Ada-ada saja sepak terjang para perancang demi menciptakan produk baru yang menarik perhatian publik. Kali ini, perusahaan asal Swedia, Note Design Studio, membuat sofa unik yang terhubung dengan meja kopi untuk menaruh cangkir atau hiasan.
Karya ini akan menjadi bagian dalam Stockholm Furniture and Lighting Fair. Selain itu, Note Design Studio pun akan menampilkan hasil karyanya ini di Old Luma Factory selama Stockholm Design Week.
“Meja kopi yang terintegrasi menjadi jembatan antara furnitur dan sisa ruangan,” ujar para desainer. Ruang sisa yang tidak ditutup oleh badan sofa bisa digunakan untuk menaruh buku kesukaan, tanaman, atau apa pun yang diinginkan pemiliknya.
Sofa ini memang memiliki bentuk yang unik. Betapa tidak, kaki sofa tampak menyerupai meja kopi yang panjang dan sangat rendah. Bagian yang tampak seperti meja kopi tersebut dibuat dari kayu ash. Bagian ini pun lebih panjang dari badan sofa. Sisa bagian tersebut bisa digunakan sebagai meja kopi.
Sofanya sendiri tampak empuk, lembut, dan yang pasti sudut-sudutnya melingkar. Bentuk ini juga menginspirasi nama koleksi sofa, yaitu “Rise” atau “Terbit”. Bentuk melingkar dari sofa ini melambangkan terbitnya matahari dari ufuk timur cakrawala.
“Ini adalah sofa dengan ekspresinya sendiri,” ujar Cristiano Pigazzini dari Note. “Kami terinspirasi dengan bentuk matahari terbit untuk menciptakan furnitur yang berdiri sendiri, sebuah centerpiece elegan bagi rumah dan ruang publik.”
Situs “dezzen.com” juga mengajarkan Anda bagaimana seharus mencari furnitur antik yang populer di masyarakat, terlebih di luar negeri. Banyak orang asing berburu furnitur antik sampai ke pelosok Indonesia.
Furnitur antik repro mulai marak sejak tahun 1980-an. Ketika itu muncul pedagang barang-barang seperti kursi, meja, lemari antik hasil ulang atau tiruan. Mereka membuat reproduksi dari furnitur antik yang sesungguhnya. Bahkan, sekarang ini cukup banyak furnitur repro beredar di pasar. Sepintas tampilan fisiknya mirip yang asli. Lalu, bagaimana membedakannya?
Untuk mengetahui ciri-ciri barang antik dan repro , sebaiknya kita tahu ciri-ciri furnitur antik. Berikut ciri-ciri dasarnya:
– Barang antik berusia lebih dari 100 tahun. Jadi, diproduksi sekitar tahun 1900-an awal.
– Karena berusia lanjut, bahan dasar dan material furnitur biasanya tampak termakan usia. Dari kayu yang berwarna semakin gelap sampai terdapat goresan atau cacat di sana-sini.
– Furnitur antik cenderung memakai bahan dasar yang keras, semisal jati. Kayu keras memiliki sifat, antara lain, semakin tua semakin keras dan urat-uratnya semakin menonjol. Tonjolan urat-urat kayu bisa dilihat dengan mata telanjang atau dengan cara merabanya.
– Furnitur antik biasanya dibuat dari kayu utuh. Papan atau kayu struktur biasanya tanpa sambungan. Ini ciri paling utama.
– Engsel dan kunci pintu pada furnitur antik biasanya terbuat dari besi. Karat dan korosi menjadi penanda bahwa furnitur itu benar-benar antik. Di luar itu, dijamin, barang yang Anda beli hanya tiruannya!