Business Insider, dalam laman terbarunya, mengungkapkan bahwa Facebook akan menghidupkan pesan terkubur lewat fitur “Message Request”.
Pesan yang dihidupkan itu berasal dari message yang tak diteruskan ke pengguna.
Sebagian pesan yang dikirim bahkan bisa berakhir tanpa terbaca sama sekali.
Biasanya pesan-pesan ini berasal dari orang lain yang belum memiliki hubungan pertemanan dengan akun pengguna.
Memang, Facebook bakal memberi notifikasi apabila seseorang yang bukan teman mengirim pesan.
Pesan-pesan ini tersimpan dalam folder “Message Request”.
Ssebagaimana ditulis Business Insider, Minggu, 10 April 2016, belum tentu semua pesan dari orang tak dikenal bakal ditampilkan dalam “Message Request”.
Pesan-pesan yang dianggap sebagai spam bakal dialihkan ke folder tersembunyi. Di sinilah mereka “terkubur”, tanpa disadari keberadaannya oleh pengguna.
Cara membuka folder tersembunyi berisi pesan-pesan dari pengguna lain yang belum memiliki hubungan pertemanan dengan pengguna di Facebook
Pertama, jalankan aplikasi Facebook Messenger di smartphone Android dan buka menu setting di pojok kanan atas layar.
Untuk aplikasi Facebook Messenger di iOS, icon ini terletak di pojok bawah layar.
Dari layar baru yang terbuka, buka opsi “People”, kemudian pilih “Message Request”.
Di sini tersimpan pesan-pesan dari orang yang belum memiliki hubungan pertemanan. Tapi itu belum semuanya.
Cara membuka folder tersembunyi berisi pesan-pesan dari pengguna lain yang belum memiliki hubungan pertemanan dengan pengguna di Facebook
Untuk melihat isi folder tersembunyi, pilih opsi “See filtered request yang terdapat persis di daftar “Message Request”.
Daftar semua pesan yang disembunyikan dan belum terbaca oleh pengguna pun segera tergelar.
Pesan-pesan tersembunyi ini juga bisa diaskes melalui browser desktop.
Caranya adalah dengan log-in ke Facebook, klik icon “Inbox” di pojok kanan atas, pilh “Message Request”, lalu klik “See Filtered Request” di bawah daftar.
Pilih “See All untuk membuka window pop-up menjadi laman full-screen.
Selain itu Facebook juga menghadirkan fitur teranyar khusus untuk pengiklan.
Bertajuk “Delivery Insights”, fitur tersebut bisa merekomendasikan cara beriklan yang efektif bagi pengiklan untuk menyasar targetnya.
Sederhananya, “Delivery Insights” memberikan kumpulan insight alias wawasan agar pengiklan paham cara berkompetisi dalam mempromosikan produknya di Facebook.
Fitur ini secara otomatis mengidentifikasi iklan-iklan yang kurang terjamah oleh pasar.
Bukan berarti iklan itu buruk, hanya saja ada unsur-unsur lain yang barangkali kurang dioptimalkan.
Untuk itu, “Delivery Insights” bakal menjabarkan alasan-alasan iklan tertentu kurang diminati. Selain itu, fitur itu juga memberikan solusi spesifik yang bisa diterapkan pengiklan.
“Kami membangun sistem iklan kami untuk sebisa mungkin menciptakan nilai bagi pengguna dan bisnis,” kata VP of Engineering Facebook John Hegemen
“Kami akan mulai memberi insight dalam interface iklan kami untuk membantu pengiklan memastikan iklan mereka dapat ditampilkan untuk orang-orang yang ingin mereka jangkau,” ia menambahkan.
Fitur ini mendukung fitur lain yang sebelumnya sudah ada, yakni “Ad Auction”. Fitur tersebut bisa menentukan jenis iklan terbaik untuk ditampilkan ke pengguna pada waktu tertentu.
Simpelnya, “Ad Auction” bakal memberi pemahaman bahwa iklan haruslah relevan bagi pengguna dan pada saat yang sama juga memberikan nilai bisnis sebanyak-banyaknya.
Untuk keterangan lebih detik soal “Delivery Insight” dan “Ad Auction”, Anda bisa buka tautan ini.
Facebook membuat sebuah tool yang bisa mengenali profil palsu. Alat tersebut sudah mulai diuji sejak November tahun lalu dan sudah dipasang di tujuh puluh lima persen akun milik pengguna.
Facebook mengembangkan alat itu dengan tujuan memerangi aktivitas berbau pencemaran nama baik atau bullying di dalam platform jejaring sosial miliknya.
Cara kerjanya, seperti ditulisi The Verge, , tool itu pertama-tama akan memindai akun-akun palsu dan mencari tahu foto siapa yang digunakan untuk membuat akun tersebut.
Pemilik akun asli akan mendapatkan notifikasi bahwa nama serta foto mereka telah dipalsukan dan dipakai membuat akun baru.
Selanjutnya tinggal bubuhkan bendera pada akun palsu yang ditemukan. Khusus akun bertanda bendera ini, Facebook akan mengkajinya secara manual sebelum memutuskan langkah berikut.
Selain alat pemburu profil palsu tersebut, Facebook juga sedang menguji cara lain yang bisa mengantisipasi tindak bullying atau upaya pencemaran nama baik.
Cara yang dimaksud antara lain adalah member pilihan bagi pengguna untuk membubuhkan bendera pada foto yang dinilai menyinggung.