Site icon nuga.co

“Saya Bisa Juarai MotoGP Tahun Depan”

Valentino Rossi menegaskan bahwa ia bisa menjuarai MotoGP tahun 2015 dan akan menorehkan catatan juara kesepuluh kalinya. “Kenapa tidak,” katanya kepada “crash” yang mewawancarainya tentang penampilannya musim depan.

Ketika wartawan “crash” tersenyum, Rossi dengan sedikit canda menunjukan kemuka sang jurnalis dengan mengatakan,”Anda harus percaya itu. Tahun ini saya nomor dua. Apakah tahun depan akan melorot. No…no…”

Rossi mengakui persaingan dengan pebalap-pebalap yang jauh lebih muda akan menggairahkan dan untuk itu ia mengincar gelar juara dunia kesepuluh. Meski tidak akan mudah, Rossi yakin bisa melakukannya.

Rossi, yang kini termasuk gaek dalam jajaran pebalap, masih menyimpan ambisi untuk jadi juara dunia lagi

Berbekal hasil positif yang diraihnya pada musim ini — finis kedua di klasemen akhir pebalap –, The Doctor makin termotivasi untuk mengejar gelar pada musim mendatang.

“Saya masih meyakininya, seperti yang selalu saya katakan,” ucap Rossi di situs resmi MotoGP.

“Setelah tahun ini, saya makin yakin karena kami berada di antara pebalap-pebalap terdepan. Kami benar-benar dekat dengan rival-rival kami, tapi ini akan berat,” lanjutnya.

“Lorenzo akan makin tangguh tahun depan dan Marquez meraih gelar juara dunia dengan memenangi yiga belas balapan, sementara saya cuma dua. Ini berarti dia memenangi sebelas balapan lebih banyak dibandingkan saya.”

“ Perbedaan itu besar. Untuk memangkas jarak ini, kami harus bekerja lebih keras lagi bersama tim, bersama Silvano Galbusera, dan juga bekerja keras bersama Yamaha,” kata Rossi.

“Saya pikir tahun ini, khususnya di awal, motor Honda jauh lebih kompetitif daripada motor kami dan paruh pertama musim terlalu mudah untuk Marc. Kalau kami ingin menyulitkan dia, penting untuk lebih dekat dengannya,” tuturnya.

Dalam balapan musim 2014 Rossi membuktikan dirinya belum habis dengan tampil mengesankan sepanjang seri.. The Doctor ternyata punya rahasia di balik kebangkitannya tersebut.

Rossi sempat mengalami masa-masa sulit sejak meninggalkan Yamaha pada penghujung tahun 2010. Dua tahun bersama Ducati tak berjalan sesuai ekspektasinya. Dia tak meraih satu kemenangan pun dan cuma naik podium tiga kali.

Setelah gagal di Ducati, Rossi kembali memperkuat Yamaha mulai musim 2013. Akan tetapi, rider berkebangsaan Italia itu tak serta merta kembali berjaya. Dia enam kali naik podium dan sekali menang, tapi di klasemen pebalap masih berada di bawah Marc Marquez, Jorge Lorenzo, dan Dani Pedrosa.

Di akhir musim, Rossi finis di posisi kedua klasemen akhir pebalap. Dia cuma kalah dari Marquez, yang memang tampil sangat perkasa sepanjang musim dan meraih 13 kemenangan.

“Dua tahun bersama Ducati sangat sulit. Tahun lalu sudah jauh lebih baik, tapi tak cukup bagi saya untuk memberikan semua yang saya bisa, jadi saya membuat beberapa pilihan yang sulit. Pilihan-pilihan itu berani, bahkan berisiko, tapi sekarang saya sangat puas karena bisa meraih banyak podium dan dua kemenangan,” ujar Rossi dalam wawancara yang dilansir situs resmi MotoGP.

“Itu membuat saya makin termotivasi dan saya mendapat banyak kesenangan karena tahu bahwa saya cukup kompetitif untuk memenangi dua balapan dan bersaing dengan Lorenzo atau Marquez untuk mengejar kemenangan di hampir semua seri. Itulah target saya,” imbuhnya.

“Saya sangat senang dengan performa saya musim ini. Bagi saya, ini adalah musim kunci untuk menentukan masa depan saya. Musim lalu saya tak terlalu senang dan saya harus memutuskan apakah saya akan lanjut atau tidak.”

“ Target saya adalah bersaing dengan tiga pebalap terdepan dan mengejar podium di setiap balapan. Tahun lalu itu tidak selalu mungkin dilakukan. Saya senang karena hal tersebut bisa saya wujudkan tahun ini,” urai Rossi.

Rossi menambahkan, dirinya punya rahasia khusus yang memungkinkannya tampil oke lagi dan bersaing dengan pebalap-pebalap yang lebih muda.

“Saya pikir rahasianya adalah memahami bahwa Anda masih ingin menjadi bagian permainan. Untuk melakukannya, Anda harus melupakan semua kemenangan yang telah Anda dapatkan pada tahun-tahun sebelumnya dan memiliki kerendahan hati,” ungkapnya.

“Anda juga harus menyadari bahwa, kalau Anda ingin lanjut terus, Anda harus bekerja keras. Kalau Anda terus-terusan mengenang kesuksesan Anda di masa lalu dan mengatakan ‘saya telah memenangi sembilan gelar juara dunia dan lebih dari 100 balapan’, maka lebih baik Anda tinggal di rumah saja,” kata Rossi, yang kini berusia 35 tahun.

“Olahraga ini, rival-rival Anda, ban, motor Anda, semuanya berubah. Jadi, Anda harus bekerja lebih keras agar lebih tangguh. Kalau tidak, Anda habis,” ujarnya.

Sementara itu pembalap Repsol Honda, Dani Pedrosa berpendapat bahwa performa gemilang Valentino Rossi akan berlanjut hingga beberapa tahun ke depan. Hal itu pun dibuktikan oleh Rossi dengan menjadi runner-up MotoGP 2014.

Sebelum kembali ke Yamaha, Rossi memang mengalami musim yang buruk bersama tim Ducati. Di Yamaha The Doctors sukses mengoleksi banyak podium dan dua kemenangan. Apalagi, baru-baru ini Rossi menambah masa baktinya hingga 2016 bersama Movistar Yamaha.

Enam kali juara dunia MotoGP membuat Rossi kian paham apa yang seharusnya dilakukan. Pedrosa pun yakin pembalap 35 tahun itu bakal kompetitif di tahun yang akan datang.

“Rossi telah bekerja sangat keras, dan telah meraih hasil balap menakjubkan. Padahal ia sudah berusia 35 tahun! Menyamai prestasinya jelas sulit,” ujar Pedrosa.

Pedrosa pun yakin selama Rossi masih tampil kompetitif, ketertarikan penggemar pada MotoGP tak akan berkurang. “Saya bahagia untuknya, begitu juga untuk MotoGP dan para penggemar. Jika Vale dalam kondisi yang baik, maka baik pula untuk kita semua,” tutupnya.

Exit mobile version