Seri perdana MotoGP di sirkuit Losail, Qatar langsung panas oleh persaingan Andrea Dovizioso dari Ducati dan Marc Marquez
Di seri perdana ini, Dovizioso sukses mempecundangi Marquez di lap terakhir.
Dovi mengatakan, salah satu kunci suksesnya mengalahkan Marquez adalah akselerasi motor. “Dia sangat bagus untk menyalip, ketika dia tidak punya kecepatan yang sama.
Tetapi saya bisa menjawab itu karena akselerasi saya sangat bagus,” kata Dovizioso seperti dilansir Crash.
Dovizioso dan Marquez terlibat duel sengit pada MotoGP Qatar yang berlangsung, Senin) dinihari tadi. Kedua pembalap saling salip-menyalip demi memperebutkan posisi pertama.
Puncak duel keduanya terjadi di lap terakhir. Setelah sempat tersalip di tikungan, Dovizioso memacu motor Desmosedicinya hingga menyalip Marquez jelang garis finis.
Dalam rekaman kamera, Dovizioso terlihat hanya unggul tipis dari Marquez yang berada di belakangnya. Pembalap asal Italia ini akhirnya keluar sebagai pemenang pada MotoGP Qatar, diikuti Marquez di podium kedua, dan Cal Crutchlow di posisi ketiga.
“Menyenangkan untuk menang seperti ini, melawan juara bertahan,” kata Dovizioso.
Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso berselebrasi usai berhasil memenangkan seri pembuka MotoGP di Sirkuit Internasional Losail di Doha, Qatar
Dovi menuturkan, persaingan di Losail memperlihatkan tipikal Marquez sebagai pembalap petarung. Dovi menilai, para pembalap lain mungkin akan puas finis di peringkat kedua, ketimbang memaksakan hingga garis finis.
“Hanya Marquez yang melakukannya. Di situasi seperti tadi, saya kira tidak akan ada yan gberani. Dia ingin mencoba. Pembalap lain akan berpikir, berada di situasi seperti itu, tetap di belakang dan finis di tempat kedua,” ujar Dovizoso.
Ini menjadi kemenangan ketiga belas3 Dovizioso di MotoGP. Dia menyamai catatan legenda balap Italia, Max Biaggi yang mencatatkan tiga belas kemenangan di ajang balap motor paling bergengsi ini.
“Tentu saja, catatan itu membuat saya bahagia,” kata Marquez, seperti dikutip dari situs resmi MotoGP.
Kemenangan di Qatar membuat Dovizioso menjadi pembalap asal Italia yang sukses meraih kemenangan terbanyak di MotoGP. Dia berada di belakang Giacomo Agostini (68 kemenangan) dan Valentino Rossi (89 kemenangan).
Bagi Dovizioso kemenangan dan raihannya yang menyamai Max Biaggi berkat strategi tim yang ciamik. Strategi itu membuat dia unggul 0,023 detik dari Marquez.
“Strategi saya sangat jelas. Saya berhasil menekan Marquez karena dia tak bisa menyaingi kecepatan Ducati. Itu sebabnya saya bisa menang,” ujar rider MotoGP berusia 32 tahun tersebut.
Dovizioso mengaku senang bisa mengalahkan Marquez, yang merupakan juara MotoGP dalam dua tahun terakhir. Terlebih, ini menjadi yang kedua secara beruntun Dovizioso mengalahkan Marquez di Qatar.
Pada tahun lalu, Marquez juga tertinggal dari Dovizioso yang menjadi pemenang.
“Senang bisa bermain seperti ini, melawan juara. Namun, saya akui hanya Marquez yang bisa seperti itu. Dalam situasi itu tidak ada yang bisa menekan seperti dia,” ucap Dovizioso.
Sementara itu rider Repsol Honda Team, Marc Marquez harus puas finis di urutan kedua
Kekalahan yang dialami Marquez dari Dovizioso musim ini seperti mengulang kejadian di MotoGP Qatar tahun lalu.
Usai balapan, rider itu menyebut Sirkuit Losail merupakan lintasan yang buruk untuk Honda. Hal itu dijadikannya alasan sebagai penyebab kekalahannya secara beruntun dari Dovizioso di Qatar.
“Ini merupakan salah satu sirkuit terburuk buat kami. Salah satu tempat yang membuat saya berjuang sangat keras,” kata Marquez, dikutip dari Crash.
Marquez mengatakan demikian karena ban belakang motornya sudah aus di lap terakhir. Dia juga berjuang untuk mempertahankan ban depannya.
“Saya berjuang memahami dan mengelola ban depan. Saya juga berjuang menyelamatkan ban belakang. Saya mencoba menyalip Dovizioso, tapi ban belakang saya sudah selesai,” ucap pembalap MotoGP asal Spanyol tersebut.
Kendati kalah dari Dovizioso dalam dua tahun beruntun di tempat yang sama, Marquez sangat bersyukur. Juara MotoGP tahun lalu itu senang membawa pulang dua puluh poin di seri pertama.
“Saya sangat senang karena dapat 20 poin di sirkuit yang membuat saya berjuang keras. Saya memang kalah, tapi saya senang,” ujarnya.
“Lagi pula saya sudah mencoba untuk menekan dan mencoba sesuatu di tikungan terakhir. Namun saya melihat kecepatan Dovizioso lebih baik,” katanya menegaskan.