Dapur Anda kusam?
Membosankan?
Nah, jangan khawatir, ada cara praktis untuk menyegarkannya kembali tanpa harus mengeluarkan uang berlebih.
Membuat dapur kembali terlihat segar dan baru ternyata tidak membutuhkan anggaran berlebihan.
Cukup dengan sedikit kreativitas, tampilan dapur bisa berubah dalam sekejap.
Kuncinya adalah mendekorasi ulang bagian dapur yang memiliki focal point, seperti kitchen set.
Tak perlu mengganti seluruh kitchen set, cukup mengganti warna dinding, back panel, kabinet, atau bentuk handel saja.
Kitchen set memiliki peran penting dalam mengubah suasana dapur. Salah satu cara mudah untuk mengubah tampilannya adalah kita dapat mengecat atau finishing ulang kabinet.
Cara lainnya, Anda dapat mengubah kaca kabinet dari yang bening menjadi buram, mengganti handel pintu dengan desain baru, dan menambahkan titik-titik cahaya pada area tertentu.
Dinding antara kabinet atas dan top table ini bisa menambah percantikan dapur. Jika ingin menata ulang, perhatikan pilihan meterialnya.
Gunakan material yang tak mudah rusak dan mudah dibersihkan. Tambahkan titik-titik cahaya, untuk tampilan yang estetis pada malam hari.
Perabot masak juga dapat digunakan sebagai elemen dekoratif. Gantungan aneka panci dan penggorengan misalnya, menarik untuk dinikmati.
Terlebih lagi jika perabot tadi terdiri dari bentuk dan warna yang unik.
Penataan yang rapi pada dinding di atas kompor juga mampu menambah daya tarik visual dapur.
Selama beberapa tahun terakhir, banyak desainer memperdebatkan apakah baja anti-karat atau stainless steel akan terus populer di dapur-dapur para profesional atau master chef dan awam.
Pasalnya, peralatan dapur hitam dan putih yang mengilap mulai menarik perhatian.
Sementara perdebatan berlanjut, jutaan orang masih memilih baja anti karat karena terlihat mengagumkan.
Apakah Anda salah satu yang memilih menggunakan baja anti-karat sebagai tema di dapur rumah?
Jika demikian, ada cara merawat dan menjaga baja anti-karat terlihat mentereng setiap saat.
Selain tampak halus, permukaan yang tidak keropos dari baja anti-karat menghalangi pertumbuhan bakteri dan mikroorganisme lain.
Hal tersebut adalah alasan mengapa baja anti-karat begitu banyak digunakan di dapur profesional.
Sayangnya, tidak berarti karat dan noda dapat dicegah. Para ahli di North American Association of Food Equipment Manufacturers mengatakan, jika pelindung pada permukaan baja anti-karat tergores dengan sikat kawat, kemudian terjadi kontak dengan air atau terkena klorida dari pembersih rumah tangga, maka baja anti-karat menjadi rentan terhadap kerusakan.
Untuk perawatan yang aman dan pembersihan, mulailah dengan alat yang tepat. The European Stainless Steel Development Association, atau ESDA, menyarankan menggunakan spons lembut dan kain microfiber.
Jangan membersihkan dengan sikat baja yang bisa membuat goresan. Sebaliknya, pilih bantalan dari plastik untuk pekerjaan yang sulit.
Saat membersihkan peralatan atau permukaan furnitur baja anti-karat, ikuti arah garis-garis tipis yang ada pada permukaan tersebut. Dengan demikian, potensi goresan bisa diperkecil.
Produk yang mengandung klorida dapat berbahaya bagi pelindung pada baja anti-karat.
Disaran menggunakan pembersih berbahan cuka yang diencerkan.
Bahan ini cocok untuk membersihkan “kerak” kapur yang biasa ditemukan dalam ketel atau termos pemanas.
Selain itu bisa juga dengan baking soda. Bahan ini cocok untuk menghilangkan endapan kopi.
Bisa juga dengan pelarut alkohol, seperti aseton untuk menghilangkan perekat atau semprotan kaca bebas klorida. Bahan ini efisien pada permukaan seperti cermin.
Pendekatan lainnya untuk membersihkan baja anti-karat, rendam kain dengan cuka putih murni atau minyak zaitun. Kemudian, seka permukaan baja anti-karat dengan satu arah mengikuti garis-garis tipis.
Untuk membersihkan wastafel baja anti-karat, tuangkan soda pada kain penyerap, kemudian seka hingga kering.
Untuk Anda tahu, dapur merupakan salah satu ruang di rumah yang paling rentan kotor.
Bagaimana tidak, aktivitas memasak dan menyiapkan hidangan tentu meninggalkan banyak sisa makanan dan noda.
Tidak hanya area cuci piring ataupun tempat sampah, melainkan juga area lainnya. Dari keseluruhan area dapur, ada lima titik utama yang harus Anda utamakan pula pembersihannya.
Bukan hanya meja dapur atau counter top yang terciprat, kadang jendela dapur juga terkotori oleh tangan-tangan anak ataupun binatang peliharaan. Sempatkan untuk membersihkan kaca jendela dapur dengan lap basah atau dengan sedikit tambahan sabun cuci piring.
Proses pengolahan bahan makanan sering meninggalkan tetes-tetes makanan atau minuman pada permukaan meja kabinet dapur. Bersihkan sebelum menjadi kerak yang membandel dan lebih sulit dihilangkan.
Kabinet dapur umumnya memiliki lekukan-lekukan pada permukaan pintu atau bagian tepinya. Lekukan ini sering menjadi tempat menumpuknya debu. Bersihkan debu-debu tersebut agar tidak beterbangan dan mengotori makanan Anda.
Salah satu peralatan masak yang sering terlupakan untuk dibersihkan adalah oven listrik atau micowave. Ketika digunakan, tak jarang bagian dalam microwave terkotori oleh cipratan makanan yang dihangatkan di dalamnya.
Anda bisa gunakan campuran air dan sabun pembersih yang dihangatkan hingga menguap di dalam microwave, untuk melunturkan noda dan kerak yang menempel.
Setiap harinya, hampir seluruh anggota keluarga menyentuh atau memegang pegangan pintu lemari es untuk membukanya.
Baik dengan tangan yang bersih ataupun kotor, pegangan pintu lemari es lama kelamaan akan kotor. Bersihkan secara berkala agar bagian tersebut tidak menjadi tempat berkembangnya kuman.
Lantas bagaimana bila Anda hanya memiliki dapur mungil?
Ungkapan ‘ukuran adalah segalanya’ tidak bisa diterapkan di dalam dapur.
Anda tidak membutuhkan ruang besar untuk membuat ruang tersebut berfungsi dengan baik dan nyaman.
Jika masih ragu, ada cara mudah membuat dapur mungil jauh lebih nyaman dan fungsional. Berikut ini contohnya.
Sebelum mulai membuat dapur mungil Anda lebih efektif, yakinlah dahulu bahwa bagaimana pun bentuk, ukuran, dan peralatan dapur, semua itu baik adanya.
Seorang chef terkenal Mario Batali pernah mengatakan, “Hanya yang tidak bisa memasak akan menyalahkan peralatan masak. Saya bisa membuat semua masakan di restoran saya dengan pemanggang listrik tidak bagus dan oven biasa.”
Pertama, cobalah menemukan tempat untuk semua barang Anda di dapur. Hal pertama dan terpenting dalam membuat ruang berukuran terbatas menjadi efisien adalah menjaga kerapihannya.
Kedua, bukalah pikiran dan beri kesempatan agar “pakem” yang selama ini Anda gunakan untuk menata dapur bisa diubah.
Misalnya, lepaskan pintu lemari dapur dan biarkan isi lemari dapat terlihat dengan mudah. Jika enggan membiarkan lemari dapur terbuka, Anda bisa gunakan pintu kaca.
Ketiga, ciptakan kohesi untuk memberikan ilusi ruang yang lebih luas. Tumpukan barang, termasuk piring, membuat dapur Anda tampak penuh.
Solusinya, cat dinding dengan warna putih dan gunakan piring berwarna putih pula. Piring yang menumpuk akan tampak “menghilang” dan membuat dapur terasa lebih rapi dan lebih luas.
Keempat, sesuaikan ukuran serta jumlah peralatan memasak dan peralatan makan-minum dengan luas dapur. Jika hidup sendiri, Anda tidak perlu menggunakan penanak nasi (rice cooker) berukuran besar. Anda pun belum tentu membutuhkan dua lusin piring, dan gelas berukuran besar.
Kelima, buatlah dapur terang. Pastikan dapur memiliki akses ke sinar matahari, serta tunjang juga dengan pencahayaan artifisial.
Dapur yang gelap akan lebih lembab. Terlebih, jika dapur sama sekali tidak memiliki akses ke sinar matahari alami.
Pastikan permukaan meja dapur (countertop) juga tidak gelap. Berikan lampu pada bagian bawah lemari dapur. Cara ini membuat kegiatan masak-memasak pun lebih mudah.
Keenam, gunakan furnitur multi guna. Menempatkan meja kecil di dapur berukuran mungil adalah ide yang baik.
Gunakan meja sebagai “island” atau permukaan tambahan untuk memasak dan untuk menyantap makanan. Itu akan membuatnya fungsional dan hemat tempat.