Situs Cnet, hari ini , Jumat 29 Agustus 2014 menulis tentang rencana pasti dari Google untuk tidak lagi menampilkan informasi nama penulis artikel dalam hasil pencarian.
Bagi Google informasi nama pengarang dianggap tidak terlalu berguna bagi pengguna yang melakukan pencarian. Bahkan informasi itu dianggap mengganggu pencarian..
Seperti yang dikutip “nuga” dari situs “Cnet,” fitur “authorship” selama ini dimaksud memungkinkan para penulis mengklaim konten mereka dan mengumpulkan pengikut tulisannya di hasil pencarian.
Fitur itu juga memungkinkan penggunanya menyaring informasi tak berguna, dengan mencetak reputasi informasi.
Authorship diluncurkan pada 2011 lalu, namun setelah tiga tahun berjalan, Google merasa fitur itu tak bernilai.
“Penanda Authorship dalam waktu dekat tidak mendukung dalam pencarian web,” ujar John Muller, Analis Tren Webmaster Google, mengumumkan melalui Google+.
Google beralasan Authorship tak bernilai bagi pembaca karena fitur justru kadang-kadang menjadi gangguan.
Google mengakui telah mendapat banyak umpan balik yang berguna dari semua jenis webmaster dan pengguna, bahwa perlu menampilan informasi penulis. Namun perusahaan internet itu mengatakan fitur ini telah berubah nilainya.
“Sayangnya, kami telah mengamati informasi ini tak berguna untuk pengguna kami seperti yang kami harapkan. Bahkan ini dapat mengalihkan perhatian pencarian,” kata Google.
Keputusan menghentikan informasi penulis dari sebuah tulisan, menurut Google memang berat dan sulit. Pemilik Android itu juga merasa penghapusan informasi penulis itu tak akan berdampak pada trafik ke situs web atau meningkatkan klik pada iklan.
Google menambahkan perubahan itu tak akan mempengaruhi postingan Google+.
Sedangkan laman Venture Beat menyebutkan, ide fitur Authorship yaitu ingin menarik orang untuk mengikuti penulis artikel pada akun Google+, jika memang pengguna ingin menikmati artikel penulis tertentu.
Tapi belakangan mengingat banyak pengguna sudah meninggalkan Google+, fitur itu dianggap sudah tak penting lagi.