Menjelang balapan MotoGP Argentina di Rio Hondo ramai dispekulasikan bahwa Valentino Rossi segera akan pensiun.
Rossi tidak henti-hentinya mengeluhkan sepeda motor Yamaha yang tidak mampu tampil kompetitif sejak dua musim lalu
Usai balapan MotoGP Qatar, dua pekan lalu, Rossi kembali mengeluhkan M1 yang hingga kini tidak mampu beradaptasi dengan ban Michelin.
Kontrak Rossi dengan Yamaha baru akan berakhir usai musim mendatang.
Namun, media Spanyol Don Balon mengklaim Rossi bisa mengakhiri kontrak kerja sama dengan Yamaha lebih cepat. Rossi dikabarkan akan pensiun usai MotoGP musim ini jika hasil musim ini tidak memuaskan karena Yamaha tidak mampu membuat M1 lebih kompetitif.
Rossi terakhir mengatakan Yamaha belum bisa mengatasi permasalahan musim lalu. The Doctor bahkan menganggap Yamaha sudah tertinggal dari Suzuki yang mampu tampil kompetitif pada balapan MotoGP Qatar.
“Saya senang kami mampu meraih balapan bagus di Qatar, tapi masalahnya kami finis di belakang Ducati, Honda, non-pabrikan Honda, dan juga Suzuki. Suzuki sangat kuat di sini. Kemajuan terbesar datang dari Suzuki,” ujar Rossi dikutip dari Crash.
Belum ada pernyataan resmi dari Yamaha atau Rossi terkait rumor pensiun akhir musim ini. Namun, kabar Rossi pensiun dibantah adik The Doctor yang tampil di Moto2, Luza Marini.
“Kakak saya tidak memikirkan pensiun, dia akan terus membalap hingga dua tahun ke depan. Rossi memiliki semangat seperti pebalap muda dan pengalaman pebalap tua. Dia masih memiliki semangat untuk meraih kemenangan. Balapan motor masih membuat dia semangat,” ujar Marini.
Meski Yamaha belum mampu mengatasi masalah di sepeda motor M1, Rossi mampu finis di posisi kelima pada balapan MotoGP Qatar setelah harus start dari posisi empat belas.
Rossi akan kembali beraksi pada balapan MotoGP Argentina akhir pekan ini.
Sebelumnya diberitakan sang adik, pembalap Sky Racing VR46 Moto2, Luca Marini meyakini bahwa sang kakak, Valentino Rossi takkan pensiun di tahun depan
Hal ini ia nyatakan kepada GP Inside menjelang MotoGP Argentina di Sirkuit Termas de Rio Hondo akhir pekan nanti.
Rossi yang kini berusia empat puluh tahun, masih punya kontrak dengan Monster Energy Yamaha sampai akhir 2020, namun belum menentukan apakah kontrak ini akan menjadi kontrak terakhirnya.
Marini pun berharap kakaknya masih akan tetap balapan pada MotoGP dua tahun mendatang nanti, agar mereka punya kesempatan bertarung di kelas dan lintasan yang sama.
“Saya harap suatu hari nanti bisa bertarung dengannya di MotoGP. Di kepalanya, Vale masih muda. Ia selalu ada untuk kami, memberi banyak nasihat pada kami. Ia sungguh terlibat dalam kegiatan kami. ”
“Jika bisa bertemu dengannya setiap hari, Anda bakal paham mengapa ia tetap melanjutkan karier,” ujar Marini.
Selama ini, The Doctor juga menyatakan bahwa para anggota VR46 Riders Academy sangat membantunya untuk tetap ‘muda’, mengingat mereka kerap berlatih dan menghabiskan waktu bersama. Marini pun mengakui bahwa Rossi memang sangat sulit dikalahkan.
“Semua berkat motivasi. Ia sangat hebat setiap kali kami berlatih bersama, dan ia sangat sulit dikalahkan. Jujur saja, saya tak lihat kemungkinan dirinya bakal pensiun dua tahun lagi,” ungkapnya.
Motivasi Rossi pun diyakini Marini tak seharusnya masih dipertanyakan. Performanya di lintasan pun sudah terbukti, mengingat sembilan kali juara dunia tersebut mampu finis kelima di MotoGP Qatar, usai start dari posisi 14.
“Vale punya banyak pengalaman. Motor adalah hal yang selalu membuatnya bersemangat. Dan saat ia berada di atas motor, targetnya hanyalah kemenangan,” pungkas rider yang akrab disapa Maro ini.
SebelumnyaLuca Marini juga telah membeberkan rencana masa depan sang legenda MotoGP. Ia percaya Rossi takkan pensiun dalam waktu dekat.
Dalam perbincangan dengan La Gazetta dello Sport, seperti dilansir AS, Marini mengatakan masih melihat semangat menbara dalam diri sang kakak.
Spirit Rossi disebutnya masih sama seperti ketika kali pertama turun di ajang grand prix meskipun banyak hal yang telah berubah.
Menurut Marini, Rossi juga tahu cara beradaptasi dengan motor serta usianya. Faktor itu yang diyakini membuat Rossi masih bertahan di kelompok elite MotoGP pada usianya yang sudah menginjak empat puluh tahun.
Musim lalu, Rossi masih bisa finis di posisi ketiga klasemen MotoGP.
Marini mengatakan kapan Rossi memutuskan gantung helm sulit ditebak.
“Dia masih ingin menang. Balapan adalah membuatnya sangat bergairah. Mengucapkan selamat tinggal saat masih memiliki spirit seorang pemain muda, tapi lebih kaya pengalaman, serta masih mampu melakukan segalanya, akan menjadi kekalahan terburuk dalam kariernya,” kata Marini tentang kemungkinan Valentino Rossi pensiun dari MotoGP.
Rossi masih punya rasa penasaran yang ingin dituntaskannya di ajang MotoGP. Dia mengejar gelar juara dunia kedelapan di kelas premier atau kesepuluh sepanjang kariernya.
Faktor itu juga diyakini berpengaruh besar. Marini menilai akan terus bertarung untuk mewujudkan impiannya, meskipun tak akan mudah.
“Dia punya spirit seorang pria muda. Dia memberi kami nasihat, kadang terlihat seperti salah satu pembalap di generasi kami,” urai Marini soal Rossi.
“Jika Anda bisa melihatnya setiap hari, tidak hanya di lintasan, tapi juga di rumah, maka tak akan kaget jika dia terus membalap. Dia juga sulit dikalahkan saat berlatih. Jika itu terjadi, maka ia ingin mengulanginya saat balapan,” imbuh pembalap yang kini berkiprah di ajang MotoGP tersebut.