Instagram bertekad akan lebih aktif “membunuh” aksi bullying
Layanan tersebut menerapkan machine learning untuk membatasi konten bernada bullying.
Fitur baru ini hadir hanya dalam waktu sepuluh hari setelah Head of Instagram Adam Mosseri bertugas. Mosseri sendiri kini memimpin Instagram sepeninggal Kevin Systrom dan Mike Krieger.
“Kami tahu banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memberantas bullying dan menyebarkan kebaikan di Instagram,” tulisnya di laman blog perusahaan.
Seperti dikutip Geek,Senin, 15 Oktober, dengan algoritma ini, Instagram bakal dapat mendeteksi pelecehan dalam bentuk foto dan teks secara lebih aktif.
Jadi, sistem baru ini akan mengirimkan konten yang bernada menyinggung ke tim Community Operations untuk diulas. Harapannya, sistem ini dapat membantu Instagram mengidentifikasi dan menyingkirkan konten bernada bullying.
Sistem baru ini juga hadir untuk menjaga pengguna Instagram, terutama kalangan remaja yang dianggap sering menerima aksi bullying. Instagram menyebut pembaruan ini akan bergulir ke seluruh pengguna secara bertahap.
Mengingat sistem berbasis kecerdasan buatan masih belum dapat dipakai secara optimal, pengguna Instagram masih dapat melaporkan konten bullying secara manual lewat aplikasi atau situs web.
Fitur serupa sebenarnya sudah hadir di Instagram pada Mei 2018. Jadi, media sosial itu akan menyaring komentar bernada perisakan (bullying) yang ditujukan untuk menjatuhkan atau membuat marah pengguna.
Fitur ini hadir setelah tahun lalu Instagram memungkinkan pengguna menyaring kata-kata yang dianggap menyinggung. Dengan kata lain, komentar yang dianggap buruk secara otomatis akan disembunyikan.
Dikutip dari situs resmi Instagram, fitur filter ini akan menyembunyikan komentar yang menyerang karakter seseorang. Tak hanya itu, komentar yang mengancam juga tak akan ditampilkan.
“Filter bullying ini hadir untuk komunitas global kami dan dapat dimatikan di pusat Comment Controls yang ada di aplikasi,” tulis Co-Founder dan CEO Instagram Kevin Systrom.
Systrom juga menyebut akan memperluas kebijakan Instagram dalam melawan perundungan untuk figur publik remaja. Hal ini dilakukan agar dapat melindungi anggota komunitas muda dalam mengekspresikan dirinya.
Sebelumnya, Instagram mengumumkan kampanye bertajuk ‘Komen Baik’ di Indonesia tahun lalu. Langkah ini hadir untuk melawan cyberbullying yang kian merak terjadi.
Ketika itu, Instagram merilis tool baru yang dapat digunakan oleh pengguna. Menurut Director of Community Instagram, Amanda Kelso, tool ini memperkenankan pengguna mengontrol komentar negatif pada unggahannya, mulai dari akun pribadi hingga grup tertentu.
“Pengguna bisa memilih siapa pun yang bisa mengomentari posting-an, baik yang mereka ikuti atau pengikut mereka,” tutur Amanda. Menariknya, tool ini bisa digunakan semua pengguna akun, baik itu privat atau publik.