Manny Pacquiao kembali menambah koleksi gelarnya di usia yang sudah terbilang senja bagi olahragawan. Petinju asal Filipina tersebut kini menjadi juara dunia kelas welter versi WBA usai mengalahkan petinju AS, Keith Thurman di Las Vegas, Nevada
Dalam duel ini, Pacquiao berhasil memukul jatuh Thurman di ronde pertama. Namun petinju berusia 30 tahun tersebut mampu bangkit sebelum wasit menyelesaikan hitungannya.
Stamina Pacquiao mulai kedodoran di ronde-ronde akhir. Namun teknik dan pengalaman bertinju yang dimiliki Senator Filipina itu membuatnya mampu meladeni Thurman hingga ronde kedua belas. Selanjutnya, Pacquiao dinyatakan menang
“Saya yakin semua senang dengan penampilan saya,” kata Pacquiao usai pertandingan seperti dilansir Fightnews. “Lawanku anak muda, punya pukulan yang kuat. Perjalannya tidak berakhir di sini. Masa depannya cerah. Orang ini adalah pejuang, dan saya merasa beruntung bisa memenangkan pertandingan ini,” kata Manny Pacquiao memuji Thurman.
Kemenangan ini membuat rekor bertanding Pacquiao berubah
Bagi Pacquiao, pertarungan melawan Thurman tidak mudah. Sebab lawan yang dihadapi memberi perlawanan hebat sepanjang ronde sehingga duel berjalan lebih menarik.
“Saya bisa membandingkan ini dengan pertarungan melawan Margarito, De La Hoya, atau Morales. Maksudku, Anda bisa lihat apa yang kami lakukan di ring malam ini. Dia sangat tangguh dengan pukulan berbobot. Keith seperti Margarito,” kata Pacquiao.
Petinju Manny Pacquiao (kanan) melancarkan pukulan ke arah Keith Thurman dalam pertarungan gelar tinju Super World kelas Welter WBA
Thurman seperti termakan kata-katanya sendiri saat bertemu Pacquiao. Sebab sebelumnya, dia sempat mengolok-olok Pacquiao dengan sebutan hewan purba,. Ini mengacu kepada usia Pacquiao yang sudah memasuki empat puluh tahun atau sepuluh tahun lebih tua darinya.
Pacquiao sendiri belum berpikir untuk gantung sarung tinju. Sebaliknya, petinju pound to pound terbaik itu masih ingin melanjutkan kariernya sebagai petinju profesional.
“Saya masih bisa bertanding dan bertarung dengan baik. Kemampuan yang saya punya. Tuhan memberi saya kekuatan ini. Saya di sini untuk menginspirasi fans,” kata Pacquiao.
Manny Pacquiao membuktikan kepada publik, usia bukan penghalang baginya untuk tetap mengukir prestasi di atas ring.
Kedua petinju bakal bertarung memperebutkan gelar welter versi WBA. Ini merupakan pertarungan kedua Pacquiao sejak genap berusia 40 tahun. Sebelumnya, senator Filipina itu menang mutlak atas Adrien Broner saat keduanya bertemu di Las Vegas
“Banyak orang yang meragukan kemampuan saya pada usia 40 tahun, jadi ada yang perlu saya buktikan,” kata Pacquiao seperti dilansir fightnews.com.
“Saat ini, saya masih lapar dan masih menikmati olahraga ini, melakukan yang terbaik. Percayalah ini pertandingan menarik bagi saya, sudah bertahun-tahhun saya tidak berlatih sebaik ini. Persiapan Thurman juga baik karena dia tidak bertemu Josesito Lopez, dia bertarung melawan Manny Pacquiao, saya harap dia latihan maksimal dan siap seratus persen.”
Thurman bukanlah lawan sembarangan. Petinju dari Amerika Serikat itu belum terkalahkan sepanjang karirnya.
Menghadapi Thurman, Pacquiao kembali didampingi oleh Freddie Roach. Pelatih legendaris itu sempat meninggalkan Pacquiao usai kalah Jeff Horn dua tahun lalu.
Menurut Roach, Thurman bukanlah lawan terberat Pacquiao. Meski mencatatkan rekor sempurna tanpa kekalahan, Thurman minim jam terbang. Apalagi dalam dua setengah tahun terakhir, petinju yang sudah berusia tiga puluh tahun itu bahkan hanya dua kali naik ring.
“Dia memang muda dan lain-lain, tapi saya pikir dia bukan lawan terbaik Pacquiao sejak Floyd Mayweather jr. Dia sosok lengkap yang seharusnya bisa tampil baik,” kata Roach.
Roach juga tidak terlalu memusingkan perang urat syaraf yang dilancarkan Thurman. Raoch hanya meminta sang lawan membuktikan ucapannya di atas ring.
“Omongan hanyalah omongan, mari kita lihat siapa yang benar-benar tampil,” kata Roach.
“Thurman pria yang kuat, dia punya pukulan yang kuat, tapi dia belum pernah bertemu petinju secepat Pacquiao. Saat berada di atas ring, banyak yang kewalahan dengan kecepatannya, bahkan saat usianya sudah mencapai 40 tahun,” kata Roach.
Sementara itu, Pacquiao enggan gegabah menghadapi Thurman. Petinju yang dijuluki Pacman itu juga tidak menargetkan kemenangan KO pada pertandingan nanti.
“Saya tidak memprediksi kemenangan KO, saya tidak ingin gegabah. Namun jika dia memberi kesempatan, kenapa tidak,” katanya. Saya harus mengambil kesempatan menjatuhkannya bila ada. Saya pikir Thurman juga cepat, saya harus lebih berhati-hati.”