Peneliti dari California Institute of Technology dilaporkan tengah mengembangkan perangkat baru untuk menemukan bukti adanya kehidupan di luar Bumi.
Perangkat bernama Digital Holographic Microscope ini didesain untuk mencari mikroba di luar angkasa.
Seperti ditulisi The Next Web, hari ini, Rabu, 26 Juli, pendekatan perangkat ini berbeda dari yang sebelumnya pernah dilakukan.
Sebab, perangkat ini tak menggunakan lensa melainkan memakai laser dalam pengoperasiannya.
Jadi, laser tersebut digunakan untuk menunjukkan pergerakan 3D dari partikel mikroskopik. Tangkapan itu kemudian dianalisis lebih lanjut.
Apabila bergerak secara acak, besar kemungkinan bukan objek hidup, tapi jika bergerak dengan pola ada kemungkinan itu organisme hidup atau alien.
Perangkat ini tak memiliki bagian bergerak, sehingga memudahkannya saat diperbaiki.
Meski ditujukan untuk seluruh wilayah luar angkasa, para peneliti sebenarnya memiliki tujuan spesifik dalam studi ini.
Salah satu yang menjadi perhatian adalah satelit Saturnus bernama Enceladus.
Alasannya, bulan milik Saturnus ini memiliki cangkang dengan geiser raksasa yang mengirimkan uap ke luar angkasa dan berpotensi turut menyebarkan mikroorganisme.
Nantinya, perangkat ditujukan untuk mencari uap yang dihempaskan oleh Enceladus dan menemukan kemungkinan adanya kehidupan mikroba.
Untuk uji coba, peneliti telah melakukannya di Antartika dan berencana mengadakan tes serupa di Kutub selatan.
“Kami coba mendesain parameter mikroskop yang dapat mengetahui kehidupan di Bumi. “
“Karenanya, jika kemampuan ini dapat dimaksimalkan, kami cukup percaya diri memiliki kemampuan melakukan hal serupa di planet lain,” ujar Profesor Jay Nadeau dari Caltech yang ikut dalam penelitian ini.
Sebagai informasi, pencarian kehidupan di luar Bumi sebenarnya sudah dilakukan sejak lama.
Namun, hingga sekarang belum ada konsensus yang jelas di antara ilmuwan untuk meneruskan beragam penemuan tersebut.
Untuk itu, terobosan yang dilakukan di Caltech ini diharapkan dapat membantu mengetahui apa yang sebenarnya terkandung dalam batuan atau air di planet lain.
Dengan demikian, dapat mendorong pengetahuan manusia untuk mengetahui kehidupan lain.
Selain itu, seperti juga ditulis i The Next Web, ada cara baru yang membantu para ilmuwan untuk mencari jawaban dari pertanyaan “adakah kehidupan lain di luar bumi”.
Cara tersebut dengan memanfaatkan teknologi baru bernama Holographic Microscope.
Teknologi ini yang dikembangkan oleh para ilmuwan di California Institute of Technology. Holographic Microscope dirancang sedemikian rupa untuk cari alien di ruang angkasa.
Perangkat ini berbeda dengan mikroskop tradisional yang digunakan untuk memeriksa sampel di luar angkasa, karena mikroskop holografik ini menggunakan laser untuk menunjukkan gerakan secara 3D pada partikel mikroskopik.
Nantinya, gerakan tersebut akan diidentifikasi serta dianalisis untuk menentukan apakah itu merupakan benda mati atau benda hidup, sebut saja seperti organisme.
“Kami mencoba merancang parameter dari mikroskop yang dapat memaksimalkan kemampuan kita untuk melihat kehidupan di bumi.”
Karena jika kita bisa memaksimalkan kemampuan kita untuk melihat kehidupan di semua lingkungan bumi yang mungkin ekstrem, maka kita bisa sangat percaya diri dengan kemampuan kita untuk sedekat mungkin mengatasi hal ini di planet lain,” jelas Professor Jay Nadeau, salah seorang anggota tim ilmuwan ini yang telah menguji perangkat tersebut di wilayah Arktik.
Para ilmuwan ini sendiri menargetkan salah satu bulan dari planet Saturnus, yakni Enceladus, yang memiliki geyser raksasa yang mampu mengirimkan uap ke luar angkasa yang memiliki potensi untuk menyebarkan mikroorganisme ke lingkungan sekitarnya.