya dalam pernyataan tersebut.

Jeddah World Fest yang menjadi bagian dalam Jeddah Season merupakan salah satu dari program pemerintah Arab Saudi, Saudi Seasons yang bertujuan mendongkrak kegiatan pariwisata di negara Semenanjung Arab tersebut.

Festival hiburan tersebut diselenggarakan pertama kali pada Juni-Juli. Disebutkan sekitar seratus lima puluh aktivitas dan acara akan diselenggarakan di lima destinasi wisata di Jeddah.

Exit mobile version