Site icon nuga.co

Google Chrome Juga Populer di iOS

Aplikasi peramban atau browser Google Chrome ternyata tak hanya populer di perangkat Android, tetapi juga iOS seperti iPhone atau iPad.

Sebuah studi baru yang dilakukan oleh Adobe Digital Index menunjukkan bahwa pertumbuhan pengguna Google Chrome lebih cepat daripada Safari.

Ini membuktikan Chrome tak cuma jago kandang di platform Android.

“Pengguna iPhone mengunduh Chrome untuk menggantikan browser default mereka. Ini merupakan fakta bahwa pengalaman pengguna yang disajikan Chrome mampu menarik perhatian,” kata Adam Lloyd, seorang analis ADI.

Berdasarkan analisis yang dilakukan, pengguna Chrome pada perangkat ponsel pintar berhasil tumbuh tujuh puluh tujuh persen dari tahun ke tahun. Pada periode yang sama, pertumbuhan Safari mencapai tiga puluh tiga persen.

ADI juga melakukan survei terhadap seribuan konsumen di Amerika untuk mengetahui browser favorit pada smartphone mereka.

Dari survei tersebut terlihat bahwa sebagian besar pengguna perangkat iOS lebih memilih Safari dibanding Chrome.

Hal ini memperlihatkan celah kecil antara browser buatan Apple dan Google.

“Google mampu memposisikan Chrome sebagai browser multidevice yang terpadu,” kata Lloyd.

Di kalangan pengguna perangkat iOS sendiri, baik iPhone dan iPad, pertumbuhan browser Chrome dan Safari keduanya terus meningkat dari tahun ke tahun.

Di sisi lain, ADI juga sempat mengukur tingkat sentimen terhadap produk Apple pada media sosial.

Hasilnya, terjadi penurunan tren pada seluruh Amerika Utara, Eropa, dan Asia Pasifik.

Meski begitu, produk baru Apple yang segera dirilis, iPhone SE berhasil menjadi salah satu topik yang paling ramai dibicarakan

Raksasa teknologi Google menyiapkan upah sebesar US$100 ribu untuk ahli komputer yang berhasil meretas sistem keamanan komputer Chromebook.

Sejak enam tahun lalu, Google memang memberi hadiah berupa uang kepada hacker yang mengotak-atik celah di dalam peranti lunak ataupun perangkat keras produknya.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui celah berbahaya mana yang harus mereka tambal demi keamanan konsumen.

Tahun ini, perusahaan pimpinan Sundar Pichai itu menggelar “kompetisi peretasan” untuk komputer jinjing Chromebook.

Dengan bayaran setara Rp1,3 miliar, para peretas diharapkan bisa menemukan bug di dalam laptop bersistem operasi Chrome OS ini.

Mengutip Business Insider, Google juga menyediakan hadiah tunai untuk hacker yang meretas bug skala kecil.

‘Hacker bayaran’ seperti ini sudah semakin umum diterapkan oleh perusahaan-perusahaan teknologi demi menyediakan produk yang lebih aman dari segi software maupun hardware.

Untuk program ini, Google sampai memberi pesan semangat yang berbunyi, “Happy hacking!”.

Exit mobile version