Pebalap Yamaha Valentino Rossi tak keberatan Yamaha memberi prioritas pengembangan motor milik Vinales
Vonales kerap mengeluhkan masalah teknis sepanjang MotoGP musim lalu.
Dia mengeluhkan banyak hal seperti ECU yang belum pas hingga sasis
Kini, dia kembali memberikan pernyataan mengejutkan soal masalah teknis yang ia alami bersama pabrikan Garpu Tala.
Kepada Motorsport.com, Vinales mengaku dirinya kesulitan berkendara karena YZR-M1 memiliki ukuran yang terlalu besar baginya.
Yamaha memang diketahui sempat puasa kemenangan di MotoGP selama satu setengah musim. Vinales maupun Valentino Rossi sama-sama mengeluhkan kurangnya grip ban belakang.
Selain itu, mereka juga mengeluhkan masalah akselerasi diakibatkan sistem elektronik yang tak terlalu berkembang dibandingkan Ducati dan Honda.
Meski begitu, ukuran tubuh juga ternyata membuat pengembangan M1 menjadi agak terpecah. Rossi yang memiliki tinggi 182 cm merupakan salah satu rider dengan tubuh tertinggi di MotoGP, sementara Vinales memiliki tinggi 165 cm.
Atas dasar inilah Vinales meminta perubahan motor sejak awal musim MotoGP
Pebalap Movistar Yamaha, Maverick Vinales, saat sesi kualifikasi MotoGP San Marino di Sirkuit Marco Simoncelli, Minggu (9/9/2018). Lorenzo menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 1 menit 31,629 detik. (AFP/Tiziana Fabi)
Juara dunia Moto3 2013 ini juga menyatakan, meski Yamaha dan Suzuki dinilai memiliki karakter mesin yang cukup mirip, perbedaan ukuran motor membuatnya harus kembali beradaptasi. Vinales yang pada dua tahun pertamanya di MotoGP membela Suzuki, mengaku langsung cocok dengan GSX-RR.
Hal inilah yang tak terjadi saat ia hijrah ke Yamaha pada dua musim sebelumnya, meski sempat merebut tiga kemenangan di lima seri pembuka.
“Sejak awal, saya meminta Yamaha menyediakan motor yang lebih kecil karena yang saya kendarai sampai sekarang terlalu besar. Saya ingat langsung cocok dengan Suzuki dan bisa menggapai segala arah, sementara M1 terlalu besar,” katanya.
“Sulit mengubah motor secara keseluruhan, tapi jika mempertimbangkan mesinnya, beberapa detail dan aerodinamika, saya rasa perbedaannya bakal sangat penting,” ujarnya.
Menjelang musim ini, Vinales pun bertekad bersikap lebih tegas kepada para teknisi dan engineer Yamaha untuk menyediakan perangkat yang bisa mendukung gaya balapnya. Ia tak ingin kesalahan-kesalahan pada masa pramusim lalu kembali terulang.
“Pada awal musim lalu8, saya harusnya lebih yakin soal keputusan teknis, contohnya saat saya meminta untuk menjajal mesin lagi. Kala itu saya kurang keras kepala dan saya harus membayar akibatnya,” pungkas rider berjuluk Top Gun ini.
Sementara itu, Valentino Rossi tak keberatan Yamaha memprioritaskan pengembangan motor untuk Vinales.
Rossi mengaku tak keberatan jika Yamaha mengembangkan motor sesuai dengan permintaan rekannya.
Selepas tes di Valencia dan Jerez, Vinales menyebut Yamaha sudah cukup kuat untuk kembali bersaing dengan Honda dan Ducati. Bukti yang disodorkan Vinales adalah kecepatannya pada dua sesi tes tersebut.
Di sisi lain, Rossi merasa versi terbaru motor Yamaha YZR-M1 belum sesuai dengan pengembangan yang dibutuhkannya. Menurut Rossi, motor tersebut hampir sama seperti versi lama.
Yamaha mengisyaratkan akan melakukan dua pengembangan terpisah yang sesuai dengan kebutuhan Rossi dan Vinales. Namun, Rossi mengatakan tetap menyambut gembira apa pun permintaan Vinales untuk pengembangan motor.
“Jika mereka membawa perangkat-perangkat baru untuk Vinales, saya akan gembira, karena pasti akan mencobanya juga,” kata Rossi, seperti dilansir Motorsport
“Apa yang kami katakan sangat mirip. Kami hampir selalu bersepakat tentang berbagai hal pengembangan motor. Jika Yamaha memberikan apa pun yang dimintanya, maka itu juga sangat bagus, karena setidaknya ada sesuatu yang baru. Sebanyak sembilan puluh persen yang kami katakan sama,” imbuh Rossi.
Pada MotoGP msuim sebelumnya Vinales menjadi pembalap yang menyumbang satu-satunya kemenangan Yamaha. Namun, posisi Rossi di klasemen akhir lebih bagus. The Doctor finis di posisi ketiga, sedangkan Vinales menempati urutan keempat.