Salah ketik atau penerapan program auto correct yang kurang tepat saat mengirim pesan teks kadang kala mebuat pengguna Android merasa kesal.
Pasalnya, perbedaan satu huruf bisa mengubah makna dari isi pesan secara keseluruhan.
Kini, typo dan auto correct yang kurang tepat di ponsel Android bisa diatasi dengan aplikasi keyboard bernama Grammarly.
Pengembang Grammarly kini menghadirkan aplikasi ini untuk platform Android, setelah sebelumnya hanya tersedia di iOS. Grammarly bisa diunduh di Play Store melalui tautan berikut ini.
Grammarly sejatinya merupakan sebuah website yang melayani penggunanya melakukan pengecekan tata bahasa (grammar) terhadap tulisan berbahasa Inggris secara online.
Namun seiring dengan berkembangnya perilaku masyarakat dalam menggunakan internet, Grammarly mengadopsinya dalam fitur aplikasi keyboard.
Grammarly bekerja menggunakan sistem berbasis komputasi awan (cloud). Itulah yang membuat Grammarly dapat menerjemahkan dan memperbaiki tata bahasa lebih tepat dibandingkan fitur auto correct bawaan smartphone.
Meski begitu, Grammarly tetap bisa digunakan ketika sambungan internet terputus (offline).
Alasannya, Grammarly bisa melakukan sinkronisasi otomatis terhadap perangkat meski hanya sebatas kosa kata.
Namun tetap saja, jika ingin menggunakan aplikasi ini secara optimal, pengguna harus tersambung dengan koneksi internet
Sebab, jika tersambung internet, mode koreksi advance bisa diaktifkan, yang bisa melakukan koreksi berdasarkan konteks kalimat.
Sebagai aplikasi yang dikembangkan pihak ketiga, masalah keamanan biasanya muncul sebagai isu. Tapi rasanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan Grammarly.
Sebab aplikasi ini menyediakan sistem enkripsi, sehingga informasi sensitif seperti nomor kartu kredit tidak dapat diakses oleh siapa pun, kecuali pengirim dan penerima.
Berdasarkan informasi dari Android Authority, Jumat, 15 Desember, Grammarly tersedia dalam bahasa Inggris ‘British’ dan ‘American’.
Belum diketahui kapan Grammarly akan melengkapi fiturnya dalam versi bahasa lain seperti bahasa Indonesia.
Selain itu, kini, pengguna Google Keyboard tinggal menekan dan menahan tombol koma atau sampai kemudian muncul ikon satu tangan di sebelah ikon gir (settings).
Begitu ikon satu tangan dipilih, maka Google Keyboard akan mengubah layout menjadi lebih kecil dan lebih rapat ke salah satu sisi layar agar tombol-tombol virtual keyboard bisa lebih mudah dijangkau oleh pengguna.
Berdasarkan penelusuran KompasTekno, hingga sekarang belum semua pengguna di Indonesia bisa mengunduh versi tersebut dari toko aplikasi Google Play Store.
Mode one-handed Google Keyboard ini mirip dengan layout khusus yang disediakan oleh aplikasi keyboard Microsoft, Word Flow.
Hanya saja, pada Word Flow, implementasinya sedikit berbeda karena bentuk papan ketik turut berubah jadi melengkung supaya makin mudah dijangkau.
World Flow baru tersedia untuk pengguna iOS. Microsoft menjanjikan aplikasi keyboard tersebut bakal turut dirilis untuk platform Android, tetapi tanggal pastinya belum diumumkan.
Selain digunakan mengetik, aplikasi keyboard Gboard kemampuan melakukan pencarian via Google langsung dari dalam aplikasi. Belakangan fitur tersebut dikembangkan lebih jauh dengan mengintegrasikan fitur pencarian video lewat YouTube dan sharing lokasi via Google Maps.
Tab khusus untuk membuka YouTube dan Google Maps ini bisa diakses di sisi atas antarmuka aplikasi, sederet dengan tombol “G” yang dipakai untuk mencari via Google.
Usai menemukan video lewat YouTube di Gboard, pengguna bisa mencantumkan (share) video yang bersangkutan di percakapan. Aplikasi chatting yang digunakan untuk percakapan ini bisa apa saja, baik WhatsApp, Messenger, iMessage, atau yang lain.
Akan halnya Maps, ketika dibuka dari Gboard, yang akan ditampilkan pertama kali adalah lokasi pengguna, diikuti lokasi-lokasi lain di sekiitar. Pengguna bisa mencari lokasi tertentu lewat Maps di kolom yang tersedia.
Seperti video YouTube, hasil pencarian lokasi ini juga bisa dikirim ke lawan bicara dalam percakapan di Gboard. Pengguna pun tak perlu membuka aplikasi YouTube dan Maps secara terpisah karena keduanya bisa diakses langsung dari Gboard.
Sayang, sebagimana ditulis the Verge, sejauh ini fitur integrasi YouTube dan Maps hanya tersedia untuk Gboard versi iOS. Sementara itu, Gboard di Android memiliki fitur prediksi frase dan emoji hasil gambar tangan, yang tidak tersedia di Gboard iOS.