Polemik hukuman yang diberikan komisi “pengadilan” MotoGP di Sepang, Malaysia, terhadap Marc Marquez atas kasus senggolan mautnya terhadap Dani Pedrosa di Aragon, dua pekan lalu, menimbulkan pro dan kontra di antara pebalap. Terutama antara Jorge Lorenzo dan Cal Cruthlow.
Bagi Lorenzo hukuman itu tak layak untuk sebuah kesalahan dari agresifitas seorang pebalap yang menimbulkan kerugian pada pihak lain. Sedangkangkan Cal Cruthlow, pebalap asal Inggris yang tahun depan pindah ke Ducati dari Yamaha Tech menganggap apa yang terjadi antara Marquez dengan Dani Pedrosa sangat lazim di arena balapan.
Salahuddin Gamal, contributor “nuga.co” dari Sepang mengabarkan tentang makain “mendidihnya persaingan seri ke-15 MotoGP di Sepang, Kuala Lumpur, usai dijatuhkannya hukuman atas Marc Marquez. Lorenzo dari Yamaha Racing amat berkepentingan diberikannya hukuman berat bagi Marc karena persaingannya dengan “rider” Repsol Honda itu makin keras di empat sisa seri balapan.
Dengan dijatuhkannya pengurangan satu poin untuk Marc, kini jarak angka antara Marquez dengan Lorenzo di posisi dua klasemen tinggal 38 poin lagi. Lorenzo di sisa empat belapan bertekad menjegal Marquez untuk keluar sebagai juara.
Jorge Lorenzo melontarkan komentar mengenai penalti untuk Marc Marquez. Meski awalnya terkesan membela Marquez, Lorenzo nyatanya justru melemparkan sindiran dengan nada sarkastis.
Marquez mendapatkan satu poin penalti menyusul insiden di Aragon, ketika motor pebalap Repsol Honda itu sedikit bersenggolan dengan rekan setimnya, Dani Pedrosa, yang mana turut menyebabkan Pedrosa crash di balapan tersebut.
Lorenzo sendiri, yang membalap untuk Yamaha, sebelumnya sempat bersenggolan lebih keras dengan Marquez, walau tidak jatuh, di tikungan tiga di Jerez. Tak ada tindakan terhadap insiden tersebut, kendatipun Marquez kemudian mendapat dua poin penalti atas pelanggaran bendera kuning di Silverstone.
Jika kali ini Marquez mendapat dua poin penalti atas insiden di Aragon, ia pun harus start dari grid belakang di Sepang. Namun, tambahan satu poin penalti membuat Marquez mendapat peringatan terakhir saja–sesuai dengan regulasi yang diperkenalkan akhir tahun lalu, ia baru diharuskan start dari grid belakang jika mendapat satu poin penalti lagi.
“Aku pikir itu terlalu berat. Itu tidak perlu,” kata Lorenzo seperti dilansir Crash, ketika ditanya mengenai hukuman buat Marquez.
Pada awalnya jawaban sang juara bertahan sempat membuat para jurnalis yang mendengarnya mengernyitkan kening. Tetapi ketika ditanya lebih lanjut, Lorenzo mulai membeberkan pendapat “aslinya” dengan nada sinis dan sarkastis. Secara tidak langsung Lorenzo rupanya berniat menyindir gaya membalap Marquez yang mengundang risiko untuk pebalap lain tapi lolos dari sanksi.
“Buatku itu tidak adil atau terlalu berat karena Marc juga membuat kesalahan-kesalahan saat di Moto2. Ia punya sedikit masalah dengan (Ratthapark) Wilairot dan beberapa pebalap lain, seperti di MotoGP ketika mengerem. Tapi itu cuma masalah kurangnya pengalaman, kan?” jelasnya
“Buatku satu poin penalti tidaklah adil. Buatku hal paling tepat malah menambah satu poin saja buatnya di kejuaraan, karena dengan begitu pebalap lain di Moto3 dan Moto2 bisa mencontoh gaya membalapnya dan mereka bisa melakukan hal serupa.”
“Kami bisa mendapatkan pertunjukan lebih baik di olahraga ini karena keselamatan para pebalap rupanya tidak terlalu penting, yang terpenting adalah para penonton menikmatinya.”
Di saat beberapa pembalap melontarkan kritik terhadap gaya membalap Marc Marquez yang agresif, ada satu pembalap yang kerap memberi pembelaan padanya. Dialah pembalap Tech 3, Cal Crutchlow, yang mengatakan kalau Marquez tak layak mendapat hukuman poin penalti.
Sebagaimana diketahui, Marquez mendapat hukuman satu poin penalti dari Race Direction atas aksinya di Aragon yang membuat rekannya, Dani Pedrosa mengalami crash. Saat itu, meski sentuhan antara motornya dengan Pedrosa terbilang ringan, namun telah membuat kabel kontrol traksi pada motor rekannya itu putus.
“Kita semua tahu bahwa Marc sedang hot dan itu karena bagaimana dia membalap, tapi dia melakukan pekerjaan dengan spektakuler, dan sebenarnya tak terlalu menciptakan kontroversi. Jika Anda melihatnya di setiap balapan, saat melakukan kesalahan dalam menyalip, dia akan memilih sisi luar,” ujar Crutchlow, sebagaimana dilansir Crash, Jumat..
Marc Marquez sendiri dengan santai menegaskan, menerima semua keputusan Race Direction atas aksinya di MotoGP Aragon beberapa waktu lalu. Kini, pembalap Honda tersebut langsung memilih berkonsentrasi pada balapan GP Malaysia, Minggu..
“Pada akhirnya kami harus menghormati keputusan itu. Kami siap dan saya ingin berkonsentrasi di akhir pekan ini pada GP Malaysia di Sirkuit Sepang,” ujar Marquez dilansir “MotoGP.”
Sirkuit Sepang sendiri memiliki kenangan manis bagi pembalap berusia 20 tahun ini, karena di mana dirinya untuk pertama kali menunggangi motor untuk MotoGP. Kini, ia siap kembali dengan setingan motor yang berbeda.
“Akan menarik melihat lintasan ini dan gaya membalap saya, karena tes pertama saya di MotoGP adalah di sini dan kini beberapa hal sudah berubah terkait dengan peralatan elektronik dan lain sebagainya,” paparnya.
Meski dikurangi satu poin, Marquez tetap berada di peringkat pertama klasemen pembalap dengan poin 277 atau unggul 38 poin dari pesaing utamanya, Jorge Lorenzo dari Yamaha. Sayang, atas kejadian di GP Aragon, Honda mendapat pengurangan 25 poin pada klasemen manufaktur.