Site icon nuga.co

Tayangan Video Jadi Prioritas Facebook

Hari ini, Rabu, 02 Maret 2016, seperti ditulis laman situs “engadget,” Facebook membuat langkah mengejutkan dengan memprioritaskan video siaran di konten video yang mereka tayangkan.

Caranya?

Favebook mematok konten tersebut di bagian paling atas linimasa.

Langkah ini diambil untuk menjawab kebutuhan penggunanya yang tidak suka menyaksikan siaran yang sudah basi.

Dengan langkah ini Facebook memastikan penggunanya selalu melihat konten video terbaru

Strategi tersebut muncul segera setelah Facebook mengumumkan kehadiran fitur Live Video untuk perangkat bersistem operasi Android.

Sistem operasi iOS sudah lebih dulu mendapatkan fitur ini.

Beberapa waktu belakangan, raksasa internet itu memang mengutak-atik algoritma linimasanya.

Awal tahun ini, mereka mengubahnya agar memprioritaskan untuk menampilkan konten tertentu yang disukai dan memicu interaksi pengguna.

Product Manager Facebook Vibhi Kant dan Software Engineer Facebook Jie Xu mengatakan, durasi orang menonton video siaran langsung adalah tiga kali lipat lebih tinggi ketimbang menyaksikan video rekaman biasa.

“Karena itu langkah pertama kami adalah membuat pembaruan kecil di linimasa. Facebook Live Video akan lebih sering muncul ke bagian atas linimasa ketika sedang disiarkan langsung,” tulis mereka dalam blog resmi Facebook.

Namun tak seluruh pengguna langsung merasakan efek modifikasi linimasa ini karena Facebook akan merilisnya bertahap.
Menurut laporan manajemen Facebook, setiap hari ada seratus juta jam video ditonton lewat Facebook.
Pencapaian itu tak lepas dari berbagai upaya kemudahan yang ditawarkan kepada pengguna saat menjajal konten video di Facebook.
Salah satunya melalui kemampuan pemutaran video otomatis pada linimasa pengguna tanpa menekan tombol “play” terlebih dahulu.

Ada juga kemampuan lain, seperti video 360 dan pop-up player, yang dinilai turut mendongkrak minat netizen menonton video di Facebook.

Video 360 memungkinkan pengguna menonton sebuah tayangan dari berbagai angle.
Sementara itu, pop-up player memungkinkan pengguna menonton sebuah video sambil menggulir linimasa.

Kedua kemampuan itu sudah lebih dulu terakomodasi di YouTube.

Menurut CEO Facebook Mark Zuckerberg, saat ini Facebook juga sedang menciptakan saluran video yang mapan serupa YouTube, seperti dilaporkan Techcrunch.

Tampaknya, YouTube perlu menyiapkan strategi khusus menghadapi pertumbuhan fitur video Facebook.
Pasalnya, angka seratus juta jam video per hari makin mendekati penetrasi video YouTube.

Saat ini, menurut situs resmi YouTube, netizen menonton ratusan juta jam video di platform-nya.
Angka pastinya tidak dibeberkan.

Selain video, layanan-layanan dalam Facebook lainnya juga tumbuh agresif. Saat ini, ada satu miliar pengguna bulanan pada Facebook Groups.

Angka itu meningkat pada kuartal sebelumnya.

Selain itu, sebelumnya, Facebook telah telah merilis peringatan tentang akan “in memorium”nya nomor “hape” atau nomor telepon seluler.

“Nomor hape sedang menuju senja kala dan tidak akan dibutuhkan lagi pada masa depan,” tul;is blog Facebook.

Prediksi itu dikatakan oleh David Marcus, VP of Messaging Products Facebook Messengers.

Marcus menulis di blog newsroom Facebook bahwa dengan Messenger, Facebook memberikan orang-orang kemampuan untuk berkirim pesan dengan lebih menarik melalui ponselnya.

“Mereka bisa berkirim teks, stiker, foto, video, dan lokasi, bahkan uang,” ujarnya.

“Anda bisa melakukan panggilan video tanpa harus mengetahui nomor ponsel seseorang,” imbuhnya lagi.

Marcus juga mengatakan, pada masa depan, orang tidak membutuhkan akun Facebook lagi untuk menggunakan Messenger.

Pengalaman menggunakan aplikasi pesan instan itu juga akan lintas platform, seperti komputer, tablet, atau ponsel.

Marcus ingin inovasi-inovasi yang diberikan Facebook dalam Messenger-nya benar-benar memecahkan masalah.

Exit mobile version