Anda pernah bekunjung ke gerai kopi Starbuck? Kalau belum, dengarlah sarang dari situs “huffington post.com.” Dalam tulisan terbarunya, edisi awal Januari, situs terkenal itu ingin mengajak Anda untuk datang ke kedai kopi Starbuck agar Anda bisa membawa pulang oleh-oleh bagaimana penataan ruangnya bisa diadaptasi di rumah Anda.
Kedai kopi Starbuck, menurut “huffingtonpost,” terkesan sangat modern dan identik dengan citra eksklusif. Beberapa kedai kopi mewah menawarkan konsep dekorasi seperti ruang tamu. Beberapa kedai kopi lainnya bahkan berdekorasi seperti warehouse yang unik.
Bagaimana pun dekorasinya, umumnya kedai-kedai kopi ini menawarkan nuansa eksklusif yang nyaman bagi konsumen.
Kedai kopi Starbucks di New Orleans, Amerika Serikat, misalnya, menawarkan eksklusifitas, namun dengan pendekatan yang unik. Mereka menawarkan konsep apothecary atau toko obat klasik tahun 1900-an.
Kedai kopi ini berada di salah satu sudut Canal Street, New Orleans.
Menurut Designtaxi.com,Starbucks menerima bantuan dari seniman lokal. Dengan bantuan mereka, kedai kopi ini juga menampilkan penghormatan pada semangat artistik khas New Orleans. Mereka juga tidak malu menonjolkan akar daerah tersebut sebagai pelabuhan tempat jual-beli kopi.
Seniman lokal tersebut ternyata seorang pemahat atau sculptor bernama David Borgerding. Borgerding membuat chandelier atau lampu gantung dari pagar besi tua dan terompet vintage. Kedua hal ini diharapkan mampu mengingatkan para pengunjung kedai mengenai budaya New Orleans, terutama musik jazz-nya.
Selain Borgerding, ada pula seniman lokal lainnya yakni, Jason Horton yang ikut terlibat dalam pembuatan kedai kopi ini.
Berbeda dari Borgerding, Horton bertanggung jawab pada karya lukisan berupa gambar biji-biji kopi pada kanvas mungil di rak. Ada pula Cherrylion Studios yang bekerja melukis proses kopi dari biji hingga “menjelma” jadi segelas kopi.
Jika di bagian depan kedai ini benar-benar tampak seperti toko obat vintage, bagian belakang bisa digunakan oleh para konsumen terasa lebih tenang, namun masih tampak vintage.
Di ruangan ini terdapat kursi-kursi vintage dan sebuah mural berukuran besar karya seniman asal Atlanta, Tommy Taylor. Lukisan tersebut menarik, karena seolah “menghidupkan” logo Starbucks yang misterius.
Hampir sama seperti seluruh kedai kopi Starbucks di seluruh dunia, kedai ini pun didominasi oleh warna-warna gelap, misanya dinding hitam, besi berwarna hitam, dan kayu yang elegan.
Menurut rilis yang dipublikasikan dalam situs resmi perusahaan tersebut, New Orleans memang merupakan salah satu tempat istimewa bagi Starbucks. Setelah membuka kedainya pada tahun 1998 di Maple Street, Starbucks sudah menggelar berbagai konferensi kepemimpinan internasional di kota ini.
Tidak hanya di New Orleans, di Indonesia, terutama di Tangerang Starbucks, akan hadir dalam suasana fusion.