Rihanna ternyata tak suka lagunya ‘Don’t Stop The Music’ digunakan dalam urusan perpolitikan
Tak tanggung-tanggung, penyanyi kelahiran Barbados ini mengirimkan Trump surat yang berisi permintaan agar ia berhenti menyetel lagu Rihanna dalam kampanye politiknya .
Surat itu sekaligus memberi Trump ancaman hukum dengan melaju ke persidangan apabila Trump gagal memenuhi permintaannya hingga waktu yang ditentukan.
Dalam surat yang diperoleh oleh Rolling Stone, tim hukum wanita bernama lengkap Robyn Rihanna Fenty itu pun melayangkan peringatan kepada penasihat Gedung Putih.
“Telah menjadi perhatian kami bahwa Presiden Trump menggunakan komposisi musik dan rekaman utama [Rihanna], termasuk lagu hitnya ‘Don’t Stop the Music’, sehubungan dengan sejumlah acara politik yang diadakan di seluruh Amerika Serikat,” tulisnya dengan lugas.
Lebih lanjut, tim Rihanna menegaskan bahwa pendiri Fenty Beauty tidak pernah memberikan persetujuannya kepada Trump untuk menggunakan musiknya.
“Seperti yang Anda ketahui atau harus Anda ketahui, Nona Fenty belum memberikan persetujuannya kepada Trump untuk menggunakan musiknya. Penggunaan demikian tidak tepat,” lanjutnya.
Merasa dirugikan, tim Rihanna khawatir penggunaan musik sang bintang dapat menimbulkan misinterpretasi para penggemar.
“Penggunaan musik Nona Fenty yang tidak sah tersebut menciptakan kesan yang salah bahwa Nona Fenty berafiliasi dengan, terhubung dengan atau terkait dengan Trump.”
Surat itu beranjak hanya sehari setelah Rihanna mengetahui sang Presiden menyetel ‘Don’t Stop the Music’ di Chattanooga, Tennessee.
Menurut koresponden Washington Post, Philip Rucker, masyarakat sangat menyukai langkahnya untuk memainkan lagu itu.
Terang-terangan menunjukan rasa ketidaksukaannya, Rihanna menanggapi reporter tersebut dengan tegas, “Tidak akan lebih lama lagi, saya atau pengikut saya tidak akan pernah berada di, atau sekitar salah satu dari aksi-aksi tragis itu, jadi terima kasih untuk pemberitahuannya, Philip!”
Penyanyi ‘Diamonds’ itu diketahui punya pandangan politik yang berseberangan dengan Trump. Rihanna adalah pendukung partai Demokrat, sedangkan Trump adalah bagian dari Republik.
Belum lama ini Rihana oleh pemerintah Barbados diangkat sebagai investasi terhadap Barbados.
Rihanna diizinkan melakukan kunjungan luar negeri untuk melakukan tugasnya, karena ada sebutan ‘Berkuasa Penuh’ dalam titelnya.
Lahir dengan nama Robyn Rihanna Fenty, sebelumnya ia telah menjadi Duta Besar Budaya Barbados pada 2008.
Saat itu tugasnya hanya mempromosikan pariwisata Barbados.
Perdana Menteri Barbados, Mia Amor Mottley, mengatakan kalau negaranya merasa bangga bisa memiliki anak bangsa yang berbakat seperti Rihanna.
Sosoknya dianggap bisa memberi pengaruh baik bagi Barbados.
“Rihanna sangat cinta dengan negaranya. Ia mengaku ingin memberikan hal baik sebagai balasannya,” kata Mottley.
Dalam keterangan resminya Rihanna mengaku kalau dirinya juga merasa tak kalah bangga dengan penobatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Barbados.
“Setiap penduduk di sini memiliki peran penting dan saya tak sabar untuk ikut melakukannya,” kata Rihanna.
Selain itu , Rihanna juga tengah sibuk menggarap album baru, yang kali ini akan benar-benar berbeda. Dalam wawancara dengan Vogue, pelantun Umbrella itu mengatakan albumnya akan bernuansa reggae.
Meski masih dalam tahap awal penggarapan, Rihanna memungkinkan akan berkerja sama dengan Supa Dups. Dups merupakan produser rekaman yang lahir di Jamaika dan pernah bekerja sama dengan musisi kenamaan seperti Beenie Man, Sean Paul dan Elephant Man.
Rihanna mengatakan ia memang diam-diam menyukai musik reggae, meski selama ini musik yang ia rilis kebanyakan bergenre campuran pop dan RnB. Kata musisi itu, Bob Marley yang bagaikan ‘dewa’ adalah musisi reggae favoritnya.
“Saya akan terdengar seperti turis saat memberi tahu lagu favorit dari Bob Marley,” kata Rihanna mengakui.
Namun lagu-lagu dari Bob Marley memang mengisi ponselny. Di sela wawancara Rihanna mengambil ponsel itu dan membuktikan bahwa ia mendengarkan lagu-lagu seperti Three Little Birds, No Woman No Cry dan Redemption Song.
Selain itu, Buffalo Soldier milik Marley juga merupakan lagu yang disukai Rihanna. Menurutnya, tema dan lirik lagu itu serupa dengan kehidupannya.
Buffalo Soldier bercerita tentang seorang yang berpindah dari Afrika ke Amerika. Sosok itu lantas berjuang di Amerika demi bertahan hidup.
Sementara Rihanna, lahir di Barbados dan kemudian pindah ke New York. Pemilik nama asli Robyn Rihanna Fenty itu sempat luntang-lantung sebelum ditemukan produser rekaman Evan Rogers di usia enam belas tahun.
Genre reggae sebenarnya bukan barang baru bagi Rihanna. Pada album pertama bertajuk Music of the Sun ) dan dan album kedua bertajuk A Girl like Me terasa nada reggae yang dikolaborasikan dengan RnB.
Rihanna belum menjelaskan kapan album barunya akan keluar dan sudah sejauh apa prosesnya.