Site icon nuga.co

Rahasia WhatsApp yang Wajib Kamu Coba

WhatsApp merupakan salah satu aplikasi pesan instan terpopuler yang punya banyak fitur.

Tak cuma itu, aplikasi milik Facebook ini juga telah mengantongi miliaran pengguna.

Menurut data terbaru dari Statista, WhatsApp memiliki lebih dari setengah miliar pengguna aktif harian di seluruh dunia, naik dari 450 juta pada kuartal kedua tahun lalu.

Selain digunakan untuk mengirim pesan teks, WhatsApp juga bisa mentransfer dokumen, foto, dan bahkan video.

Aplikasi ini pun bisa digunakan untuk berbagi aktivitas sehari-hari melalui Status, fitur mirip Stories pada Instagram.

Di luar dari itu semua, berikut beberapa trik rahasia WhatsApp yang mungkin belum kamu ketahui, sebagaimana dikutip dari laman Pocket-lint, Selasa

Siapa sebenarnya orang yang paling kamu sering ajak biacara? Mungkin bukan yang kamu pikirkan.

Ada cara untuk menemukan orang-orang yang paling sering kamu kirimi pesan dan berapa banyak ruang penyimpanan yang kamu gunakan dalam setiap obrolan di WhatsApp.

Jika kamu memiliki memori internal di smartphone yang terbatas, dan tidak ingin WhatsApp menghapus semuanya, kamu dapat menyesuaikannya ketika ada kiriman file berupa foto atau video.

Jika khawatir mengenai penggunaan data, kamu bisa mengetahui dengan tepat berapa banyak yang digunakan. Kamu akan mendapatkan rincian jumlah total pesan yang dikirim dan diterima, serta data yang dikirim dan diterima.

Kamu mungkin tidak ingin semua orang melihat foto profil kamu, terutama jika kamu tidak mengenal semua orang dalam grup WhatsApp.

Atau mungkin kamu hanya ingin menjadi orang yang sedikit misterius. Apa pun alasannya, kamu dapat memilih apakah semua orang, tidak seorang pum, atau hanya kontak kamu yang melihat foto profil kamu.

Berbagi foto dan video di WhatsApp memang mengasyikkan, tetapi kamu mungkin tidak ingin itu ditambahkan ke galeri smartphone.

Di Android, folder dibuat di galeri secara default, sementara di iOS akan tersimpan di camera roll. Jika kamu tidak menginginkannya, kamu dengan mudah dapat menonaktifkannya.

Selain itu WhatsAppp juga mengingatkan,tentang  celah yang memungkinkan peretas mengubah teks dari pesan balasan yang dikirimkan oleh seseorang.

Celah ini kemudian memungkinkan peretas untuk memanipulasi pesan dalam percakapan publik dan pribadi di WhatsApp.

Hal itu meningkatkan potensi munculnya informasi tidak bertanggung jawab yang disebarkan oleh pihak yang tampaknya merupakan sumber tepercaya.

Bahayanya, pesan yang sudah diubah itu seakan-akan benar dikirimkan oleh si pengirim yang asli.

Menanggapi celah tersebut peliti keamanan Kaspersky, Victor Chebysev, menilai celah keamanan yang ditemukan pada WhatsApp memang menjadi hal yang perlu diperhatikan, karena dapat mengakibatkan hal seperti anggota grup yang mendapat tuduhan tidak bertanggung jawab karena menyebarnya pesan palsu.

“Namun, ini tidak berarti bahwa pengguna harus berhenti menggunakan WhatsApp. Karena, sementara bug tersebut memang berbahaya, mereka tidak biasa dalam semua jenis perangkat lunak,” ujar Victor melalui keterangan resminya

Ia menyarankan, para pengguna harus sangat berhati-hati saat berkontribusi pada percakapan dalam grup. Jika ada keraguan selama berlangsungnya korespondensi, konfirmasikan identitas penulis dalam percakapan pribadi.

“Kami sangat menyarankan untuk terus mengawasi kapan pembaruan WhatsApp dirilis dan segera lakukan pengunduhan versi terbaru agar tetap aman,” ucap Victor menambahkan.

Sebelumnya, para peneliti dari ESET menerima pesan mengejutkan. Pesan tersebut berisi penawaran kuota data 1.000GB untuk pengguna sebagai bentuk perayaan ulang tahun WhatsApp yang ke-10.

Mengutip laman Forbes, Rabu (31/7/2019), pesan tersebut tentunya bukan berasal dari WhatsApp dan sudah pasti merupakan penipuan belaka.

Namun, lantaran bertepatan dengan ulang tahun ke-10 WhatsApp, mungkin ada sejumlah pengguna yang bakal terkena jebakan ini.

Pesan yang dimaksud adalah “WhatsApp menawarkan kuota internet gratis sebesar 1.000GB!” dengan tautan yang bisa diklik untuk detail cara mendapatkan kuota tersebut.

Tautan itu tentu bukan resmi dari WhatsApp. Namun, mengingat banyak bisnis menjalankan promosi melalui organisasi pihak ketika, praktik ini masih berhasil membuat orang mengklik.

Jika korban mengklik, mereka akan masuk ke landing page dengan logo WhatsApp di dalamnya. Isinya “Kami menawarkan anda kuota internet 1.000GB gratis tanpa WiFi. Hadiah ini diberikan dalam rangka ulang tahun WhatsApp yang ke-10.”

Masih pada laman palsu tersebut, terdapat banner stiker hitung mundur dan memberikan sejumlah hadiah yang tersisa serta pertanyaan yang perlu dijawab.

Nah, ketika pengguna menjawab pertanyaan itu, muncul pesan pop-up yang menyebutkan, pesan tersebut harus dibagikan ke 30 pengguna WhatsApp lainnya. Jika tak dibagikan, pengguna tidak akan mendapatkan hadiah.

Peneliti ESET mengatakan, tidak ada bukti dalam tautan itu tersimpan malware ataupun informasi personal si penjahat. Namun, tampaknya para penjahatnya senang memeras mendapatkan klik dari iklan palsu tersebut.

Apalagi para peneliti menemukan, domain yang dipakai oleh para penipu juga dipakai untuk menawarkan promosi palsu lainnya. Misalnya untuk merek Adidas, Nestle, dan Rolex.

Head of Cyber Security untuk Amtrust International, Ian Thornton-Trump mengatakan, cara-cara penipuan semacam ini merupakan contoh bagaimana marketplace digital mengalami degradasi dan dipakai oleh aktor-aktor yang hendak mencari keuntungan semata.

“Strategi penetapan suatu produk atau layanan disediakan secara gratis telah merusak privasi dan keamanan siber,” tutur Thornton -Trump.

Seperti yang disebut ESET, upaya penipuan ini bukanlah dalam bentuk phishing atau mendapatkan identitas milik pengguna. Namun, Thornton-Trump punya pendapat lain.

Apa yang dapat dilakukan oleh WhatsApp? Thornton-Trump menyebut, WhatsApp bisa melakukan kampanye mencegah kejahatan siber kepada penggunanya.

“Sampaikan kepada semua pengguna di berita maupun media sosial bahwa ada upaya penipuan mengatasnamakan mereka. Edukasi adalah jalan satu-satunya,” tutur dia.

Exit mobile version