Site icon nuga.co

Jorge Lorenzo Ingin Menaklukkan Rossi

Enam angka. Itulah jarak angka Jorge Lorenzo dengan Valentino Rossi usai “race” seri keenam di Mugello Circuit, MotoGP Italia, Minggu, 31 Mei 2015. Dalam lomba itu Lorenzo memenangi balapan dan berada di podium puncak serta Rossi menempati posisi tiga.

Ketika ditanya oleh wartawan usai lomba, Jorge Lorenzo dengan tenang mengatakan, poinnya dengan Valentino Rossi menjadi tinggal enam angka.

Jorge kini sedang berada dalam tren oke. Sebelum berhasil melakukan “hattrick” di tiga balapan terakhir, Jerez, Le Mans dan Mugello, Lorenzo sempat ketinggalan dua puluh sembilan angka dari Rossi. Kini hanya tersisa enam angka.

Lorenzo mengumpulkan tujuh puluh lima poin dalam tiga balapan terakhir, di mana dia menuntaskan seluruh race itu dengan jadi juara. Sementara dalam kurun yang sama Rossi mengumpulkan lima puluh dua angka.

Komposisi tersebut membuat jarak antara dua rider Yamaha itu merapat dalam waktu yang relatif singkat. Jika selepas balapan di Argentina selisih kedua tim mencapai dua puluh sembilan angka maka kini tinggal enam poin saja.

Tiga kemenangan beruntun yang diraih menunjukkan Lorenzo sudah kembali ke performa terbaiknya.

Penampilan solidnya di Mugello jadi bekal menghadapi race selanjutnya di Katalunya, tempat di mana dia bisa merebut puncak klasemen dari tangan Rossi andai berhasil jadi juara sementara rekan setimnya itu finis di luar dua besar.

“Sulit untuk merapatkan jarak dengan Valentino meski saya sudah memenangi tiga balapan beruntun. Tapi lebih baik tertinggal enam poin dibanding dua puluh sembilan, jadi kamu sudah membuat pekerjaan yang hebat untuk memangkas angka-angka itu,” lanjut Lorenzo.

Meski belum lagi meraih kemenangan setelah balapan di Argentina, Rossi tampil sangat konsisten di musim ini. Dia adalah satu-satunya pebalap yang selalu naik podium di enam race yang sudah digelar. Di Mugello, Minggu malam WIB dia finis ketiga setelah dapat posisi start delapan.

“Segalanya bisa terjadi di Montmelo dan saya juga bisa kehilangan poin, saya bisa finis di belakang Valentino, duo Ducati dan Marquez, jadi saya harus terus menginjak bumi, terus bekerja, Yamaha akan terus bekerja dan ini bisa menjadi tahun kami, jadi kami harus memanfaatkannya,” ucap Lorenzo di Crash.

Performa Marc Marquez yang kurang oke di awal musim ini jadi kabar bagus buat Valentino Rossi. Tapi kabar buruk untuk The Doctor justru datang dari garasi di sebelahnya, setelah Jorge Lorenzo meraih kemenangannya yang ketiga secara beruntun.

Memuncaki klasemen sejak seri pertama, pebalap yang diprediksi akan menjadi pesaing utama Rossi adalah Marquez. Prediksi itu menjadi kenyataan setelah Marquez menjadi pemenang pada seri kedua di Amerika Serikat.

Tapi setelah Rossi kembali jadi kampiun pada balapan di Argentina, Marquez tak kunjung muncul sebagai pesaing di puncak klasemen. Justru Lorenzo yang mengalami kebangkitan. Podium teratas yang didapat di Mugello menjadi yang ketiga yang dia dapat secara beruntun. Lorenzo pun kini cuma berharak enam angka dari Rossi.

“Dia memangkas banyak poin dari saya dengan tiga kemenangan yang didapat dan kini kami cukup dekat,” sahut Rossi usai balapan.

“Benar kalau balapan hari ini sangat buruk untuk (Marc) Marquez dan pebalap lain yang bersaing dalam perebutan gelar juara karena dua Yamaha menciptakan jarak baru yang lebih lebar.”

“Itu kabar bagus buat saya, tapi di saat bersamaan itu jadi kabar buruk karena Jorge Lorenzo sangat cepat, jadi untuk bisa bertarung dengannya kami harus lebih cepat dan kompetitif,” lanjutnya di Crash.

“Bisa naik podium tidaklah terlalu buruk, kami akan mencoba yang lebih baik untuk bertarung dengan Jorge tapi tidak mungkin dilakukan hari ini,” ucap Rossi.

Podium ketiga di MotoGP Italia membuat keunggulan Rossi di puncak klasemen kembali terpangkas. Rider 36 tahun itu kini cuma memimpin enam angka dari Lorenzo.
Kemenangan di MotoGP Italia membuat Jorge Lorenzo berada dalam kepercayaan diri untuk membicarakan gelar juara dunia. Meski mengakui musim masih panjang, dia sudah merasakan indikasi meraih sukses.

Poin maksimal di Mugello membuat Lorenzo makin dekat ke puncak klasemen. Dengan Rossi, yang sementara bertengger di posisi teratas, selisihnya tinggal enam angka saja. Di sisi lain, Marc Marquez, yang dianggap jadi pesaing terkuat, makin tercecer setelah kembali mengalami crash.

“Saya pikir di hari Sabtu kalau ini bisa menjadi tahunnya kami, tapi itu masih terlalu dini kalau kami akan terus berada di level ini, karena kejuaraan masih sangat panjang,” ucap Lorenzo usai balapan.

“Pastinya pebalap lain akan mengalami perkembangan dan mereka akan bangkit, tapi lima kemenangan dari enam balapan untuk Yamaha artinya sesuatu pada motor kami bekerja dengan sangat baik,” lanjut dia di Crash.

Keyakinan Lorenzo bukannya tanpa alasan. Selain tiga kemenangan beruntun yang didapat, juara dunia dua kali itu tampil superior di Mugello. Ducati yang pada sesi latihan dan kualifikasi terlihat akan memberikan perlawanan pada akhirnya gagal bersaing dengannya.

“Di sini Ducati terlihat tangguh dan setelah sesi pemanasan Andrea terlihat kuat, tapi hari ini pukul dua siang kondisinya tidak sama.”

“Itu catatan lap saya hari ini dan saya bisa meninggalkan mereka lebih mudah dibanding yang saya perkirakan. Dan di beberapa lap bahkan jaraknya terbuka enam sampai tujuh per sepuluh detik.”

“Saat kondisi ini terjadi Anda tahu di dalam diri Anda kalau ini adalah harinya Anda dan Anda harus memanfaatkan keuntungan yang dipunya,” ujarnya.

mcn, crash dan motogp.com

Exit mobile version