Site icon nuga.co

Instagram Cepat Deteksi Akun Pelanggar

Instagram baru saja mengumumkan pembaruan kebijakan untuk mekanisme penonaktifkan akun. Kali ini, Instagram bekerja sama dengan Facebook untuk menciptakan kebijakan agar platform-nya dapat menjadi medium suportif bagi semua orang.

Dengan pembaruan ini, Instagram dapat dengan cepat mendeteksi dan menghapus akun yang telah berulang kali melanggar kebijakan.

Hal ini berbeda dari kebijakan yang diterapkan saat ini. Untuk sekarang, Instagram biasanya akan menonaktifkan sebuah akun setelah membuat unggahan yang melanggar kebijakan dalam batas persentase tertentu.

Namun dengan kebijakan baru, Instagram juga dapat menghapus akun yang melakukan sejumlah pelanggaran dalam jangka waktu tertentu.

Pembaruan ini sama dengan kebijakan mekanisme penonaktifkan akun di Facebook. Menurut Instagram, pembaruan ini membantu platform-nya menerapkan kebijakan penonaktifkan yang lebih konsisten dan mendorong pengguna bertanggung jawab atas isi unggahannya.

“Selain itu, Instagram memperkenalkan proses notifikasi baru yang dapat membantu pengguna lebih sadar jika akun mereka berisiko dinonaktifkan,” tulis Instagram dalam keterangan resminya.

Lewat notifikasi ini, Instagram ingin memberikan kesempatan bagi pengguna untuk mengajukan banding atas konten yang dihapus.

Sebagai permulaan, konten yang masuk dalam kategori pelanggaran berisi pornografi, perundungan dan pelecehan, ujaran kebencian, penjualan narkoba, dan terorisme.

Kendati demikian, Instagram akan memberikan waktu banding hingga beberapa bulan ke depan. Apabila sebuah unggahan dihapus karena ada kekeliruan, Instagram memastikan akan mengembalikannya dan menghapus catatan pelanggaran dari akuntersebut.

Nantinya, pengguna yang ingin mengajukan banding dapat melakukannya melalui Pusat Bantuan Instagram. Media sosial itu juga berencana untuk menghadirkan fitur banding langsung dari aplikasi.

Sebelumnya, Instagram juga mengumumkan akan memakai bantuan AI (artificial intelligence) untuk mengurangi komentar kasar yang ‘gentayangan’ di platform tersebut.

Mengutip dari laman Ubergizmo, Selasa (9/7/2019), Instagram akan mengeluarkan fitur baru yang ditenagai AI untuk mengingatkan pengguna jika komentar mereka berpotensi menyerang dan kasar.

Intervensi ini memberikan kesempatan bagi pengguna untuk meng-undo komentar mereka.

Instagram menyatakan sudah melakukan uji coba fitur ini, dan memang bisa menahan pengguna untuk berkomentar kasar.

Kemudian, ada juga fitur bernama Restrict, yang memungkinkan komentar hanya terlihat oleh pengguna saja.

Jadi, ketika salah satu pengikut posting komentar kasar, hanya pengguna yang bisa melihatnya, dan kalau memang pengguna ingin komentar itu terlihat, dia bisa mengaturnya sendiri.

Fitur ini berguna untuk meredam tersebarnya komentar yang berpotensi memicu pertengkaran.

April lalu, Instagram diketahui tengah melakukan uji coba untuk menyembunyikan jumlah likes yang didapatkan sebuah unggahan. Kini, uji coba itu diketahui mulai diterapkan di beberapa negara.

Awalnya, fitur ini pertama kali diuji coba di Kanada. Namun dikutip dari Tech Crunch,, uji coba ini hadir ke enam negara lain, yakni Irlandia, Italia, Jepang, Brasil, Australia, dan Selandia baru.

Instagram sendiri mengaku masih terus melakukan uji coba fitur ini. Namun, belum dapat dipastikan kapan media sosial milik Facebook itu mulai menggulirkannya ke publik.

Dari desain yang beredar, nantinya sebuah unggahan tidak akan langsung menampilkan jumlah likes. Namun, Instagram akan menampilkan kata-kata unggahan itu di-liked oleh seseorang.

Lantas, apa yang menjadi alasan Instagram melakukan hal ini?

Menurut Instagram, uji coba ini merupakan salah satu upaya Instagram agar followers lebih fokus pada unggahan, alih-alih melihat jumlah Likes-nya.

Sebelumnya, Instagram dilaporkan juga akan mengeluarkan fitur baru yang ditenagai AI untuk mengingatkan pengguna jika komentar mereka berpotensi menyerang dan kasar.

Intervensi ini memberikan kesempatan bagi pengguna untuk meng-undo komentar mereka.

Instagram menyatakan sudah melakukan uji coba fitur ini, dan memang bisa menahan pengguna untuk berkomentar kasar.

Kemudian, ada juga fitur bernama Restrict, yang memungkinkan komentar hanya terlihat oleh pengguna saja.

Jadi, ketika salah satu pengikut posting komentar kasar, hanya pengguna yang bisa melihatnya, dan kalau memang pengguna ingin komentar itu terlihat, dia bisa mengaturnya sendiri.

Fitur ini berguna untuk meredam tersebarnya komentar yang berpotensi memicu pertengkaran.

Instagram merupakan salah satu platform media sosial yang sangat populer selama beberapa tahun belakangan ini. Aplikasi ini sangat memudahkan penggunanya dalam berkomunikasi dengan berbagi foto ataupun video. Tak hanya sebagai media komunikasi, Instagram juga menjadi aplikasi yang sangat efektif untuk dijadikan sebagai media mempromosikan bisnis yang dimiliki.

Ya, salah satu fitur inilah yang membuat pengguna Instagram selalu meningkat setiap waktunya. Jumlah pengguna Instagram yang fantastis ini ternyata membuka celah bagi para pihak yang tidak bertanggung jawab bermunculan.

Salah satunya adalah hacker atau peretas. Aktifnya pengguna Instagram ini memberikan celah bagi para hacker untuk melakukan tindak kejahatan.

Karena memang tidak menutup kemungkinan, platform ini menjadi sasaran empuk untuk diretas. Dengan melakukan peretasan pada akun Instagram, bisa memberikan beberapa keuntungan bagi para hacker.

Biasanya, hacker melakukan peretasan pada Instagram untuk iseng atau bahkan malah dijadikan ajang kejahatan. Para hacker menjalankan aksinya ini dengan menggunakan software untuk mengambil akunmu.

Exit mobile version