Thread di Twitter tak jarang membingungkan para pengguna yang membacanya. Terlebih, jika tweet yang diunggah bersifat publik dan siapapun bisa membalasnya, isi dan balasan terkadang campur aduk.
Untuk mengatasi hal tersebut, Twitter pun menggulirkan fitur baru yang dapat memudahkan pengguna membaca sebuah thread. Jadi, pengguna dapat lebih mudah membedakan balasan dari thread atau kicauan yang dibuatnya.
“Kami telah membuat perubahan di iOS. Jadi, saat pengguna yang kamu follow terlibat dalam percakapan, kamu akan melihat balasan mereka dengan cara baru di linimasa,” tulis Twitter Support seperti dikutip dari Engadget
Lewat pembaruan ini, Twitter akan menampilkan garis penghubung antara cuitan pengguna dengan respons yang diberikan. Jadi, pengguna dapat membedakan respons untuk satu cuitan dengan yang lainnya.
“Layout baru ini memudahkan pengguna untuk mengetahui siapa membalas siap,” tutur Twitter lebih lanjut. Kendati demikian, fitur ini baru tersedia untuk platform iOS, sedangkan untuk Android akan hadir setelahnya.
Selain perubahan tampilan untuk aplikasi di iOS, Twitter sebelumnya juga telah merilis fitur baru lainnya, yakni menghadirkan reaksi emoji untuk pesan di fitur Direct Messages
Dikutip dari penjelasan di situs web Twitter, reaksi emoji di DM bisa digunakan baik untuk pesan teks atau lampiran media. Untuk menambahkan reaksi, pengguna cukup membuka pesan di DM, lalu klik tombol reaksi dengan ikon hati dan tanda plus.
Cara lain, pengguna bisa langsung mengetuk pesan dua kali untuk memilih emoji yang diinginkan.
“Cepat dan mudah untuk menambahkan reaksi emoji ke Direct Message, baik untuk teks dan lampiran media,” tulis Twitter.
Pengguna juga bisa membatalkan emoji yang diberikan kepada pesan tersebut. Setiap DM mendapatkan reaksi, maka pengirim pesan akan mendapatkan notifikasi.
Sebagai catatan, fitur reaksi emoji ini hanya bisa digunakan pada versi baru aplikasi Twitter di iOS dan Android.
Lebih lanjut, CEO Twitter Jack Dorsey, beberapa waktu lalu buka suara soal fitur edit twit. Sejak Twitter diluncurkan pada dua belas tahun silam, para pengguna telah meminta kehadiran fitur tersebut, tapi sampai saat ini belum juga dirilis.
Perusahaan selalu mengelak dan mengatakan, sangat mempertimbangkan matang-matang untuk merilis fitur edit twit atau tidak. Dorsey pun kian mempertegs sikap perusahaan.
Dalam sebuah wawancara dengan Wired, Dorsey ditanya mengenai kemungkinan kehadiran tombol edit untuk twit pada tahun ini.
“Jawabannya adalah tidak,” kata Jack Dorsey, sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari The Verge
Penolakan Jack Dorsey atas tombol edit twit ini bukanlah hal mengejutkan. Perusahaan beralasan lebih memprioritaskan kehadian fitur lain.
“Sejujurnya, (tombol edit) merupakan sebuah fitur yang perlu dikembangkan di beberapa titik. Namun, fitur ini tidak dalam prioritas kami,” ungkapnya.
Menurutnya, tidak dibuatnya tombol edit mengakar pada fungsi asli Twitter. “Kami mulai sebagai SMS, layanan pesan teks. Dan seperti diketahui, ketika Anda mengirim pesan, Anda tidak bisa menariknya kembali,” kata Dorsey.
Meski begitu, bos Twitter tersebut tidak memungkiri tombol edit tetap memiliki fungsi. Misalnya, memperbaiki salah ketik twit yang telah diunggah. Namun, ia sadar, pengeditan twit yang sudah diunggah bisa menciptakan informasi keliru.
“Kami kemungkinan tidak akan menghadirkannya (tombol edit)” tutur Dorsey.