Site icon nuga.co

Google Perkuat Enkripsi Pesan Emailnya

Raksasa teknologii Google dan Microsoft menguatkan sistem enkripsi pada pesan elektroniknya, alias email.

Mengutip situs BGR, Rabu, 30 Maret 2016, Google, Microsoft, dan LinkedIn akan mengembangkan sistem baru yang memungkinkan pembaruan standar enkripsi ini agar pesan email bisa terendus sepenuhnya.

Pengajuan yang sudah diserahkan ke Internet Engineering Task Force memaparkan mekanisme baru bernama Simple Mail Transfer Protocol Strict Transport Security

Ini merupakan pembaruan dari standar lama yang sebelumnya dipakai pada setiap email yang terkirim.

Sebelumnya, email yang terkirim akan melalui standar sistem bernama Simple Mail Transfer Protocol yang pertama kali dikembangkan pada tiga puluh tahun silam dan diakui masih lemah untuk mengenkripsi pesan-pesan yang terkirim.

Tujuan utama dari standar baru ini adalah mencegah serangan siber yang tidak diinginkan. Bisa dibilang, ini adalah bentuk protokol yang lebih aman dan ketat dari sebelumnya.

Hal ini juga ingin dilakukan Google dan Microsoft yang telah melakukan pengajuan protokol baru untuk memperkuat peranti lunak MTA atau message transfer agent yang tugasnya mengirim pesan email agar lebih waspada terhadap gangguan proses pengiriman.

Cara kerjanya nanti akan demikian, ketika pengguna mengirim email ke alamat tujuan yang sudah mendukung standar protokol SMTP STS, software MTA secara otomatis akan mengecek apakah alamat tujuan sudah dilengkapi oleh enkripsi penuh atau belum.

Jika sudah, maka akan ada semacam sertifikat valid.

Pada intinya, Google dan Microsoft ingin mencegah email diganggu oleh server jahat seperti peretasan hingga virus saat pesan sedang proses pengiriman ke alamat tujuan.

Beberapa pengguna Gmail mendapatkan notifkasi untuk berpindah ke layanan email Google yang baru, yakni Inbox.
Pengumuman ini seolah menyiratkan bahwa Gmail yang telah ada sebelas tahun akan diganti.

Bila Anda salah satu yang menerima notifikasi berjudul ‘Gmail sekarang dialihkan ke Inbox’,janganlah khawatir bila semua data dan email pada Gmail akan hilang karena Google sebenarnya sedang memperkenalkan Inbox.

“Terima kasih telah menggunakan Inbox. Untuk mempermudah, kami telah memperbaharui Gmail dan mengantarkan Anda pada tautan ini.

Anda bisa kapanpun kembali ke akun Gmail melalui menu utama,” tulis di isi pemberitahuan tersebut.

Notifikasi yang muncul ini secara tersirat meminta pengguna Gmail yang kini telah mencapai sembilan ratus juta orang untuk migrasi dari akun Gmail ke akun Inbox yang telah diuji coba selama empat belas bulan terakhir.

Inbox merupakan aplikasi yang terintegrasi dengan Gmail yang menawarkan pengelompokkan email dalam satu platform, sekaligus juga merangkum catatan belanja online serta perjalan penggunanya.

Inbox dengan sistem antarmuka berbeda juga mendukung aplikasi email ini menjadi lebih fleksibel bagi penggunanya.

Google sempat melakukan beberapa proyek terkait pembaharuan email, namun sempat gagal.

Pada enam tahun silam, Google sempat merilis ‘Wave Hybrid Email/Messaging Service’ yang hanya bertahan selama tiga tahun sebelum akhirnya dihapus.

Seperti dilaporkan Forbes, sejak beberapa bulan lalu sejumlah kecil pengguna mengaku mendapatkan notifikasi terkait peralihan akun dari Gmail ke Inbox ini.

Meskipun demikian, sejauh ini pengguna memberikan respon positif terkait transisi ini.

Google pun mulai memperbesar tawaran migrasi akun kepada penggunana melalui notifikasi.

Bila tidak ingin mengganti domain Gmail menjadi Inbox, pengguna bisa melakukan pengaturan dengan menekan ‘Matikan’ pada layanan emailnya.

Exit mobile version