Pemerintah, ternyata, tidak memblokir aplikasi pesan WhatsApp dan lebih fokus untuk menghilangkan konten GIF di aplikasi yang masih banyak digunakan masyarakat tersebut.
“Whatsapp itu seperti supermarket. Kami sampai saat ini tidak menutup supermarketnya karena orang masih masuk ke dalamnya. Kami fokus pada barang busuknya itu senditi, GIF, yang sudah mulai berkurang,” tegas pemerintah.
Dikatakan, meski pemblokiran konten negatif tersebut belum mencapai seratus persen, operator penyelenggara sudah memblokir Tenor, penyedia GIF.
Keenam domain name system Tenor yang sudah diblokir, yaitu tenor.com, api.tenor.com, blog.tenor.com, qa.tenor.com, media.tenor.com, dan media1.tenor.com.
Selain itu, ia juga mengapresiasi operator penyelenggara internet yang sudah melakukan pemblokiran terhadap Tenor walaupun tidak dilakukan bersamaan dan perlu waktu lebih.
Sebelumnya, pemerintah telah memberikan waktu dua kali dua puluh empat jam terhitung sejak Senin kemarin agar pihak WhatsApp segera menarik konten bermuatan negatif dalam aplikasi mereka.
Ada pun untuk memastikan agar konten bermuatan asusila tidak kembali muncul, Kemkominfo akan melakukan monitoring terus menerus dan mengimbau masyarakat untuk menyampaikan laporan.
Konten ini miliaran. Barangkali ada yang lolos juga, makanya saya meminta dukungan dari masyarakat. Sampaikan pada kami
Sementara itu Tenor, penyedia konten GIF di WhatsApp, telah menjawab teguran pemerintah dan berjanji memenuhi permintaan pemerintah soal konten porno di platform mereka.
Pihak Tenor sudah menjawab notifikasi kami. Mereka juga sudah menyiapkan teknis pencarian konten, sehingga yang diinginkan bisa dijalankan dan konten-konten yang dilarang pemerintah Indonesia tidak bisa lagi diakses di sini
Respons sebenarnya tak datang dari Tenor saja. Giphy, sesama penyedia konten GIF di WhatsApp, juga telah memberikan tanggapan serupa sesuai keinginan pemerintah.
Saat ini tim internal Kominfo masih terus melakukan pengecekan atas perbaikan dari pihak Tenor dan Giphy.
Pemerintah baru saja membokir enam Domain Name System milik Tenor
Tak hanya kedua penyedia konten tersebut, pemerintah juga telah melayangkan peringatan kepada WhatsApp.
Mereka berpendapat WhatsApp sebagai penyedia layanan wajib bertanggung jawab atas kemunculan konten porno di dalamnya.
WhatsApp enggak boleh lepas tangan, karena (konten ini) ada diplatformnya. Diharapkan WhatsApp menegur dan menindaklanjuti
Dijelaskan bahwa pertanggungjawaban WhatsApp diperlukan karena aplikasi tersebut terhubung dengan Tenor dan Giphy selaku pihak ketiga lewat API.
Dengan demikian, konten pihak ketiga itu menjadi bagian tak terpisahkan dari aplikasi WhatsApp
Tenor dan Giphy adalah dua pihak yang menyediakan animasi gambar bergerak GIF di aplikasi pesan instan WhatsApp sebagai pelengkap chatting.
Beberapa file GIF yang ada di layanannya membuat heboh netizen Indonesia lantaran dinilai mengandung konten yang menjurus ke pornografi.
“Giphy.com dan Tenor.com sudah memberikan tanggapan. Giphy sejak dihubungi langsung memberikan tanggapan dan melakukan upaya yang diminta Indonesia.
Tenor.com juga sudah menjawab dan akan kerja sama,
Baik Giphy maupun Tenor juga menyampaikan akan melakukan upaya-upaya internal untuk memenuhi persyaratan dan permintaan dari pemerintah.
Permintaan dimaksud adalah agar para penyedia animasi GIF menyaring konten mereka yang dinilai berbau pornografi, setidaknya untuk wilayah Indonesia.
Noor menambahkan, apabila Giphy dan Tenor sudah melakukan penyaringan seperti yang diminta oleh pemerintah,pemerintah akan mengumumkan lebih jauh soal ini.
Apabila pada akhirnya bisa menyaring animasi GIF berbau pornografi, pemerintah bersedia kembali membuka akses terhadap penyedia konten.
Sejauh ini, baru penyedia file GIF saja yang diblokir, sementara aplikasi WhatsApp sendiri masih bisa diakses.