– Instagram pada hari ini meluncurkan fitur keamanan baru bernama Email dari Instagram. Fitur baru ini bertujuan membantu mencegah upaya hacking (peretasan akun) dan phishing
Dikutip dari keterangan resmi Instagram, Email dari Instagram membantu pengguna memastikan mengenai keaslian email yang mereka terima, apakah resmi dari tim Instagram atau tidak.
“Hacking dan phishing adalah perilaku yang sudah ada sejak lama. Namun, sekarang ini para pelaku kejahatan semakin pintar dalam membuat email palsu yang mengatasnamakan Instagram.”
“Sehingga, banyak pengguna yang tertipu karena semakin sulit membedakan email yang resmi dari Instagram dan email palsu,” jelas juru bicara Instagram.
Fitur baru ini bisa diakses langsung dari dalam layanan Instagram, baik di perangkat mobile maupun desktop.
Instagram memberikan langkah sederhana untuk mengakses fitur baru tersebut. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan pengguna untuk memastikan validasi email dari Instagram
Aplikasi Instagram: Tekan simbol tiga titik, pilih Pengaturan, tekan Keamanan, dan pilih Email dari Instagram.
Mobile web: Tekan simbol tiga titik, tekan Opsi, dan pilih Email dari Instagram
Desktop: Tekan simbol tiga titik, pilih Pengaturan, lalu tekan Email dari Instagram.
Setelah menemukan fitur Email dari Instagram, pengguna akan melihat dua buah tab, antara lain
Tab Keamanan, yang berisi daftar email resmi yang dikirim oleh Instagram terkait keamanan akun dan aktivitas login dalam empat belas hari terakhir.
Tab Lainnya, berisi daftar email lainnya diluar soal keamanan akun yang dikirim oleh Instagram dalam empat belas hari terakhir.
Terlepas dari kehadiran fitur keamanan ini, Instagram mengimbau para pengguna untuk lebih berhati-hati sebelum mengklik tautan yang dikirim oleh email mengatasnamakan Instagram.
Namun, apabila secara tidak sengaja meng-klik tautan mencurigakan, dan akun diretas, pengguna bisa langsung menghubungi pihak Instagram untuk mengambil alih kembali.
Sebelumnya Instagram telah meluncurkan firur untuk menutup Bulllying.
Awal tahun ini, Pimpinan Instagram Adam Mosseri menyebut, jejaring sosialnya ingin berfokus jadi platform yang memimpin dalam hal pencegahan bullying.
Kini, Instagram resmi mengumumkan sebuah fitur bernama Restrict atau pembatasan. Fitur ini sudah diuji coba sejak Juli lalu.
Ketika kita me-Restrict pengguna lainnya, segala komentar dari pengguna tersebut hanya bisa dilihat oleh mereka. Sementara itu, orang lain tak bisa melihat komentar yang dibatasi.
Pengguna yang sudah di-Restrict juga tidak bisa melihat apakah orang yang me-Restrict mereka online di direct message.
Tidak hanya itu, pengguna juga bisa memilih untuk membuat komentar dari orang yang di-Restrict muncul untuk orang lain dengan menyetujui komentar mereka.
Sementara itu, Profesor Bidang Media Sosial dan Mobile Marketing di Pace University Randi Priluck mengatakan, “Fakta bahwa Instagram melakukan sesuatu adalah upaya yang lebih baik ketimbang tidak berbuat apapun.”
Namun ia mempertanyakan seberapa efektifkah cara membatasi komentar ini.
Alasan utama Instagram mengembangkan fitur Restrict adalah banyaknya pengguna muda Instagram mungkin waspada terhadap pemblokiran, berhenti mengikuti, atau pun melaporkan pelaku intimidasi karena hal ini dianggap bisa memperburuk situasi.
Jika Restrict bekerja seperti yang diinginkan, fitur ini bakal menawarkan perlindungan bagi pengguna, khususnya untuk melindungi diri dari pelaku perundungannya.
Pada musim panas ini, perusahaan mulai menggulirkan tool yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk memberi notifikasi ke pengguna, ketika ada komentar yang dianggap mengganggu, sebelum komentar tersebut diunggah.
Fitur ini mendapatkan pujian dari sejumlah ahli. Salah satunya Priluck yang menyebut, “filter ini bisa membuat pengguna sadar, komentar yang ingin diunggahnya mungkin mengandung kata tak pantas.”
Sementara itu, pada Mei lalu, Instagram bersama dengan orangtua dan remaja untuk lebih banyak belajar mengenai berbagai macam rupa bullying di platform-nya.
Secara umum, Instagram dan perusahaan induknya, Facebook telah menguji coba berbagai cara untuk membuat jejaring sosial itu lebih baik.
Salah satu caranya, kini Facebook dan Instagram tengah menguji coba untuk menghilangkan tanda like untuk mengurangi tekanan dan perbandingan dengan orang lain.
Sekadar informasi, pada Juli lalu, fitur Restrict diuji coba. Menurut Pimpinan Instagram Adam Mosseri, hal ini merupakan bagian dari komitmen Instagram melawan bullying.
“Instagram berkomitmen untuk memimpin industri ini dalam melawan perundungan online, dan mempertimbangkan kembali pengalaman yang ada di Instagram secara keseluruhan guna mencapai komitmen tersebut,” jelas Pimpinan Instagram, Adam Mosseri, dalam keterangan resminya, Selasa (9/7/2019).
Mosseri menegaskan, Instagram bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan aman di layanannya. Hal ini telah menjadi prioritas penting bagi layanan berbagi foto dan video tersebut.
“Instagram juga terus melakukan upaya dan investasi agar dapat lebih memahami dan mengatasi masalah ini dengan lebih baik. Instagram berharap dapat terus membagikan berbagai pembaruan fitur lainnya dalam waktu dekat,” ungkapnya.