Hari ini, Senin, 14 Desember 2015, di pembukaan perdagangan pertengahan bulan, harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau Antam, masih dijual Rp 548 ribu per gram dan mengindikasikan kepada pelaku pasar bahwa mereka masih menunggu kebijakan suku bunga di Amerika Serikat.
Kebijakan suku bunga The Federal Reserve, atau Bank Sentral Amerika Serikat, akan ditentukan hari ini, Senin, 14 Desember atau besok, Selasa, 15 Desember 2015, usai The Fed melakukan pertemuan.
Untuk perdagangan emas lokal, harga pembelian kembali atau harga buyback emas Antam naik Rp 1.000 per gram menjai Rp 480 ribu per gram.
Artinya, jika Anda menjual emas yang dimiliki, maka Antam akan membelinya di harga Rp 480 ribu per gram.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai satu gram hingga 500 gram. Sejak pembukaan emas Antam untuk seluruh ukuran masih tersedia.
Mengingat tingginya animo masyarakat, transaksi pembelian emas batangan yang datang langsung ke Antam dibatasi hingga maksimal 150 nomor antrean per hari.
Sebelumnya pada hari Sabtu pekan lalu, harga emas global, hari ini, sempat mengejutkan dengan melonjak di perdagangan Comex New York, setelah jatuh pada hari sebelumnya, di tengah spekulasi kenaikan suku bunga The Federal Reserve pada awal pekan depan.
“Harga emas melambung pada hari Jumat-waktu Amerika Serikat- dan menghapus kerugian sebelumnya karena dolar dan Treasury yields AS jatuh,” tulis ”bloomberg,” pada waktu itu.
Meski begitu. harga emas ini masih dalam jalur penurunan selama tujuh pekan, karena investor tengah khawtir akan kenaikan suku bunga ther Fed pekan depan.
Kenaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan Federal Reserve pada 15-16 Desember akan menjadi yang pertama dalam r satu dekade terakhir dan bisa mencederai permintaan untuk emas non bunga.
“Kami masih berharap harga sekitar US$ 1.000 minggu depan,” kata analis ABN Amro Georgette Boele dilansir dari Reuters
Spot emas naik saat ia berada di jalur untuk penurunann mingguan.
“Euro terhadap dolar melambung dan 1sepuluh tahun US Treasuries pelonggaran hari ini telah membantu harga emas meningkat, dan pelemahan dalam minyak dan ekspektasi untuk kenaikan suku bunga minggu depan,” kata Suki Cooper, analis logam mulia Standard Chartered Bank di New York.
Sehari sebelumnya, di sesi akhir perdagangan Comex, emas berjangka terjengkang lebih karena investor menjadi lebih waspada menjelang pertemuan Federal Reserve AS pekan depan.
Emas untuk pengiriman Februari menetap di level awal perdagangan. Harga sedikit lebih tinggi selama dua sesi perdagangan terakhir.
Sejauh bulan ini, logam mulia kini telah melihat jumlah yang sama mau naik atau turun.
“Permainan emas sangat rumit, karena tidak sepenuhnya tergantung pada elemen ini bahwa jika Fed akan meningkatkan tingkat bunga,” kata Naeem Aslam, kepala analis pasar di AvaTrade seperti dilansir dari Marketwatch.
“Dolar akan menjadi lebih kuat dan logam kuning ini akan bergerak lebih rendah,” imbuhnya
Emas sering perdagangan berlawanan arah dolar, karena dolar yang kuat menimbulkan biaya lebih untuk membeli logam bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Pelaku pasar mengatakan harga emas telah terangkat di sesi terakhir setelah Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi kecewa terhadap pasar.
Namun, harapan bahwa Fed akan memutuskan untuk menaikkan suku bunga pada akhir pertemuan Rabu ini telah berkembang, menjaga sentimen emas.
Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya penyimpanan komoditas, dan membuat mereka kurang menarik bagi investor yang mencari hasil yang lebih baik di seluruh aset.
Tarif yang lebih tinggi juga dapat meningkatkan dolar, yang akan membuat emas dalam mata uang dolar kurang menarik.