Hari ini Jumat, 06 Februari 2015, penutupan perdagangan emas di pekan pertama Februari, harga emas batangan yang dijual PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam, mengalami penurunan tipis Rp 1.000 per gram
Penurunan ini menandai ketidakstabilan harga emas selama dua pekan
Turunnya harga emas sebesar Rp 1.000 per gram ini menjadikan penjualan oleh Antam bertengger di angka Rp 556.000 per gram dibandingkan perdagangan sehari sebelumnya Rp 557.000 per gram.
Dikutip dari situs resmi Logammulia.com, Jumat pagi, harga pembelian kembali atau dikenal dengan sebutan “buyback” juga turun Rp 1.000 ke Rp 496.000 per gram.
Dengan penurunan ini Antam menyesuaikan harga jual untuk semua pecahan emas yang diperdagangkannya. Untuk ukuran 2 gram dihargai Rp 1.072.000, dengan harga per gramnya senilai Rp536.000. Sedangkan, harga emas 2,5 gram seharga Rp1.330.000 dengan harga per gram Rp532.000.
Adapun, harga emas 3 gram dipatok Rp1.590.000 dengan harga Rp530.000 per gramnya. Harga emas 4 gram senilai Rp2.108.000, dengan harga per gram Rp527.000.
Selain itu, harga jual emas 5 gram ditetapkan Rp2.635.000 dengan harga per gramnya dihargai Rp527.000. Harga emas 10 gram dipatok Rp5.220.000, dengan harga per gram Rp522.000.
Sementara, harga emas 25 gram Rp12.975.000, dengan harga per gram Rp519.000. Harga emas 50 gram sebesar Rp25.900.000, dengan harga per gram Rp518.000.
Sedangkan, harga emas 100 gram sebesar Rp51.750.000, dengan harga per gram Rp517.500 dan harga 250 gram mencapai Rp129.250.000, dengan harga per gramnya dipatok pada harga Rp517.000. Serta, harga emas 500 gram sebesar Rp258.300.000 dengan harga per gram Rp516.600.
Di pasar global, harga emas masih mendapat tekanan kuat di pasar karena investor melihat kebijakan keras yang dilakukan ECB terhadap Yunani.
Kebijakan pelonggaran moneter mungkin akan membuat kekhawatiran terhadap krisis utang Yunani yang baru.
Pada hari Rabu, ECB mengumumkan bahwa mereka akan membatalkan akses bank-bank Yunani untuk mendapatkan dana dari ECB walaupun dengan menjaminkan obligasi Yunani. Hal ini akan memaksa bank-bank Yunani untuk mencari likuiditas yang lebih tinggi pada bank sentral Yunani.
PM Yunani terbaru, Tsipras mengatakan kepada parlemen bahwa pemerintahnya masih akan bersikeras pada kesepakatan baru dengan kreditur dengan menyebut perjanjian sebelumnya adalah “barbar.” “Yunani tidak akan memeras tetapi tidak akan diperas,” ujar Tspiras.
Pergerakan harga selanjutnya adalah melihat realita bahwa gelombang likuiditas bank sentral akan terus meningkat melalui kebijakan pelonggaran monter.
Pasar saat ini meragukan kemungkinan kenaikan suku bunga Fed pada tahun ini. Data ekonomi tidak mendukung kemungkinan tersebut ketika momentum ekonomi begitu jelas bergerak ke arah yang berlawanan.
Defisit perdagangan AS secara tak terduga melebar ke – $ 46,5 Miliar pada bulan Desember karena impor bergerak rebound dan ekspor terus menurun.
Data ini mengalami lonjakan yang luar biasa sebanyak tujuh belas koma satu persen yang sebagian besar disebabkan oleh dolar yang terus menguat.
Revisi yang negatif untuk GDP AS Q4 sudah terlihat dan kita harus bertanya berapa lama Fed akan menjaga ekonomi hingga menuju kebijakan pengetatan moneter.
Ketika amunisi likuiditas habis, diperkirakan pasar akan mencari beberapa batang emas, dan sekarang sebelum badai itu terjadi, momen ini adalah waktu yang tepat untuk mendapatkannya.