Aplikasi Waze kini, tidak hanya tampil segar dengan upgrade terbarunya, tapi juga bisa menghemat baterai yang sangat signifikan.
Aplikasi peta dan informasi kemacetan ini menurut rilisnya resminya, sudah tampilan antarmukanya sehingga menjadi lebih “segar” dipandang.
“Update terbaru Waze menampilkan desain yang lebih segar dan bersih untuk memberikan layanan navigasi, pelaporan, dan saling berbagi yang lebih mudah,” tulis keterangan resmi Waze Sabtu, 12 Maret 2016
Waze versi terbaru ini telah dirilis di toko aplikasi App Store sejak Oktober tahun lalu, saat ini Waze 4.0 juga tersedia di Google Play Store untuk seluruh pengguna Android.
Peta Waze, menu dan pelaporan jalan didesain ulang untuk visualisasi yang lebih jernih, termasuk pengurangan gangguan pada peta, tombol yang lebih cerah, dan pin dengan kode berwarna untuk jenis pelaporan yang berbeda.
Aplikasi ini sudah diperbaiki dengan fokus yang lebih kuat terhadap pengemudi dan pengalaman sosial dalam mengemudi dengan hanya membutuhkan satu sentuhan untuk mengakses fitur utama Waze.
Versi terbaru Waze ini menjanjikan tampilan antarmuka yang memungkinkan fitur yang lebih baik di tahun ini.
Terdapat fitur panel ETA baru yang memungkinkan pelaporan dan penunjukan jalur alternatif dengan hanya satu sentuhan.
Selain itu, ada juga fitur Smart Calendar yang memberikan informasi kepada pengguna mengenai berbagai insiden yang dapat mempengaruhi perjalanan mereka sebelum mereka keluar rumah.
Fitur ini juga mengirimkan pengingat untuk berkendara tepat waktu sesuai dengan kalender dan berdasarkan kondisi jalan serta waktu mengemudi.
Di Desember tahun lalu, Waze juga telah melakukan pembaruan yang membuat penggunaan baterai ponsel menjadi lebih hemat.
Aplikasi milik Google itu juga telah dipersenjatai dengan voice prompt atau navigasi suara dalam bahasa Indonesia.
Inisiatif ini, menurut klaim Waze, menjadikan aplikasi tersebut sebagai pemilik navigasi suara yang pertama kali menyediakan Bahasa Indonesia dalam layanannya.
Dengan hadirnya fitur tersebut, diharapkan komunitas pengguna Waze di Indonesia akan semakin meningkat.
Hal ini sudah ditunggu-tunggu selama beberapa waktu dan akan secara signifikan memperbesar.
Indonesia bukanlah negara berbahasa Inggris karena itu navigasi suara dalam Bahasa Indonesia akan sangat membantu.
Navigasi suara berbahasa Indonesia ini sendiri diisi oleh Alva, seorang dosen asal Bandung, dan Septi, pembawa berita dari Semarang.
Dua pengisi suara ini dipilih berdasarkan pencarian nasional oleh komunitas Waze di Indonesia.
“Kami yakin, navigasi suara yang baru ini akan diterima dengan positif oleh komunitas di Indonesia,” ujar Julie Mossler, juru bicara untuk Waze.
Untuk bisa menikmati fitur baru ini, pengguna Waze diharuskan untuk memperbarui aplikasi tersebut.
Aplikasi tersebut sudah tersedia di Google Play Store dan Apple App Store.
Cara mengaktifkan fitur navigasi bahasa Indonesia ini sangat mudah. Cukup ke bagian Setting, kemudian pilih Sound, dan ganti Navigation guidance menjadi Bahasa Indonesia.
Navigasi suara dalam Bahasa Indonesia merupakan satu dari lima navigasi suara yang baru-baru ini diperkenalkan di seluruh dunia. Di antaranya Bahasa Polandia, Latvia, dan Serbia.
Bulan lalu, Waze juga telah menawarkan software development kit atau “sdk” dari aplikasi peta digitalnya kepada perusahaan transportasi dan on-demand.
SDK tersebut bisa didapatkan secara gratis dengan cara mendaftar di situs resmi Waze.
Dengan memanfaatkan SDK tersebut, perusahaan transportasi dan on-demand dapat menghubungkan langsung aplikasi buatannya dengan peta digital, lengkap dengan beberapa fitur milik Waze.
Dengan kata lain, aplikasi buatan perusahaan transportasi nantinya bisa dilengkapi dengan peta digital milik Waze.
Fitur-fitur andalan Waze pun bisa dimanfaatkan oleh si perusahaan rekanan. Waze bisa dimanfaatkan untuk mencari rute yang lebih optimal.
Selain itu, SDK dari Waze ini bisa menambahkan kemampuan untuk memperkirakan waktu perjalanan berdasarkan lalu lintas secara real-time dan juga lokasi data.
Menurut Waze, saat ini sudah ada beberapa perusahaan transportasi yang sudah memanfaatkan SDK miliknya, seperti Lyft, Genesis Impulse, JustPark, Cornership, Cabify, dan 99Taxis.
Belum ada perusahaan asal Indonesia yang tercatat dalam daftar tersebut.
Saat ini, SDK tersebut sudah dapat mendukung semua mitra di seluruh dunia, kecuali China.