Facebook kembali di”cap” sebagai penciplak karena fitur terbaru Messenger miliknya “terlihat” sangat mirip dengan Snapchat.
Pemberian kata “ciplak” ini untuk Faceebok bukan datang sekali ini saja, terutama dalam persaingannya dengan di Snapchat.
Facebook punya sejarah panjang dalam membuat fitur baru yang “terinspirasi” dari Snapchat.
Empat tahun silam, jejaring sosial terbesar di dunia itu juga menjadi “tertuduh” tukan “ciplak,” karena Poke yang mereka luncurkan seperti Snapchat.
Pengguna Poke bisa chatting lewat teks, foto, dan video yang tampil sementara sebelum terhapus secara otomatis.
Setelah itu, muncul Facebook Slingshot yang mengkhususkan diri pada foto dan video.
Sayangnya, baik Poke maupun Slingshot tak berhasil menarik pengguna dan perlahan-lahan menghilang dari peredaran.
Entah ada hubungannya atau tidak, pada tiga tahun lalu, Facebook sempat berupaya membeli Snapchat seharga tiga miliar dollar AS atau tiga kali lipat nilai Instagram ketika diakuisisi.
Meski sangat menggiurkan, tawaran tersebut justru ditolak oleh pendiri sekaligus CEO Snapchat, Evan Spiegel, yang lebih memilih untuk mengembangkan bisnisnya sendiri ketimbang berada di bawah naungan Facebook.
Semenjak itu, Facebook mulai gencar menambah fitur-fitur baru ala Snapchat ke aplikasi pesan instan Messenger miliknya yang diklaim sudah memiliki sembilan ratus juta pengguna.
Yang terbaru, Facebok diduga kuat bakal segera menambah fitur “animated filter” yang mampu mengubah wajah penggunanya dalam video secara real-time di Messenger.
Indikasi soal ini terlihat dari akuisisi perusahaan live filter dan face swap MSQRD, bulan lalu.
Aplikasi pesan instan Facebook Messenger kini berubah jadi lebih mandiri. Bila dulu pengguna mesti memiliki akun Facebook untuk mendaftar, kali ini akun tersebut tidak diperlukan.
Cukup mendaftarkan nama depan, nama belakang, nomor telepon, dan foto saja. Kemudian Anda sudah bisa memakainya berkirim pesan seperti biasa.
Pengguna tetap bia mengirimkan pesan ke teman di Facebook dan kontak di ponsel mereka.
Pesan-pesan yang ada dikirimkan ke chat Facebook melalui web pun tetap bisa dibaca melalui aplikasi ini.
Pengguna yang tidak memiliki akun Facebook pun mendapatkan alternatif pencarian kontak. Mereka cukup mengunggah daftar kontak di ponsel saja dan Messenger akan mencari mereka.
“Pembaruan ini membuat semua orang bisa menikmati macam-macam fitur Messenger, termasuk foto, video, group chats, panggilan telepon dan video, stiker serta banyak hal lainnya.”
“ Anda cuma perlu sebuah nomor telepon saja,” tulis Software Engineer Facebook, Louis Boval di blog resminya setahun silam
Selama ini jejaring sosial Facebook dan aplikasi pesan instan Messenger terlihat sebagai sebuah simbiosis.
Keduanya saling melengkapi, misalnya Anda bisa menemukan teman-teman Facebook melalui aplikasi pesan instan itu.
Namun langkah kali ini seolah menegaskan keduanya telah terpisah dan dibuat sebagai platform yang sama-sama mandiri.
Messenger sebagai sebuah platform kini bisa diisi berbagai aplikasi, dipakai untuk transaksi pembayaran dan memiliki web sendiri.
Aplikasi Messenger tanpa Facebook ini baru bisa diakses di negara-negara tertentu saja, yaitu Amerika Serikat, Kanada, Peru dan Venezuela.
Belum ada informasi, kapan fitur baru ini tersedia di Indonesia.
Facebook melakukan perubahan signifikan pada Messenger buatan mereka. Aplikasi berkirim pesan tersebut berubah menjadi platform yang bisa dipasangi aplikasi lain di dalamnya.
Dalam blog resminya, mereka mengumumkan sudah ada lebih dari empat puluh aplikasi buatan pihak ketiga yang dapat dipasang di dalam Messenger.
Seluruhnya berfungsi memberikan nuansa berbeda pada percakapan antar-pengguna.
Contohnya, bila sebelumnya pengguna hanya bisa berkirim stiker, kali ini mereka bisa memasang aplikasi Giphy untuk mengirimkan gambar GIF yang bergerak-gerak.
Selain GIF, ada juga pilihan aplikasi lain seperti foto, video dan cuplikan suara.
“Aplikasi Messenger Platform bisa menampilkan pilihan memasang aplikasi lain di dalam Messenger, atau pengguna juga bisa membalas pesan menggunakan konten yang ada dalam alikasi dimaksud,” tulis Lexy Franklin, Product Manager Facebook
“Jika penerima pesan belum memiliki aplikasi yang sesuai, mereka bisa memilih opsi Install yang akan langsung membuka toko aplikasi yang tepat di halaman yang dicari.”
“Artinya, orang-orang akan bisa menemukan aplikasi sesuai rekomendasi temannya melalui percakapan alami,” imbuhnya.
Facebook pernah memiliki ambisi mengeluarkan ponsel milik mereka sendiri. Ambisi tersebut telah sempat menghasilkan HTC First, Facebook Home bahkan Messenger Chat Heads.
Kini, seperti ditulis TheNextWeb, perubahan baru pada Messenger ini bisa dikatakan sebagai cara baru untuk mewujudkan Facebook Phone.
Alasannya adalah kemampuan aplikasi tersebut untuk menyematkan aplikasi lain di dalamnya.
Setiap aplikasi yang terhubung atau dipasang dari dalam Messenger, akan memiliki tanda khusus di sisi kanan bawahnya. Tanda tersebut adalah ikon Facebook Messenger.
Ini disinyalir akan mengubah pola pemasangan aplikasi orang-orang, mereka akan memiliki sejumlah aplikasi yang tidak menyatu dengan Messenger serta sejumlah lain yang menyatu dengannya.
Nantinya, ponsel pengguna pun seperti berubah menjadi Facebook Phone seiring makin banyak aplikasi yang menyatu dengan Messenger dan menampilkan ikon khas mereka di sisi kanan bawah.