Valentino Rossi akan membalap di sirkuit baru pada GP Argentina akhir pekan ini, di Autodromo Termas de Rio Hondo sebagai satu-satunya pebalap yang bisa mencapai tiga puluh enam sirkuit sepanjang karirnya.
Rossi merupakan satu-satunya pebalap aktif yang pernah ikut GP Argentina sebelumnya.
Pabalap Italia tersebut ikut balapan GP Argentina pada enam belas tahun lalu. Ketika itu balapan masih berlangsung di Buenos Aires. Tahun ini adalah kali pertama GP Argentina berlangsung di luar ibu kota tersebut.
Rossi menang pada GP Argentina 1di tahun itu dan berakhir di urutan dua klasemen akhir. Juara dunia ketika itu adalah Loris Capirossi yang finis kedua setelah sempat bersenggolan dengan pesaing terdekatnya, Tetsuya Harada yang akhirnya gagal finis.
Setahun setelah itu, Rossi finis ketiga, tetapi berhasil menutup musim sebagai juara dunia. Tahun berikutnya dia naik ke kelas 500cc.
“GP Argentin) 1998 tak akan terlupakan,” kata Rossi.
“Balapan terakhir musim itu, di tengah persaingan menjadi juara dunia antara Harada dan Capirossi. Salah satu balapan yang paling tidak bisa dilupakan dan akhir pakan tak terlupakan.”
Rossi mengakui bahwa balapan di Buenos Aires adalah luar biasa, meski lintasan di sana sangat sulit dan berbeda. Menurutnya, lintasan di Buenos Aires lebih mirip dengan sirkuit jalanan dengan banyak gelombang.
“Kesan pertama di Termas de Rio Hondo sangat berbeda. Sepertinya ini adalah lintasan dengan gaya baru, sangat modern. Dan lagi, ini didesain lebih untuk balapan motor. Sangat mengalir, ritmenya bagus, lebar, dan cepat. Menurut saya, kami akan bersenang-senang, itu kesan pertama saya,” kata juara dunia tujuh kali di kelas premier tersebut.
Rossi sempat mencoba lintasan ini dengan skuter, tetapi sulit untuk mengetahui dengan pasti bagaimana sistem pengereman jika tidak berada di atas motor MotoGP. Dia juga mencoba mengenali sirkuit dari data yang didapat dari hasil uji coba beberapa pebalap, tahun lalu.
Pada Juli 2013, beberapa pebalap memang melakukan uji coba di sirkuit ini. Mereka adalah Stefan Bradl, Alvaro Bautista, Cal Crutchlow, dan Hector Barbera.
Rossi datang ke Argentina dengan bekal dua puluh delapan poin dan berada di urutan tiga klasemen, di bawah Marc Marquez dan Dani Pedrosa. Rossi finis kedua pada seri perdana di Qatar, lalu hanya berada di urutan delapan pada balapan berikutnya di Austin.