Harga emas milik PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam, hari ini, Kamis, 08 Desember 2016, mangkrak di angka Rp 586 ribu per gramharga ini sama dengan posisi Rabu kemarin, dimana Antam menjual harga emas di posisi sama.
Tidak hanya harga jual, untuk harga pembelian kembali atau buyback juga tak berubah di level Rp 502 ribu per gram.
Artinya, jika Anda menjual emas yang Anda miliki, maka Antam akan membayar Rp 502 ribu per gram.
Harga jual dan pembelian kembali ini merupakan harga patokan di Logam Mulia Antam Pulogadung, Jakarta.
Pembayaran buyback dengan volume di atas satu kilogram akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.
Antam menjual emas dengan ukuran 1 gram hingga 500 gram. Menjelang siang WIB, beberapa ukuran emas Antam tidak tersedia.
Ukuran emas Antam yang tidak tersedia antara lain ukuran 2 gram, 50 gram, 100 gram dan 25
Berlainan dengan kondisi harga emas di dalam negeri, di New York, pada saat yang sama, harga emas sedikit menggeliat bersamaan dengan melemahnya dollar.
Harga emas mampu menguat di tengah pergerakan dollar yang bergejolak.
Penguatan itu didukung dengan kenaikan dolar dan imbal hasil surat berharga yang melambat jelang keputusan bank sentral Eropa.
Pada perdagangan Kamis pagi WIB, harga emas naik lebih dari setengah persen. Secara teknikal, pada awal pekan ini, harga emas di bawah US$ 1.160.
Chief Market Analyst Insignia Consultans Chintan Karnani menilai, harga emas sempat tertekan jelang pertemuan bank sentral Amerika Serikat pada pekan depan.
Pelaku pasar pun hanya bertransaksi dalam jangka pendek.Namun kunci utama penguatan harga emas yaitu World Gold Council yang umumkan standar syariah untuk emas.
Investor juga mempertimbangkan potensi peningkatan permintaan usai peluncuran standar syariah untuk investasi emas.
Pada awal pekan ini, the Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial mengumumkan penerbitan standar syariah pada emas,ini meliputi syariah untuk transaksi emas.
“Keputusan ini merupakan hal penting di dunia. Pasar emas, dan potensi market untuk investasi bernilai besar. Ini juga penting untuk keuangan syariah,” ujar Editor Goldcore Mark O’Byrne seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis pagi WIB.
Karnani menuturkan, dampak dari adanya standar harga emas itu mulai memakan waktu selama enam bulan. Ini dapat pengaruhi jangka pendek dan menengah.
Namun, pergerakan harga emas cenderung fluktuasi dipengaruhi dolar AS dan pertemuan bank sentral AS pada pekan depan.
“Setelah sebulan mencerna hasil pemilihan presiden AS, dengan harga emas menguat. Kini pelaku pasar pertimbangkan pertemuan bank sentral AS pada pekan depan. Ini dapat mendorong harga emas turun.”
“ Pelaku pasar ambil aksi untung pada jangka pendek seiring pelaku pasar mempertimbangkan proyek bank sentral AS pada tahun depan,” ujar Ilya Spivak, Analis FX.
Sementara itu, Analis CMC Markets Colin Cieszynski menilai, harga emas dipengaruhi dua faktor.
Pertama investor meninggalkan aset investasi safe haven seiring risiko politik mereda.
Kedua dampak dari reli dolar AS. Namun, indeks dolar AS telah mencapai puncaknya dan mulai koreksi. Indeks dolar AS turun tipis setelah menguat sejak November lalu.
“Kedua tren ini membuat harga emas hancur dalam beberapa pekan terakhir. Namun tren itu mulai reda,” ujar dia.
Potensi kenaikan suku bunga bank sentral AS pada Desember makin kuat dengan mencapai sembilan puluh persen.
Bank sentral AS akan melakukan pertemuan pada pertengahan Desember ini.
Kini investor pun menanti proyeksi bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga di masa mendatang.