Site icon nuga.co

Alasan Marc Selebrasi Ditengah Fans Rossi

Marc Marquez membuat pernyataan terbaru tentang selebrasinya dihadapan pendukung Valentino Rossi kala memenangkan lomba balapan MotoGP di Sachsenring Jerman akhir pekan lalu.

Menurut Marquez, ada alasan khusus di balik hal  selebrasinya itu

Usai  meraih kemenangan, Marquez berlari ke tribune yang berisikan ribuan pendukung Rossi.

Karakter penonton tersebut sebagai pendukung Rossi terlihat jelas dari warna kuning dan berbagai atribut bernomor 46 yang merupakan nomor Rossi di MotoGP.

Di tribune tersebut, Marquez mengangkat tangan dan sejumlah suporter yang ada di tribune Sirkuit Sachsenring coba menyentuh Marquez dan berfoto bersama dengannya.

Momen tersebut ramai diperbincangkan usai balapan karena tak banyak yang mengerti maksud Marquez ada di tribune itu.

Selepas balapan, juara MotoGP empat kali itu lalu menjelaskan alasan ia berlari naik ke tribune yang berisikan banyak pendukung Rossi tersebut.

“Saya melihat topi dengan nomor logo miliknya dan saya ingin mengambilnya untuk menunjukkannya kepada semua, Dani adalah seseorang yang spesial untuk saya,” kata Marquez seperti dikutip dari AS.

Setelah upaya Marquez mendapatkan topi berlogo  milik seorang suporter gagal, ia kembali ke tepi lintasan dan akhirnya mengambil topi milik seorang petugas lapangan

Marquez sempat berpelukan dengan sang petugas sebelum menunjukkan topi tersebut ke penonton.

Pedrosa sendiri merupakan rekan duet Marquez sejak ia bergabung ke tim Repsol Honda di ajang MotoGP pada lima tahun silam

Pada bulan lalu, Honda memutuskan tak memperpanjang kontrak Pedrosa di akhir musim dan menggantikannya dengan Jorge Lorenzo.

Pedrosa sendiri pada akhirnya baru saja memutuskan untuk pensiun di akhir musim dan tak lagi melanjutkan karier balapnya di MotoGP bersama tim lain.

Pedrosa mengakhiri balapan MotoGP Jerman dengan finis di posisi kedelapan. Sementara itu Marquez makin kokoh di puncak klasemen

Dalam balapan di Sachsenring Marquez sempat cemas ketika dibayangi oleh Valentino Rossi.

Ia mengakui sempat was-was Valentino Rossi bisa mengejarnya di MotoGP Jerman. Hanya saja, kemampuannya mengendalikan ban membuat Marquez menang dengan nyaman.

Rossi kemudian finis di posisi dua , sementara Maverick Vinales di posisi tiga.

Marquez memulai balapan sebagai pemegang pole position, tapi kemudian ia sempat disalip oleh Danilo Petrucci dan Jorge Lorenzo di putaran pertama.

Marquez sukses membalap Petrucci di putaran kelima, dan mengambil alih posisi pimpinan balapan dari tangan Lorenzo di putaran keempat belas.

Ia sempat dibuntuti oleh Rossi, tapi kemudian Marquez bisa memanfaatkan ban lunak yang dipilihnya untuk memacu kecepatan.

“Saat balapan saya coba untuk menyimpan ban belakang, tapi lalu saya melihat Valentino datang mengejar dengan cepat. Lalu saya berkata pada diri sendiri, ini saatnya saya memanfaatkan seluruh potensi ban. Dan barulah kita melihat efeknya di akhir balapan,” kata Marquez dalam konfrensi pers seusia balapan.

“Ketika selisihnya tinggal dua detik, saya coba menjaga jarak, tapi saya melihat kecepatan Rossi merosot jauh.”

Kemenangan ini semakin menegaskan status Marquez sebagai raja Sachsenring dengan total sepuluh kali juara di semua level balapan.

Marquez juga juara enam kali beruntun di kelas MotoGP sejak lima tahun  silam.

Pebalap  itu tetap mengatakan balapan di Jerman setiap tahunnya semakin sukar untuk ditaklukkan.

“Tentu saya senang, karena mendapatkan poin dan menjalani jeda musim panas di posisi saat ini,” ujar Marquez.

Juara dunia MotoGP dua kali, Casey Stoner menyebut kecelakaan dan cedera sebagai hal yang bisa menggagalkan ambisi Marc Marquez jadi juara dunia MotoGP musim ini.

Marquez saat ini unggul jauh di klasemen sementara MotoGP 2018. Pebalap asal Spanyol itu mengoleksi 165 poin, unggul 46 angka dari Valentino Rossi yang ada di posisi kedua.

Sementara itu,  Casey  Stoner,  menyatakan Marquez sudah membuktikan diri sebagai pebalap paling konsisten di MotoGP musim ini dan merupakan calon kuat juara dunia.

“Kompetisi musim ini terbilang aneh dan Marc memperlihatkan diri sebagai satu-satunya pebalap yang konsisten, meraih poin, dan memperbesar jarak. Mari lihat apa yang terjadi namun bila Marc mengalami kecelakaan dalam sebuah seri, maka selisih poin yang ada hanya tinggal setengahnya,” kata Stoner seperti dikutip dari Bike Sport News.

Stoner mengingatkan Marquez agar ia bisa membalap dengan lebih hati-hati mengingat ia punya keunggulan yang cukup bagus saat ini.

“Seperti yang terlihat, Marquez mengalami banyak kecelakaan di tiap minggu balapan. Memang tidak dalam hari H balapan namun dengan jumlah kecelakaan yang ia alami di latihan bebas maka bisa saja sekali terjadi saat balapan.”

“Tentu saja dia tak akan mau mengalami kecelakaan karena hal itu meningkatkan risiko cedera,” ujar Stoner yang pensiun dari MotoGP pada akhir musim tenam tahun lalu ini.

Bila Marquez sampai mengalami cedera, maka hal itu akan menjadi kerugian besar lantaran Marquez bisa saja melewatkan sejumlah seri balapan.

“Bisa saja dalam sebuah momen ia terlibat dalam sebuah kecelakaan besar dan Marquez harus memperhatikan hal ini.”

“Marquez bisa terhindar (dari cedera) bila terlibat kecelakaan kecil, namun hanya butuh sebuah kecelakaan besar untuk mempengaruhi peluang untuk jadi juara dunia, bahkan bisa saja dampaknya terasa lebih dari satu musim,” ucap Stoner.

Exit mobile version