Tim Red Bull, Senin, 23 Maret 2015, menjelang di helatnya lomba seri kedua Formula One di Sirkuit Sepang, GP Malaysia, Minggu, 29 Maret 2015, menyuarakan kembali kritik terhadap kecepatan mobil Mercedes pada seri awal di Albert Park Circuit, Melbourne.
Kecepatan Mercedes di GP Australia itu membuat banyak decak kagum para kritikus hingga fans sejati ajang balap jet darat ini. Duet pembalap Lewis Hamilton dan Nico Rosberg memacu mobil mereka dan mendominasi hampir keseluruhan jalannya balapan.
Pada saat itu, kepala tim Red Bull, Christian Horner, turut mengungkapkan pendapatnya.
Horner menyindir dominasi duo Mercedes di seri awal merusak jalannya acara, dan harus ada hal untuk mencegah situasi tersebut terjadi.
Apalagi, sejak musim lalu dominasi Hamilton-Rosberg selalu terjadi hampir di setiap balapan.
Jika merunut ke beberapa tahun kebelakang, Red Bull pernah melakukan hal yang sama dengan mantan pembalapnya, Sebastian Vettel. Namun, ia enggan disalahkan atas hal tersebut.
“Sebastian Vettel pernah mendominasi selama empat tahun, tetapi dia tidak melakukannya dengan rekan satu tim yang finis tepat berada dibelakangnya sepanjang tahun,” ujar Horner melansir dari The Independent.
Red Bull sendiri menuai hasil kurang impresif di seri pertama F1 musim ini.
Pembalap mereka, Daniel Ricciardo, hanya bisa finis di posisi keenam.
Sementara pembalap Red Bull lainnya Daniil Kvyat harus puas berada di posisi ke enam belas.
Red Bull harus segera membenahi diri, jika ingin kembali ke trek perburuan gelar juara musim ini.
Penampilan luar biasa tidak hanya ditunjukan tim Mercedes pada serie awal di Melbourne Grand Prix Circuit, Melbourne.
Ferrari juga mencuri perhatian setelah pembalapnya, Sebastian Vettel, sukses mengamankan podium ketiga.
Kemajuan tim Ferrari tersebut ternyata juga ditanggapi miring oleh Red Bull.
Namun Penasihat Red Bull, Helmut Marko, menilai penampilan Ferrari di seri awal bukan hal yang luar biasa.
Marko berpendapat tim yang bermarkas di Bologna tersebut hanya sedikit lebih baik dibandingkan musim lalu. Alasannya, performa Ferrari di Albert Park juga sering terlihat di serie sebelumnya.
“Mereka bahkan tidak memangkas jarak dengan Mercedes. Mereka hanya sedikit lebih baik daripada musim lalu,” kata Marko seperti disitat Planet F1, Senin, 23 Maret 2015.
Bagi Red Bull, penampilan yang ditunjukkan Farrari pada serie pembuka bukan sesuatu yang patut direspon berlebihan.
“Kami di Red Bull tidak mempercayai hal itu. Jika tim tidak memiliki mesin yang mampu melawan Mercedes, untuk sementara anda mungkin akan tertinggal,” tambahnya.
Berbagai perdebatan muncul terkait regulasi di ajang Formula One yang hanya mengutungkan beberapa tim saja.
Bos Mercedes, Toto Wolff angkat bicara soal berbagai perubahan yang dilakukan kompetisi balap jet darat ini. Menurutnya, F1 tidak memerlukan revolusi besar-besaran untuk memajukan olahraga ini.
“Menurut saya, olahraga ini tidak memerlukan suatu perubahan yang besar. Kita berbicara mengenai perubahan regulasi, perubahan bodi mobil, hingga perubahan mesin. Hal tersebut mungkin bukanlah hal utama yang harus diperhatikan,” kata Wolff seperti dilansir Crash, Senin, 23 Maret 2015.
Wolff mengingatkan, bila seluruh pihak terkait menyetujui perubahan besar, maka harus siap pula menerima konsekuensinya. Bukan mustahil mobil F1 yang selama ini mengadu kecepatan di lintasan balap tidak seperti mobil balap.
“Apakah akan ada perbedaan cara membawanya, karena hal tersebut mungkin membuat F1 bukan lagi seperti mobil sport.”
“ Kami beruntung menjadi juara dunia dan tidak memiliki masalah dengan regulasi. Yang terpenting adalah kami semua mampu berdiskusi bersama untuk kemajuan olahraga ini,” papar Wolff.
Mercedes musim lalu berhasil mengawinkan gelar juara dunia pembalap dan konstruktor. Pembalap mereka Lewis Hamilton sukses menjadi yang terbaik di musim 2014 setelah berhasil menang di sebelas seri balapan.
Musim ini Mercedes diprediksi akan kembali mendominasi setelah di seri pertama di Australia pembalap mereka sukses finis satu-dua.
sumber : planetf1, crash dan autosport