Maverick Vinales melancarkan kritiknya tetrhadap Yamaha.
Menurutnya, komunikasinya dengan Suzuki, bekas timnya, lebih jelas dibandingkan dengan Yamaha. Menyusul performa tak meyakinkan YZR-M1 di musim ini.
Pabrikan Yamaha itu gagal memenangi balapan sejak juara di MotoGP Belanda tahun lalu
Selain itu, Yamaha baru sekali naik podium – di Thailand – dalam enam balapan terahkir.
Di sepanjang tahun ini, Vinales dan Valentino Rossi sudah berkali-kali mengeluhkan traksi maupun elektronik kepada departemen teknik Yamaha. Namun, toh performa motor Yamaha kedua pebalap tidak kunjung membaik.
“Komunikasi di Suzuki sangat berbeda dibandingkan di dalam Yamaha,” aku Vinales kepada Autosport. “Tapi itu karena Suzuki bekerja untukku.”
“Saat aku mengatakan sesuatu kepada mereka dan mereka melakukan persis seperti yang kupinta, dan untuk itu mereka membangun sebuah motor untukku.”
“Di Yamaha, seperti ini sulit karena ada dua rider yang tangguh yang mampu memenangi kejuaraan, jadi mereka memiliki dua opini,” sambung Vinales.
“Aku tidak tahu apa yang mereka lakukan, aku tidak tahu cara mana yang mereka ikuti. Aku mencoba banyak berkomunikasi dengan mereka karena niatku membawa mereka ke levelku.”
Sebelumnysa, Vinales merasa senang usai balapan di Motegi Jepang.
Dikatakannya, peningkatan performa Yamaha di Thailand bukan ilusi.
Setelah terus terlempar dari persaingan papan atas, Yamaha pada MotoGP Thailand menunjukkan tanda kebangkitan. Vinales berhasil naik podium ketiga, sementara Valentino Rossi finis keempat.
Usai hasil memuaskan itu, kubu Yamaha masih diliputi tanda tanya. Mereka khawatir kalau kemajuan yang diraih cuma karena beberapa faktor di luar performa motor dan Yamaha bakal kembali terpuruk di seri selanjutnya.
Kekhawatiran itu untuk sementara tidak terjadi. Pada sesi pertama MotoGP Jepang, Vinales dapat hasil memuaskan. Meski hanya menjadi pebalap tercepat kelima, selisih waktunya dengan Andrea Dovizioso
“Hari ini kami mengonfirmasi feeling bagus yang kami rasakan di Thailand karena saya merasa jauh lebih baik. Saat saya dapat beradaptasi dengan lintasan semuanya berjalan mulus,” ucap Vinales.
“Saya sangat puas dengan kemajuan yang kami raih di Thailand dan kami harus terus seperti ini. Kemajuan yang kami dapat di Thailand bukan hanya soal ban. Perubahan besar di Thailand adalah soal distribusi berat. Penting untuk mengujinya bahkan dalam kondisi lintasan basah. Saya ingin menjalani beberapa lap untuk melatih feeling saya,” lanjut dia dikutip dari Autosport.
Di Ttailland Vinales bisa mengakhiri balapan di tempat ketiga diikuti Rossi pada tempat keempat.
“Jujur saja ini cukup aneh karena pada seri Aragon performa saya kurang baik, jadi ini mustahil,” ujar Vinales dikutip Autosports.
“Akhir pekan ini merupakan kekuatan kami. Saya merasa kuat di sektor dua dan tiga saat motor harus kencang di tikungan. Ini sebenarnya bukan merupakan kekuatan utama kami. Akhir pekan ini sangat baik rasanya seperti mengendarai Yamaha yang sudah normal, ” lanjutnya.
Vinales memang sempat tercecer hingga posisi tujuh padahal ia memulai balapan dari tempat keempat. Sedangkan kondisi berbeda dialami Rossi. Memulai balapan dari posisi kedua, Rossi harus menyelesaikan balap di tempat keempat.
“Saya yakin kami melakukan perubahan tetapi ban belakang juga berbeda. Pastinya itu membantu kami saat berada di tikungan, mari kita lihat apakah itu disebabkan ban baru atau memang perubahan di motor sudah berhasil,” tutur Vinales.
Perbaikan pada motor bukan satu-satunya hal yang membuat motor Vinales normal lagi. Berat juga disebut-sebut menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi motor Vinales kembali kencang.
“Saya memiliki motor yang berbeda. Berat badan saya di atas motor juga berbeda. Saya mengendarai motor seperti yang saya minta kepada Yamaha beberapa bulan terakhir,” ucap Vinales.