Pengguna aktif Twitter beberapa bulan belakangan ini pasti pernah mendapati unavailable tweets di lini masanya.
Hal ini cukup menjengkelkan, mengingat pengguna malah disuguhi serangkaian twit gaib, alih-alih membaca twit yang diharapkan pada sebuah twit atau utas.
Kemarin, Jumat, Twitter akhirnya angkat bicara mengenai isu ini. Melalui akun resmnya, disampaikan bahwa jejaring sosial berbasis mikroblog tersebut sedang berupaya untuk menyelesaikan masalah ini.
Dijelaskan pula beberapa hal yang menyebabkan twit gaib tersebut, yaitu “twit tersebut telah dihapus atau diproteksi (ditulis oleh akun dengan setelan privat), atau twit itu memuat kata kunci yang dibisukan.
Dalam beberapa pekan ke depan, kamu akan melihat lebih banyak konteks pada setiap peringatan untuk membantu menjelaskan mengapa twit itu tidak tersedia,” ujar Twitter.
Selain itu, ada pula beberapa hal yang boleh jadi menyebabkan twit gaib, yakni twit itu berasal dari pengguna yang telah memblokir kamu; kamu telah memblokir pengguna itu; pengguna dengan setelan privat telah me-retweet twit itu; twit itu telah menandai seseorang yang telah kamu blokir; dan twit itu telah ditandai sebagai konten sensitif.
Selain perbaikan atas masalah twit gaib, Twitter juga tengah menguji pemakaian ikon pada percakapan atau utas. Hal ini diklaim akan memudahkan pengguna mengikuti alur percakapan.
Ada tiga macam ikon yang disematkan pada pengguna yang terlibat di percakapan, yakni ikon mikrofon, ikon dan ikon kecil orang dengan tanda centang. Ketiga ikon itu menandakan peran berbeda dari masing-masing pengguna yang terlibat di dalam percakapan.
Pemakaian ikon semacam ini sebetulnya bukan hal baru. Awal tahun ini Twitter pernah menguji pemberian label “author” dan “mentioned”. Untuk melihat perbedaannya, simak sampel twit di bawah ini.
Sebelumnya Twitter yang merupakan aplikasi media sosial yang marak digunakan oleh warganet membatasi percakapan yangmenyimpang.
Platform ini menyediakan berbagai layanan yang dapat digunakan, seperti berbagi gambar, cuplikan video lucu, mem-posting informasi, sampai melihat aktivitas para petinggi di luar negeri.
Baru-baru ini, Twitter dikabarkan akan melakukan beberapa perubahan. Salah satu perubahan tersebut di antaranya mengurangi jangkauan twit yang mengandung kontroversi atau membahayakan untuk publik.
Pemberitahuan tersebut baru saja dikabarkan belum lama ini, melalui laman Ubergizmo
Pengumuman ini ditujukan kepada tokoh-tokoh publik yang memiliki akun lebih dari seratus ribu pengikut. Hal ini juga berlaku untuk tokoh politik dan pengguna yang diverifikasi.
Jika terdapat pelanggaran terhadap pedoman yang sudah dikeluarkan, Twitter akan memberitahu pengguna tentang pelanggaran tersebut, kemudian mengurangi jangkauan twit.
Tim yang sudah dibentuk oleh Twitter, akan menelusuri apakah kicauan tersebut dianggap melanggar atau tidak.
Kalau terbukti melanggar dan masuk ke dalam kategori mengganggu “kepentingan publik”, sebuah kotak abu-abu akan ditampilkan di depan twit tersebut.
Pengguna akan melihat apakah kicauan yang ia posting melanggar atau tidak, dengan cara mengeklik kotak abu-abu yang diberikan oleh Twitter.
“Dulu, kami telah mengizinkan twit tertentu yang melanggar aturan tetap bisa menggunakan Twitter. Hal itu dilakukan karena masih dalam kepentingan publik,” ungkap Twitter dalam sebuah posting di situsnya.