Laman situs “the independent,” hari ini, Kamis, 06 April, kembali mengingatkan mereka yang mempunyai penghasilan tinggi.
“Mereka yang punya penghasilan tinggi memiliki kecenderungan selingkuh,” tulis media Inggris terbitan London itu.
Ditambahkan, penghasilan yang tinggi bisa membuat seseorang tergoda untuk menghamburkannya.
Dan salah satu godaan tersebut ternyata berupa perselingkuhan.
Menurut pakar hubungan dari Inggris, India King, salah satu cara melihat apakah seseorang berpotensi tidak setia adalah dari penghasilannya.
Menurut dia, pria atau wanita yang bergaji lebih tinggi dari pasangannya cenderung akan selingkuh, terutama bila ia merasa kurang dihargai.
“Selama pria atau wanita pemilik gaji besar itu mendapat apresiasi sesuai, maka keadaan akan baik-baik saja,” kata King seperti dikutip dari Independent.
Meski teori itu bisa berlaku pada pria dan wanita, tetapi menurut King penting untuk wanita lebih menghargai pria.
“Jangan menganggap hal itu kuno. Sikap menghargai dari pasangan bagi pria seperti oksigen, mereka membutuhkannya. Jika kita menghargai mereka, ia akan membalasnya dengan perlakuan sama,” katanya.
Peran pria adalah untuk melindungi, mendukung, dan menyediakan. Sementara wanita perlu menerima dengan penuh penghargaan. “Wanita bertugas menunjukkan apresiasi atas usaha pasangannya,” katanya.
Jika pria merasa kurang dihargai atas perannya itu, mereka cenderung akan mencarinya di tempat lain, pada seseorang yang lebih menghargainya.
Menurut para pakar cinta di Kelas Cinta, orang yang sekali selingkuh akan selamanya tukang selingkuh.
Sebab, semua orang memiliki potensi untuk selingkuh walaupun tidak merasa demikian.
Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa si dia yang sudah berjanji tidak akan pernah selingkuh lagi tetap mengulang perbuatannya?
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam Nature Neuroscience, hal ini ada hubungannya dengan bagaimana tanggapan otak dan perasaan manusia terhadap tindakan berbohong.
Untuk mendeteksi hal ini, para peneliti di University College meminta para partisipan untuk membantu pasangan mereka menebak isi koin dalam gambar sebuah kaleng yang diburamkan.
Akan tetapi, bila tebakan pasangan tersebut melebihi jumlah koin yang ada, partisipan akan mendapatkan hadiah uang.
Alhasil, para partisipan pun berbohong dan melebih-lebihkan isi kaleng tersebut.
Para peneliti kemudian mengamati amygdala, bagian dari otak yang mengatur emosi, selama partisipan berbohong.
Ternyata, semakin sering partisipan berbohong, reaksi amygdala semakin menurun yang berarti rasa penyesalan juga semakin berkurang.
Hal ini sama dengan ketika pasangan Anda berbohong mengenai ke mana dia pergi dan siapa yang dia temui.
Penulis studi tersebut dan peneliti dari Princeton Neuroscience Institute, Neil Garrett, mengatakan, mungkin pada saat pertama kali Anda selingkuh, Anda merasa tidak enak dan bersalah.
Namun, di kali berikutnya, rasa bersalah berkurang dan perselingkuhan menjadi lebih besar.
Menurut sebuah situs kencan untuk mencari perselingkuhan, VictoriaMilan, mayoritas wanita di seluruh dunia mulai tergoda untuk selingkuh setelah melewatkan jangka waktu pernikahan yang sama.
Untuk mempelajari hal ini, VictoriaMilan mendata seluruh pengguna wanitanya dan menemukan bahwa rata-rata usia untuk mulai berselingkuh adalah tiga puluh enam tahun.
Kemudian, rata-rata dari pengguna wanita VictoriaMilan menikah pada usia dua puluh sembilan tahun yang berarti mereka menjadi bosan setelah melewati tujuh atau delapan tahun pernikahan.
Sigurd Vedal, pendiri VictoriaMilan, pun menjelaskan beberapa alasan wanita untuk berselingkuh.
“Wanita yang sudah menikah berselingkuh karena berbagai alasan. Mungkin suami mereka tidak memberikan perhatian atau rasa hormat yang cukup. Mungkin mereka masih mencintai pasangannya, tetapi ada yang kurang dari pernikahan mereka,” ucapnya.
Dia melanjutkan, bisa juga wanita tersebut dan pasangannya memiliki hubungan terbuka dan sama-sama berselingkuh untuk memuaskan kebutuhan fisiknya masing-masing tanpa merusak hubungan emosi di antara mereka.
Selain usia wanita yang berselingkuh, VictoriaMilan juga membagikan beberapa hal menarik yang ditemukannya melalui studi ini:
Wanita Britania Raya mulai berselingkuh di antara usia dua puluh lima hingga dua puluh sembilan tahun. Sementara itu, mayoritas pengguna wanita VictoriaMilan yang berasal dari Spanyol dan Hungaria berusia di atas empat puluh tahun.
Wanita Irlandia adalah yang paling cepat bosan dengan pernikahannya. Mereka mulai mencari pasangan lain setelah memasuki usia pernikahan yang ketiga.