Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam, hari ini, Senin, 09 Maret 2015, pada pembukaan perdagangan mingguan, terus melemah dan memicu redupnya perdagangan logam mulia di pasar domestik.
Logam Mulia, unit penjualan emas milik Antam, membuka pekan kedua Maret, dengan harga emas yang mereka diperdagangkan rata-rata turun Rp 4.000 per gram.
PT Antam Tbk mematok harga emas batangan Rp 544.000 per gram setelah pada Jumat, 6 Maret 2015 dibanderol Rp 548.000 per gram.
Sementara itu, untuk harga beli kembali atau dikenal dengan sebutan “buyback,” per gram emas dihargai Antam Rp 486.000 per gram atau turun Rp3.000 per gram dibanding akhir pekan lalu.
Merosotnya harga emas tersebut diduga terpengaruh perdagangan emas di pasar global. Penguatan dolar terhadap mata uang asing, telah menekan harga emas.
Antam juga menjual emas dalam berbagai ukuran seperti ukuran lima gram dilepas dengan harga Rp2.575.000, ukuran 10 gram Rp5.100.000, ukuran 25 gram Rp12.675.000, ukuran 50 gram Rp25.300.000, dan ukuran 100 gram dijual Rp50.550.000.
Harga emas ukuran 250 gram dipatok pada level Rp126.250.000 dan ukuran 500 gram mencapai Rp252.300.000.
Antam menjual emas dari ukuran satu gram hingga 500 gram. Hingga pukul 09.08 WIB, semua ukuran emas masih tersedia.
Mengingat tingginya animo masyarakat, transaksi pembelian emas batangan yang datang langsung ke Antam dibatasi hingga maksimal seratus lima puluh nomor antrean per hari.
Di pasar global harga emas turun tajam pada awal perdagangan New York setelah rilis data nonfarm payrolls AS untuk bulan Februari. AS kembali menambahkan 295k pekerjaan pada bulan Februari. Tingkat pengangguran AS juga turun dari 5,7% menjadi 5,5%, yang merupakan data terendah sejak 2008.
Angka-angka yang solid telah membuat ekspektasi suku bunga Fed kemungkinan akan mengalami kenaikan. Yield obligasi AS tenor 10-tahun melonjak ke level tertinggi baru untuk tahun ini dan membuat dolar ikut menguat cukup tajam.
Pada kesaksian semi-tahunan di Capitol Hill, Yellen menunjukkan bahwa Fed akan mempertimbangkan kenaikan suku bunga jika kondisi ekonomi membaik dan inflasi bergerak menuju target dua persen. The Fed akan melakukan akan melakukan pertemuan berikutnya pada 17-18 Maret.
Suku bunga yang naik adalah sinyal pertama yang akan mengganggu pergerakan emas yang sedang berjuang untuk bersaing menjadi strategi investasi ketika Federal Reserve memperketat kebijakan moneter. Imbal hasil bagi Treasury AS tenor sepuluh-tahun meningkat pada hari Jumat
Tetapi data pertumbuhan upah, terlihat kurang menjanjikan ketika upah per jam mingguan naik tipis tiga sen dari bulan Januari. The Fed ingin melihat angka peningkatan pada pertumbuhan upah untuk memutuskan kenaikan suku bunga, ujar Yellen pada testimony bulan lalu.
Perlu diketahui, emas telah bergerak dengan baik dalam beberapa bulan terakhir mengingat pergerakan negative di Index Dollar.
Harga Emas melonjak hampir dua puluh satu persen terhadap mata uang asing dalam tiga bulan terakhir. Namun, ini tidak cukup untuk membawa emas bergerak positif setelah kebijakan moneter Swiss.
sumber : logam mulia.com, reuter dan bloomberg