Wanita itu lemah? Tak tahan banting? Minta selalu dilindungi? Emosional?
Semuanya salah!
Wanita itu lebih kuat dari lelaki. Lebih tahan banting. Mampu melindungi diri sendiri. Bisa menjaga emosi.
Itu yang benar.
Seluruh pendapat diatas merupakan hasil peneltian terbaru dari Columbian University yang dirilis oleh “Daily Mail,” dalam edisi kesehatannya, Rabu, 05 November 2014.
Hasil penelitian itu juga menganyamping perdebatan tentang kondisi fisik keduanya. Secara fisik, lelaki memang lebih kuat dari wanita. Namun begitu, data membuktikan bahwa lelaki ternyata tidak lebih pintar bertahan hidup ketimbang kaum hawa.
Menurut para penliti di Columbian University, hal itui terjadi karena beberapa sebab. Bukan hanya secara medis, namun juga sosial, dan kejiwaan.
“Daily Mail” yang mengutip “Abcnews,” menuliskan beberapa alasan kenapa kaum Hawa dinyatakan sebagai makhluk paling mampu bertahan hidup di muka Bumi.
Menurut publikasi penelitian, wanita lebih kuat sejak di kandungan. Sebelum dilahirkan menurut persentase, jabang bayi wanita lebih besar secara fisik.
Namun pada proses menjelang kelahirannya, ada banyak faktor yang membuat rasio kelahiran, antara kelamin wanita dan pria menjadi berbanding lima puluh –lima puluh.
Dokter Marianne Legato MD, seorang profesor dari Columbia University College of Physicians and Surgeons menyatakan, bayi pria lebih lambat berkembang secara fisik dibanding perempuan sebelum lahir, sehingga mereka lebih besar memiliki kemungkinan meninggal jika lahir prematur atau terkena gejala paru-paru tak kembang,” jelas sang dokter.
Tidak hanya dalam kandungan, secara emosional wanita cenderung menghindar dari keributan.
Dalam segi apapun, wanita lebih suka menghindari pertikaian. Itu sebabnya mereka jarang terlibat friksi dengan orang lain, atau jarang terjatuh karena tidak berhati-hati.
Tahukah Anda, cedera yang tak disengaja adalah penyebab utama ketiga kematian bagi pria, demikian menurut CDC. Namun hal ini hanya menjadi penyebab keenam kematian bagi wanita. Ini artinya, kaum Hawa memang lebih waspada ketimbang pria.
Hal ini terjadi, akibat “lobus frontal otak” atau sesuatu di pikiran kita yang berhubungan dengan keputusan mengambil tanggung jawab dan perhitungan risiko, pria, lebih lambat berkembang ketimbang wanita.
Akibatnya keputusan-keputusan yang dipilih perempuan lebih aman, ujar Legato.
Sementara itu, pria lebih sering mengambil risiko, sesuatu yang membuat lebih sering berada dalam kondisi bahaya.
“Hampir pasti, pria lebih senang mengambil risiko jika kondisi diri atau jiwanya terganggu, sementara wanita lebih memilik mengindar, atau tidak merespons sama sekali,” tambah sang ahli medis.
Dalam hal penyakit, misalnya. Penyakit jantung ternyata lebih mudah menyerang pria kala berumur tiga puluh hingga empat puluh tahun.
Nah, berbeda dengan wanita, mereka dapat menahan datangnya penyakit jantung sepuluh tahun lebih lama, hal ini terjadi karena kadar estrogen mereka berbeda, sehingga efektif menjaga arteri tubuh menjadi lebih kuat dan fleksibel.
Hal lainnya , adalah, wanita jauh lebih pintar bersosialisasi di banding pria.Ini fakta. Terkadang kehadiran teman adalah obat terbaik saat kita melemah.
Fakta membuktikan, orang yang memiliki hubungan sosial baik, akan memiliki lima puluh persen persen kemungkinan lebih kecil meninggal, demikian menurut penelitian dari Brigham Young University tahun 2010.
Riset yang sama menyatakan, kebanyakan pria lebih sering memendam rasa sendiri, jika mereka stres dan memiliki masalah, sementara wanita memilih curhat ke teman, sehingga mereka lebih pintar membagi beban hidup.
Ada lagi yang hebat dari wanita. Mereka lebih pintar merawat diri. Dan Sebagai pria, Anda harus mengakui kenyataan ini. Karena faktanya: pria lebih jarang pergi ke dokter saat sakit, dan sering kabur saat ada program tes kolesterol, demikian data yang diungkap Agency for Healthcare Research and Quality.
Tidak hanya itu, menurut Kaiser Family Foundation, data tahun 2012 menyatakan pria tidak peduli dengan asuransi kesehatan diri sendiri.
Itu sebabnya wanita lebih mampu bertahan hidup di dunia ini.