Site icon nuga.co

Marquez Girang Bisa Raih Juara di Le Mans

Marc Marquez menunjukkan dominasinya pada MotoGP Prancis di Sirkuit Le Mans, Minggu malam WIB

Setelah merebut pole, rider Repsol Honda itu tanpa kesulitan berjaya.

Dengan catatan waktu  terbaiknya Marquez unggul atas duo Ducati, Andrea Dovizioso  dan dan Danilo Petrucci .

Wakil Ducati lain, Jack Miller, berada di posisi empat. Sementara andalan Yamaha Valentino Rossi melengkapi lima besar.

Ini adalah gelar ketiga Marquez pada MotoGP Prancis,. Sebelumnya sosok  tersebut berjaya pada balapan di Argentina dan Jerez.

Hasil positif di Le Mans juga memperkokoh posisi Marquez pada klasemen MotoGP. Dia kini mengoleksi sembilan puluh lima poin. Dovizioso merupakan pesaing terdekat dengan raihan delapan puluh tujuh angka.

Kecelakaan sudah terjadi ketika MotoGP Prancis belum dimulai. Joan Mir  dan Karel Abraham tergelincir pada pemanasan.

Marquez kemudian menguasai awal balapan, sebelum Miller menyalipnya di putaran keempat. Keduanya bersaing sebelum Marquez kembali merebut posisi terdepan perlahan menjauh.

Kecepatan Marquez membuat Miller tidak berdaya. Dia harus bersaing dengan Andrea Dovizioso, Valentino Rossi, dan Danilo Petrucci memperebutkan podium.

Dovizioso dan Petrucci akhinya sukses melewati Miller. Keduanya kesulitan mengejar Marquez sehingga memutuskan bermain aman dan mengamankan podium.

Di sisi lain, debutan sekaligus andalan tuan rumah Fabio Quartararo kembali tampil impresif. Setelah melakukan kesalahan hingga terlempar ke urutan 16, perlahan dia merangkak naik dan mengakhiri balapan di peringkat delapan.

Usai balapan, Marquez mengaku merasa bebas menentukan gaya balapan di atas lintasan karena motornya memiliki mesin yang dapat diandalkan.

Dari lima ser MotoGP musim ini, Marquez berhasil menjadi juara dalam tiga seri. Kemenangan di Sirkuit Le Mans menjadi yang terakhir diraih Marquez.

Menurut sang juara dunia, musim balap tahun ini menyenangkan karena ia dapat mencoba beragam gaya balapan yang berbeda.

“Ini karena kami memiliki performa mesin. Ketika memiliki mesin yang lebih baik, sekarang saya mengetahui cara Dovi [Andrea Dovizioso] dan Jorge [Lorenzo] berkendara. Maksud saya, Anda dapat mencoba beragam cara. Saya bisa membalap seperti tahun lalu [mengerem belakangan] atau saya dapat berkendara dengan cara berbeda. Ini membuat saya percaya diri untuk stabil,” ujar Marquez dilansir dari Crash.

“Masih ada beberapa titik lemah dan titik positif, tetapi satu perbedaan dengan Ducati adalah mesin dan musim ini kami memiliki mesin yang lebih bagus sehingga saya lebih percaya diri untuk berkendara dengan gaya berbeda untuk menciptakan waktu terbaik,” sambungnya.

Marquez sempat berada dalam tekanan beberapa pebalap di belakangnya ketika memimpin balapan MotoGP Prancis 2019 pada lap-lap awal. Jack Miller dan Danilo Petrucci sempat menempel ketat, bahkan Miller mampu mendahului.

Marquez tidak butuh waktu lama untuk memenangi persaingan dengan kedua pebalap tersebut dan memimpin dengan jarak yang cukup jauh hingga finis.

Keberhasilan Marquez finis pertama merupakan kemenangan ke-300 untuk Honda di kelas premier MotoGP. Bagi pebalap 26 tahun itu, kesuksesan mengangkat performa Honda merupakan pekerjaan kolektif satu tim.

Marquez pun menjelaskan satu-satunya target dalam balapan yang selalu diingat adalah keinginan meraih gelar juara.

Sebelumnya Marc Marquez sangat senang bisa memulai MotoGP Prancis dari posisi terdepan. Pembalap Repsol Honda itu menyebut pole position sangat bermakna.

Baby Alien meyakini fase penting balapan dimulai sejak Sabtu, tepatnya saat kualifikasi. Posisi start bermakna krusial untuk mendapatkan hasil balapan yang maksimal sehari berselang.

“Saya selalu mengatakan balapan dimulai pada Sabtu. Akhir pekan memang dimulai Jumat, tapi kualifikasi Sabtu sangat penting di MotoGP,” kata Marquez, seperti dilansir Crash.

“Jika Anda start di depan, maka Anda dapat mengatur ban dan risiko dengan cara yang berbeda,” imbuh pembalap asal Spanyol tersebut.

Pole di MotoGP Prancis itu bermakna spesial bagi Marquez. Pole tersebut bukan hanya mengantarnya start terdepan pada balapan di Sirkuit Le Mans. Dia juga berhasil menyamai catatan pembalap senior, Valentino Rossi.

Kans Marquez menyamai bahkan melebihi Doohan sangat terbuka lebar. Bahkan bukan tidak mungkin rekor tersebut sudah pecah pada musim ini.

Meski begitu, Marquez mengakui kualifikasi MotoGP Prancis tak berjalan mudah. Apalagi kondisi sirkuit tak stabil, karena sebagian basah dan bagian lainnya kering.

“Hujan yang tak menentu pada Sabtu di Le Mans jelas membutuhkan manajemen risiko. Ini kualifikasi yang sulit. Kualifikasi ini bukan hanya tentang kecepatan, tapi juga soal strategi dan menjadi cerdik, serta memahami kondisi trek,” kata Marquez.

“Ketika turun ke lintasan, saya melihat kami membuat keputusan yang tepat untuk memulai  dengan ban basahh. Tak lama kemuduan hujan turun lebat, jadi saya ngotot dan cukup meraih pole,” ujar pembalap yang identik dengan nomor 93 tersebut.

Exit mobile version