Snapchat dalam sebuah rilis terbarunya “mengejek” Instagram Stories sebagai “tukang jiplak” yang jujur, dan mereka tidak pernah takut akan tergerus penggunanya karena rata-rata “pelanggan” aplikasi itu setia terhadap setiap fitur yang disediakan.
Buktinya, setelah satu sebulan Instagram merilis layanan ‘jiplakan’ Snapchat yang bernama Stories jumlah pengguna Snapchat sama sekali tidak terpengaruh.
Sejumlah firma analisis seperti App Annie, Apptopia, Sensor Tower, dan SurveyMonkey, memaparkan bahwa jumlah pengguna Snapchat tetap stabil meski layanannya ditiru oleh Instagram pada awal Agustus kemarin.
Setelah beberapa pekan Instagram Stories dirilis, tak ada penurunan signifikan terhadap jumlah pengguna Snapchat. Pun begitu dengan jumlah pengguna Instagram.
“Menuju sebulan dirilisnya Instagram Stories, kami belum melihat adanya peningkatan signifikan terhadap waktu yang dihabiskan para pengguna terhadap fitur itu dan Snapchat,” ujar SVP divisi riset di App Annie, Danielle Levitas kepada BuzzFeed News.
Dia menyambung, “seiring ada sejumlah faktor di dalamnya, adopsi awal oleh para penggunanya masih berlanjut.”
Sementara data dari Apptopia menunjukan nihilnya dampak negatif pada Snapchat pasca kehadiran Instagram Stories.
Berdasarkan panel data dari SurveyMonkey, penggunaan Snapchat dari 1 juta pengguna aktif di Amerika Serikat untuk perangkat Android dan iOS sama sekali tidak berkurang.
“Data kami menunjukan Instagram Stories tidak membuat pengaruh besar bagi Snapchat. Metrik penggunaan inti dari aplikasi Snapchat tidak bergerak sama sekali selama Agustus,” tutur juru bicara SurveyMonkey.
‘Perang’ antara layanan Snapchat dan Instagram Stories memang terbilang masih dini. Data yang diperoleh sejumlah firma analisis tersebut seakan ingin menunjukan bahwa Instagram tidak bisa dengan mudahnya mencomot pengguna Snapchat hanya dengan menambahkan fitur sejenis.
Terungkap pula bahwa pengguna Snapchat sangat setia terhadap layanan itu.
Pihak Snapchat menolak untuk memberi komentar. Sementara juru bicara Instagram mengindikasikan Facebook sebagai perusahaan induknya tak lama lagi akan memperkenalkan fitur baru ke dalam aplikasi.
“Kami bersemangat melihat seberapa cepat Instagram Stories mempengaruhi komunitas. Kami sedang mengembangkan sejumlah fitur baru yang akan dirilis beberapa pekan ke depan,” ujarnya.
Diketahui sesaat setelah meluncurkan Instagram Stories, CEO Instagram Kevin Systrom tak segan mengakui perusahaannya menjiplak konsep milik Snapchat.
“Betul sekali, mereka layak mendapatkan pengakuan atas konsep ini,” kata Systrom beberapa waktu lalu kepada TechCrunch.
Instagram Stories memang dibuat persis dengan Snapchat Stories.
Fitur baru ini dibuat untuk membagikan kejadian sehari-hari seperti yang biasa dilakukan lewat Snapchat.
Dengan Instagram Stories, pengguna bisa mengunggah foto dan video yang bakal menghilang dengan sendirinya.
Stories bisa jadi tempat untuk konten yang tidak cukup bagus, atau terlalu konyol untuk berada di lini masa Instagram.
Media sosial Snapchat identik dengan filter foto dan video yang bisa mengubah wajah pengguna, atau lebih sering dikenal dengan sebutan face-swapping.
Lantaran ia diganderungi oleh netizen, Facebook bersiasat untuk menyainginya.
Snapchat dan Facebook sama-sama menjadi jejaring sosal yang populer di kalangan netizen dunia, bedanya Snapchat sifatnya serba real time.
Ditambah dengan adanya filter pengubah wajah di Snapchat, Facebook berupaya untuk mengambil celah agar punya fitur serupa.
Sekitar bulan Maret lalu, Facebook mengumumkan telah mengakuisisi pengembang aplikasi pengganti wajah Masquerade Technologies.
Ya, mereka adalah pembuat aplikasi MSQRD yang bisa dibilang cara kerjanya hampir sama dengan fitur di Snapchat.
MSQRD memungkinkan pengguna menambahkan filter seperti topeng pada wajah pengguna. Di sana terdapat topeng dari Leonardo DiCaprio, Barak Obama, atau binatang maupun zombie.
Nah, Facebook tak lama lagi akan memanfaatkan layanan ini agar bisa menyaingi Snapchat. Facebook akan mengintegrasikan fitur Facebook Live dengan aplikasi MSQRD. Bisa dikatakan, ini akan menjadi ‘Snapchat ala Facebook’.
Pengguna bisa update ke Facebook secara live dari aplikasi MSQRD dan merekam video seperti biasa dengan filter wajah yang diinginkan.
Sejak mengakuisisi Masquerade Technologies, juru bicara Facebook menyatakan bahwa salah satu misi perusahaan adalah terus meningkatkan pengalaman video di Facebook.
Aplikasi video tampaknya sedang mencapai popularitas. Masquerade yang berbasis di Minks, Belarusia ini memang tergolong cepat meraih minat netizen global.
Dengan bergabungnya ke Facebook, semakin kentara bahwa MSQRD sendiri bakal menjadi pesaing FaceSwap ataupun Lenses buatan Snapchat.